Liga 1
Teka-teki Sosok Pelatih Baru Bhayangkara Usai Pecat Mario Gomez Terkuak, Sosok Ini Muncul ke Publik
Teka-teki sosok pelatih baru Bhayangkara FC perlahan mulai terkuak usai tak bersama lagi dengan Mario Gomez.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA – Teka-teki sosok pelatih baru Bhayangkara FC perlahan mulai terkuak usai tak bersama lagi dengan Mario Gomez.
Bhayangkara FC secara resmi memberhentikan tugas Mario Gomez di Liga 1 pekan 26, karena tak bisa mengangkat performa timnya.
Saat ini, skuad berjuluk The Guardian itu masih berkutat di zona degradasi Liga 1 peringkat 18 dengan mengoleksi 15 poin.
Usai berpisah dengan Mario Gomez, manajemen Bhayangkara FC dikabarkan sudah menemukan penggantinya.
Satu nama kandidat yang mencuat namanya menjadi pelatih kepala yakni, Mario Gomes de Olivera – eks pelatih Madura United.
Mario Gomes de Olivera bahkan turut hadir menyaksikan latihan resmi Bhayangkara FC jelang laga menghadapi Madura United di Stadion STIK, Kamis (29/2/2024).
COO Bhayangkara FC, Sumardji mengatakan pihaknya saat ini sedang melakukan pendekatan dengan sosok pelatih baru yang akan direkrut.
Sumardji masih belum mau membocorkan nama pelatih baru suksesor Mario Gomez.
“Kami sedang berbicara dengan beberapa pelatih termasuk Gomes Olivera Dikarenakan batas waktu yang sisa 8 game," kata Sumardji dikutip dari Tribunnews, Jumat (1/3/2024).
"Tentu sangat kesulitan kalau kita harus menghadirkan atau memilih pelatih dari jauh karena butuh proses yang harus dijalankan, karena di Bhayangkara harus dengarkan dahulu paparan dari pelatih."
“Ada beberapa kandidat yang sudah didekati, beberapa hari ini kami sudah interview dan penyampaian program termasuk hal hal apa yang dari pelatih itu memaparkan berkaitan mengatasi situasi sulit Bhayangkara.”

“Kaitan dengan itu, kami akan memutuskan besok. Kami akan memilih pelatih siapa di sisa musim ini,” terangnya.
Lebih lanjut, saat ditanyai mengenai target pelatih anyar tersebut, Sumardji ingin pelatih tersebut setidaknya bisa membawa The Guardians tetap bertahan di Liga 1 2023/2024.
Meski terlihat sulit tapi kans Radja Nainggolan dkk. untuk keluar dari zona degradasi masih ada bila benar-benar meraih hasil maksimal di delapan laga sisa ini.
“Ya target pertama kami sebenarnya bisa mengubah situasi sulit jadi situasi yang menggembirakan karena di sepakbola kita tahu tidak ada hal yang tidak mungkin ketika suasananya jadi membaik, dan berdampak positif ke tim itu sendiri. Itu yang saya sampaikan ke pelatih,” pungkasnya.
(Tribunnews.com, Abdul Majid)
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.