Ibu di Bekasi Habisi Anaknya
Subuh Mencekam Bocah 5 Tahun di Bekasi Dibunuh Ibu Kandung, Ditikam Belasan Kali Tepat di Jantung
Kepada penyidik, pelaku SNF menikam putranya ketika mendengar suara pengajian yang entah dari mana berasal.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Siti Nawiroh
Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, MEDAN SATRIA - Kasus pembunuhan bocah lima tahun berinisial AAMS (5) telah naik ke tahap penyidikan, Polres Metro Bekasi Kota telah menetapkan ibu kandung korban SNF (26) sebagai tersangka.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus mengatakan, pihaknya telah menggali keterangan tersangka terkait kronologis pembunuhan.
Tempat kejadian perkara (TKP) berada di salah satu rumah di Perumahan Cluster Burgundy Summarecon Bekasi, rumah korban dan tersangka.
Korban ditikam menggunakan pisau dapur, di tempat tidurnya yang berada di kamar lantai dua rumah.
"Tidak ada yang mendengar (teriakan korban), hasil dari pemeriksaan pelaku itu dia melakukan pembunuhan terhadap anak kandungnya ini pada hari Kamis (7/3) sekitar pukul 04.00 WIB," kata Firdaus, Jumat (8/3/2024).
Firdaus menjelaskan, tidak ada alasan yang masuk diakal yang diutarakan pelaku mengapa tega menikam anaknya.
Kepada penyidik, pelaku SNF menikam putranya ketika mendengar suara pengajian yang entah dari mana berasal.
"Pada saat itu keterangan pelaku dia membunuh ada mendengar suara ngaji, kami perkirakan jam 4 subuh pembunuhan terjadi," jelas dia.
Korban ditikam menggunakan pisau dapur bergagang kuning berukuran sekitar 25 sentimeter, luka yang diderita sebanyak 20 tusukan.
Firdaus mengungkap, dari puluhan luka 18 diantaranya menyasar dada sebelah kiri tepat di posisi jantung.
"Luka-luka korban ditemukan sebanyak 20 luka tusuk pada tubuh korban yang terdapat pada dada anak korban sebelah kiri terdapat 18 tusukan dan satu tusukan di lengan dan satu tusukan di punggung," terangnya.
Tersangka SNF kini masih dilakukan pemeriksaan intensif, Polres Metro Bekasi Kota melibatkan ahli psikologi dalam menggali keterangannya.
Berdasarkan hasil penilaian sementara, tersangka terindikasi mengidap skizofrenia sehingga kerap mengalami gangguan halusinasi.
"Disampaikan oleh tim psikologi memang ada gangguan halusinasi dari tim psikologi juga merekomendasikan pelaku agar dilakukan pemeriksaan psikiater," terang Firdaus.
Sebelumnya diberitakan, bocah berusia lima tahun berinisial AAMS ditemukan tewas bersimbah darah di kediamannya pada Kamis (7/3/2024).
Jasad korban ditemukan di atas tempat tidur kamar lantai dua, dia menderita luka tusuk akibat ditikam ibu kandungnya sendiri menggunakan pisau dapur.
Pada saat kejadian, korban hanya bersama adiknya yang masih berusia dua tahun sementara ayahnya sedang berada di Medan.
Kasus ini terungkap setelah orang kepercayaannya suami datang bertamu, melihat korban sudah dalam keadaan tewas.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.