Pilkada DKI 2024
Pengamat Takar Kans Ganjar Maju Pilkada Jakarta, Berpotensi lawan Anies Seperti 'Mengantar Nyawa'
Ganjar Pranowo masih bisa mengikuti Pilkada Jakarta demi menjaga elektabilitasnya.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM - Nasib Ganjar Pranowo di percaturan politik Indonesia seperti nyaris terkunci. Namun masih ada satu langkah yang bisa diambil, maju Pilkada DKI Jakarta 2024.
Bertarung di Pilpres, Ganjar berada di posisi bontot dengan perolehan 16 persen suara yang bahkan lebih rendah dari presidential threshold, modal tiketnya berkontestasi, 20 persen.
Setidaknya angka tersebut tergambar pada quick count dari sejumlah lembaga. Proses rekapitulasi KPU yang sudah mendekati rampung pun menunjukkan angka tak jauh berbeda.
Jika tak melenggang ke Istana karena kalah, Ganjar tidak bisa kembali menjadi Gubernur Jawa Tengah. Sebab memang Ganjar sudah dua periode memimpin daerah itu.
Ganjar pun tidak bisa kembali ke DPR RI seperti karir politiknya pada 2004-2013, sebab Pileg berlangsung berbarengan dengan Pilpres 2024 lalu.
Suami Siti Atikoh Suprianti itu masih bisa mengikuti Pilkada di wilayah selain Jawa Tengah. Bagaimana dengan Jakarta?
Ganjar bisa saja maju di Pilkada Jakarta dengan diusung PDIP. Jika terpilih, elektabilitasnya bisa terpelihara bahkan mungkin melonjak karena cakupannya semakin meluas tidak hanya terkonsenterasi di Jawa Tengah.
Seperti Jokowi dan Anies, Ganjar juga bisa kembali berlaga di Pilpres 2029 dengan modal rekam jejak di Jakarta.
Seberapa kans Ganjar di kontestasi politik Jakarta yang terkenal keras itu, pengamat politik Selamat Ginting menakarnya.
Ternyata Ginting tak terlalu sulit menganalisa.
Menurutnya, Ganjar sama saja "mengantar nyawa" jika bertarung di Jakarta. Terlebih jika lawannya Anies Baswedan, bak putaran kedua Pilpres.
Seperti diketahui, Anies yang mantan Gubernur Jakarta 2017-2022 masih bisa maju Pilkada Jakarta untuk periode keduanya.
Di Pilpres 2024, perolehan suara Anies, lagi-lagi menurut quick count dan rekapitulasi sementara, masih lebih besar dari Ganjjar, sekitar 25 persen.
Jakarta menjadi salah satu lumbung suara Anies.
Jika Ganjar Vs Anies terhelat di Jakarta, hasilnya mudah ditebak, menurut Ginting.
"Kalau misalkan Ganjar dimajukan ke Pilkada Jakarta tentu saya rasa ini bunuh diri, apalagi kalau lawannya Anies, karena gak mungkin bisa menandingi Anies di Jakarta," kata Ginting saat dihubungi, Selasa (19/3/2024).
Di sisi lain, bila melihat kritikannya terhadap pemerintahan Jokowi saat ini, hampir pasti juga Ganjar tidak akan diajak gabung dalam koalisi Prabowo-Gibran ke depannya.
"Jadi nasib Ganjar seperti layangan putus. Begitulah konsekuensi dari hukum besi politik," kata Ginting.
Menurut Ginting, nasib Ganjar ke depan hanya akan tergantung pada PDIP. Sebab, biar bagaimanapun Ganjar merupakan kader asli PDIP.
"Jadi bagaimana nasib Ganjar ke depan, ya kita kembalikan ke partainya apakah Ganjar akan dijadikan elit kembali, saya kira PDIP juga tidak akan menyiakan Ganjar begitu aja karena bagaimanapun Ganjar adalah kader asli PDIP," ujar Ginting.
Tapi masalahnya, lanjut Ginting, kecil kemungkinan Ganjar bisa maju kembali sebagai capres di 2029.
Sebab, di PDIP juga ada nama Puan Maharani yang sempat menjadi rivalnya di internal partai untuk dimajukan sebagai capres di 2024.
"Persoalannya adalah rivalitas juga di PDIP, Karena kita tahu PDIP awalnya mau nyalonin Puan tapi keputusannya mencalonkan Ganjar maka rivalitas Puan dan Ganjar masih akan terjadi tetapi yang memegang kendali PDIP kan tentu aja Puan daripada Ganjar," papar Ginting.
Anies Dinasihati
Sementara itu, Ginting menasihati Anies agar mau bersedia maju bertarung di Pilkada
Pasalnya, kata Ginting, dengan mendapatkan jabatan di pemerintahan, maka Anies berkesempatan untuk terus menaikan elektabilitasnya sampai Pemilu 2029 jika ia masih ingin maju kembali sebagai capres.
"Harusnya Anies menyadari juga bahwa ini peluangnya terbuka lebar sehingga seharusnya dia menerima tawaran itu daripada terus menyesali kekalahan hasil pilpres," kata Ginting.
Selain di Pilkada Jakarta, Anies juga dilirik untuk maju di Sumatera Barat.
Di Jakarta, Anies punya modal karena pernah menjadi Gubernur selama satu periode.
Pada Pilpres 2024, perolehan suara Anies di Jakarta juga masih cukup tinggi kendati kalah tipis dari pasangan Prabowo-Gibran.
"Apalagi PKS sebagai parpol yang usung Anies di pilkada 2017 lalu kali ini menjadi pemenang di Jakarta pada Pemilu 202 sehingga peluang Anies untuk bisa dicalonkan oleh PKS yang kemudian didukung NasDem dan PKB itu terbuka lebar," papar Ginting.
Sedangkan di Sumatera Barat, Anies punya modal besar karena wilayah itu menjadi satu dari dua provinsi yang dimenanginya di Pilpres.
Seperti diketahui, sejumlah nama sudah mencuatkan jagoannya untuk bertarung di Pilkada DKI Jakarat 2024.
Dari NasDem ada Ahmad Sahroni. PKS selain menjagokan Anies juga muncul nama Mardani Ali Sera.
Sementara Golkar punya dua calon, Ridwan Kamil dan Ahmed Zaki Iskandar. Gerindra juga memunculkan sejumlah nama termasuk eks wakil Anies di Jakarta, Ahmad Riza Patria.
PAN punya Eko Patrio dan putri ketua umum Zulkifli Hasan, Zita Anjani. PKB bahkan menurunkan Menteri Ketanagakerjaan yang saat ini menjabat, Ida Fauziah, untuk dimajukan di Pilkada Jakarta.
Jika tidak ada perubahan, Pilkada Jakarta akan berlangsung serentak dengan ratusan daerah lainnya pada 24 November 2024.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
| Rencana Pram-Rano Bangun Rusun di Atas Sekolah hingga Kantor Pemerintahan |
|
|---|
| Megawati Beberkan Siasatnya Menangkan Pilkada Jakarta 2024 dengan Pram-Rano: 'Gua Tunjukin Silatnya' |
|
|---|
| Tak Masuk Tim Transisi Pram-Rano, Anies dan Ahok Bakal Tetap Dilibatkan Dalam Transisi Kepemimpinan |
|
|---|
| Pramono Anung Cium 3 Kali Tangan Megawati, Kemenangan Pilkada Jakarta Disorot di HUT PDIP |
|
|---|
| Bukan di Tim Transisi, Pramono-Rano Bakal Jadikan Mantan Gubernur Jakarta Sebagai Konsultan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/Kolase-Anies-Baswedan-dengan-Ganjar-Pranowo-3.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.