Pilkada DKI 2024
Peluang Anies Tarung Kembali di Pilkada Jakarta, Pengamat: Politisi Butuh Panggung Agar Tak Redup
Nama Anies Baswedan ramai diperbincangkan untuk kembali bertarung di Pilkada Jakarta 2024.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Nama Anies Baswedan ramai diperbincangkan untuk kembali bertarung di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Namun dengan status Anies yang pernah menjadi capres dan berlaga di Pilpres 2024, apakah ia mau kembali bertarung di level provinsi?
Menurut Pengamat Politik yang juga Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan bahwa sejatinya seorang politisi membutuhkan jabatan untuk menjaga elektabilitasnya.
"Tidak ada politisi itu mau tidur. Tidak ada, mereka butuh panggung. Supaya lampunya redupnya itu bisa terang," kata Pangi, Jumat (1/3/2024).
Menurut Pangi, jika seusai dinyatakan kalah Pilpres 2024 Anies tak memiliki jabatan publik maka elektabilitasnya kemungkinan meredup.
Termasuk jika Anies ke depan kembali menjadi pengajar atau pun aktif di media sosial. Menurut Pangi, itu tak cukup untuk menjaga elektabilitas Anies apabila ia ingin kembali maju di Pilpres 2029.
"Apa salahnya jadi menteri. itu juga hebat. Tapi kalau di Reshuffle itu juga lewat (elektabilitasnya).
Tapi kalau gubernur itu 5 tahun. Dia punya anggaran, dia punya kebijakan, dia punya budget dan dia langsung bersentuhan dengan rakyat.

Itu salah satu cara menjaga approval ratingnya. Lampunya supaya tetap terang," paparnya.
Namun, Pangi menyebut Anies juga tak bisa dengan mudah jika ingin kembali maju di Pilkada Jakarta.
Sebab, Anies tak memiliki kendaraan politik. Ia harus menunggu ada parpol yang kembali mengusungnya untuk maju di Pilkada Jakarta.
"Jangan-jangan PKS gak mau, NasDem gak mau, ya gak dapat,
Tapi artinya menurut saya. Anies itu harus tetap punya panggung, kalau enggak dia lewat (elektabilitasnya)," tutur Pangi.
Cek Ombak Pilkada DKI
Pengamat politik dari Universitas Nasional, Selamat Ginting memprediksi sejumlah nama besar akan bertarung di Pilkada Jakarta 2024.
Sejauh ini, memang baru Ahmad Sahroni dari Partai NasDem dan Ridwan Kamil dari Partai Golkar yang sudah 'cek ombak' menuju Pilkada Jakarta.
"Ya memang tidak ada salahnya nama-nama yang sudah beredar itu untuk cek ombak ya menghadapi Pilkada Jakarta," kata Ginting saat dihubungi TribunJakarta.com, Selasa (27/2/2024).
Selain keduanya, Ginting menyebut beberapa nama potensial lain dari masing-masing parpol untuk maju di Pilkada Jakarta.
Mengingat Pilkada Jakarta masih menjadi pemilihan bergengsi kedua setelah pilpres.
Diantaranya, dari PDIP, Ginting menyebut ada dua nama potensial yakni eks Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Kemudian dari Gerindra, ada nama Ahmad Riza Patria yang pernah menjabat Wakil Gubernur.
Sedangkan dari PKS, Ginting menyebut ada peluang Anies Baswedan yang akan kembali maju di Jakarta.
"Kalau Anies ga maju, Anies bakal jadi 'gelandangan politik' karena dia kan gak punya parpol. Sementara dia di Jakarta bisa dibilang cukup berhasil karena suara parpol yang mengusungnya ini naik di Jakarta.

Bahkan, PKS yang unggul di Jakarta (berdasarkan real count sementara)," papar Ginting.
Kemudian dari Golkar, ia melihat cukup menarik ketika DPP Golkar memberi mandat kepada dua nama yakni Ridwan Kamil dan Ahmed Zaki Iskandar. Secara elektabilitas, Ridwan Kamil memang mengungguli Zaki.
"Tetapi keuntungan Ahmed Zaki dia ketua DPD Golkar DKI. Dan di internal dia solid, artinya mesin politiknya dia yang pegang," ujar Ginting.
Selanjutnya PAN yang juga suaranya cukup lumayan di Jakarta memiliki nama Zita Anjani, anak dari Zulkifli Hasan yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD DKI.
Begitu juga dengan PSI yang bisa saja mencalonkan Kaesang Pangarep kendati terhalang syarat usia minimal cagub karena belum berusia 30 tahun.
Kemudian ada pula nama Sandiaga Uno dari PPP kendati suara PPP di DPRD DKI Jakarta sepertinya akan kecil, dimana di periode 2019-2024 saja hanya ada satu kader PPP jadi legislator di Jakarta.
"Hanya Demokrat saja yang menurut saya tidak mempunyai tokoh yang kuat," kata Ginting.
Sementara itu, untuk Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, Ginting menyebut dia adalah yang peluangnya sangat tipis untuk bisa maju di Pilkada Jakarta.
Menurutnya, kedekatan Heru Budi dengan Presiden Jokowi tak memberi dampak besar untuk bisa maju di Pilkada Jakarta.
"Apakah Heru budi di Jakarta cukup populer, saya rasa belum teruji dan persoalannya dia juga gak punya partai.
Dia memang dekat dengan Jokowi, tetapi ada Ridwan Kamil dan Kaesang yang juga masuk radar dan jelas lebih besar namanya dari Heru Budi," papar Ginting.
Diketahui, bila sesuai rencana maka Pilkada Jakarta yang tergabung dalam Pilkada Serentak 2024 akan digelar pada Rabu 27 November 2024.
Parpol bisa mengusungkan calonnya dengan syarat mendapatkan 22 kursi di DPRD DKI Jakarta berdasarkan hasil perolehan suara di Pemilu 2024.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Anies Baswedan
Pangi Syarwi Chaniago
Ahmad Sahroni
Pilkada DKI 2024
Heru Budi Hartono
Kaesang Pangarep
Rencana Pram-Rano Bangun Rusun di Atas Sekolah hingga Kantor Pemerintahan |
![]() |
---|
Megawati Beberkan Siasatnya Menangkan Pilkada Jakarta 2024 dengan Pram-Rano: 'Gua Tunjukin Silatnya' |
![]() |
---|
Tak Masuk Tim Transisi Pram-Rano, Anies dan Ahok Bakal Tetap Dilibatkan Dalam Transisi Kepemimpinan |
![]() |
---|
Pramono Anung Cium 3 Kali Tangan Megawati, Kemenangan Pilkada Jakarta Disorot di HUT PDIP |
![]() |
---|
Bukan di Tim Transisi, Pramono-Rano Bakal Jadikan Mantan Gubernur Jakarta Sebagai Konsultan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.