Caleg DPR Otaki Pembunuhan

Bukan Kekayaan, Ini 'Peninggalan Abadi' Indriana Dewi Korban Pembunuhan Devara Putri Caleg DPR RI

Bukan lah kekayaan yang ditinggalkan Indriana Dewi kepada keluarga tercintanya setelah menjadi korban pembunuhan di Bogor, Jawa Barat. 

Kolase TribunnewsBogor
Setelah kasus pembunuhan ini mencuat dan viral, publik menjadi tahu bahwa Indriana merupakan sosok yang tak takut memiliki mimpi mulia.  

TRIBUNJAKARTA.COM - Bukan lah kekayaan yang ditinggalkan Indriana Dewi kepada keluarga tercintanya setelah menjadi korban pembunuhan di Bogor, Jawa Barat. 

Harta berharga Indriana ialah sebuah semangat hidup dan jangan takut untuk banyak bermimpi. 

'Peninggalan abadi' Indriana itu pun tergantung di dalam kamarnya. 

Setelah kasus pembunuhan ini mencuat dan viral, publik menjadi tahu bahwa Indriana merupakan sosok yang tak takut memiliki mimpi mulia. 

Sebongkah mimpi itu tertuang di sebuah papan tulis yang tergantung di atas tempat tidurnya di rumah kontrakan mungil berukuran 4x2 meter. 

"Dream", begitu tulisnya.

Indriana Dewi menuliskan mimpinya bukan untuk dirinya semata, melainkan untuk orang tuanya yang dicintai, terutama Endang Tatik (54), sang ibu. 

Mimpi-mimpinya pun tak terlepas dari keinginan untuk membahagiakan ibunya. 

Selain ingin memiliki rumah sendiri, mobil Pajero Sport hingga bangun masjid, karyawan marketing di kawasan Sudirman tersebut ingin memberikan rumah di Jawa untuk Endang. 

Sebagai anak, Indriana ingin membuat dirinya berarti di mata sang ibu. 

Ia kelak ingin membuat Endang bangga terhadap dirinya.

Hal itu tertuang di dalam tulisannya. 

"Buat ibu bahagia dan bangga. Ibu harus lihat Indri sukses untuk ibu."

"Membuktikan kalau Indri bisa dan bukan orang yang bisa diremehkan," tulisnya. 

Kehidupan ke depan masih misteri, tetapi harapan Indriana untuk meraih mimpinya tak padam meski pada akhirnya ajal datang menjemput. 

Orangtua Indriana Dewi Eka Saputri, Mohamad Roi (56) dan Endang Tatik (54) saat ditemui di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (4/3/2024).
Orangtua Indriana Dewi Eka Saputri, Mohamad Roi (56) dan Endang Tatik (54) saat ditemui di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (4/3/2024). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Dalang di balik pembunuhan Indriana ialah Devara Putri, Didot Alfiansyah dan Muhammad Reza. 

Kasus pembunuhan ini dilatarbelakangi oleh cinta segitiga, antara korban dan pelaku. 

Devara terbakar cemburu mengetahui Didot dan Indriana menjalin hubungan. 

Diliputi rasa dendam, Devara meminta Didot untuk menghabisi nyawa Indriana bila ingin kembali kepadanya.

Muhammad Reza pun disewa sebagai pembunuh bayaran untuk memuluskan niat jahat Devara dan Didot. 

Indriana tewas usai dijerat dengan ikat pinggang selama lima belas menit oleh Reza di dalam mobil di kawasan Bukit Pelangi, Bogor, Jawa Barat. 

Jenazah Indriana kemudian dibuang ke dasar jurang di Dusun Cilengkong, Desa Neglasari, Kota Banjar, Jawa Barat pada Minggu (25/2/2024) pagi. 

Jasad Indriana ditemukan oleh warga bernama Alfian Maulana dua hari berikutnya pada Selasa (27/2/2024). 

Pihak kepolisian melakukan penyelidikan kemudian menangkap tiga pelaku pembunuhan di Bogor. 

"Ketiga pelaku terancam hukuman mati. Mereka dijerat dengan tiga pasal KUHP, Pasal 340 tentang pembunuhan berencana, Pasal 338 tentang pembunuhan dan Pasal 365 tentang pencurian dengan kekerasan," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham. 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved