Terkuak Sosok Hengki yang Diduga Jadi Otak Pungli di Rutan KPK, Ternyata Pegawai DPRD DKI

Terkuak sosok Hengki yang diduga jadi otak pungli di Rutan KPK, ternyata kini pegawai DPRD DKI

net
Ilustrasi pungli - Terkuak sosok Hengki yang diduga jadi otak pungli di Rutan KPK, ternyata kini pegawai DPRD DKI 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Mantan Pegawai KPK bernama Hengki, belakangan diduga sebagai otak pungutan liar (pungli) di rumah tahanan (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hengki tercatat pernah menjabat sebagai koordinator keamanan dan ketertiban, saat menjabat di Rutan KPK itu.

Setelah ditelusuri, Hengki kini rupanya bekerja di Sekretariat Dewan (Setwan) DPRD DKI Jakarta.

Status Hengki sebagai pegawai di Parlemen Kebon Sirih itu, dibenarkan oleh Plt Sekretaris DPRD DKI Augustinus.

“Saudara Hengki benar adanya sekarang bekerja di Setwan DKI,” ucapnya saat dikonfirmasi, Minggu (25/2/2023).

Augustinus atau yang akrab disapa Aga ini menyebut, Hengki bekerja di DPRD DKI sejak November 2022 lalu.

Ia merupakan pegawai pindahan dari Kementerian Hukum dan HAM yang sebelumnya ditempatkan di rutan KPK.

Meski demikian, Aga memastikan kasus dugaan pungli yang menjerat Hengki tidak ada sangkut pautnya dengan DPRD DKI.

Sebab, kasus tersebut terjadi saat dirinya masih bekerja di Rutan KPK.

“Karena kejadian atau kasus tahun 2018 di Rutan KPK bukan menjadi tanggung jawab kami,” ujarnya.

Ia pun menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada aparat penegak hukum.

“Kami sepenuhnya menyerahkan proses hukum Hengki di tahun 2018 kepada aparat penegak hukum dan Dewan Pengawas (Dewas) KPK,” ujarnya.

Sebagai informasi, nama Hengki yang diduga sebagai otak pungli di Rutan KPK diungkap Dewas KPK.

Ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan Panggabean dalam konferensi pers di gedung ACLC KPK mengungkap peran Hengki dalam kasus ini 

Adapun kata Tumpak, Hengki menunjuk orang di Rutan KPK yang selanjutnya bertugas mengumpulkan uang dari tahanan.

Orang yang ditunjuk Hengki ini, mendapat julukan sebagai ‘lurah’ di rutan tersebut.

Selain itu, para tahanan juga dikoordinasikan oleh seseorang yang dituakan dengan julukan ‘korting’.

“Nah, itulah yang mengkoordinir setiap bulannya dari para tahanan, setelah terkumpul diserahkan kepada lurah. Siapa yang menunjuk lurah ini, pada awalnya adalah Hengki,” ucapnya, Kamis (22/2/2024).

Tumpak menambahkan, peran Hengki sangat penting sehingga praktik pungli di Rutan KPK sangat terstruktur.

Hengki juga merupakan sosok yang menentukan besaran nominal uang setoran yang harus diserahkan setiap bulannya oleh para tahanan.

“Awal mulanya sehingga terstruktur secara baik ya. Jadi, pungli ini terstruktur dengan baik. Angka-angkanya pun dia yang menentukan sejak awal, antara Rp 20 juta sampai 30 juta untuk memasukkan handphone,” kata dia.

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved