Timnas Indonesia

Gara-gara Pratama Arhan Vietnam Kelabakan, Pelatihnya Konsultasi dengan Sosok Penting Asal Jepang

Pelatih Timnas Vietnam, Philippe Troussier kelabakan dengan kemampuan yang dimiliki pemain Timnas Indonesia, Pratama Arhan.

Editor: Wahyu Septiana
Dok VFF
Pelatih Timnas Vietnam, Philippe Troussier menyalami pemainnya. Troussier kelabakan dengan kemampuan yang dimiliki pemain Timnas Indonesia, Pratama Arhan. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pelatih Timnas Vietnam, Philippe Troussier kelabakan dengan kemampuan yang dimiliki pemain Timnas Indonesia, Pratama Arhan.

Kemampuan lemparan jarak jauh yang dimiliki Pratama Arhan mampu merepotkan lini pertahanan Vietnam.

Buktinya, Pratama Arhan berhasil mencatatkan assist lewat lemparan jauhnya hingga berbuah menjadi gol ke gawang Vietnam, di Stadion Utama Gelora Bung karno (SUGBK), Jakarta, pada Kamis (21/3/2024) lalu.

Gol tersebut diciptakan penyerang Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri.

Philippe Troussier melihat secara serius hal tersebut menjadi ancaman berbahaya bagi timnya.

Philippe Troussier tidak ingin hal ini terjadi lagi.

Ia bahkan sudah melakukan konsultasi dengan sosok penting staf pelatihnya asal Jepang.

"Kami siap menghadapi situasi seperti itu," ucap Philippe Troussier dikutip dari Soha Vn.

"Sebelum pertandingan terakhir, saya berdiskusi dengan beberapa staf kepelatihan Jepang, karena tim ini juga kebobolan karena bola itu di Piala Asia."

Pelatih asla Perancis itu melihat, lini pertahanan timnya sangat lemah.

Kondisi tersebut membuat Timnas Indonesia dengan mudah mencetak gol melalui assist lemparan jauh Pratama Arhan.

Pertarungan antara Timnas Indonesia melawan Libya berakhir dengan skor 1-2 di Mardan Sports Complex, Turki. STY banyak mendapat PR jelang Piala Asia.
Aksi Pratama Arhan menggiring bola (Dok PSSI)

"Saya juga mengatakan kepada para pemain saya untuk tidak goyah, jangan terlalu membebani permainan itu," ujar dia.

Philippe Troussier juga sudah mulai melakukan evaluasi terhadap performa timnya.

Ia tak ingin kekalahan di pertemuan pertama dari Indonesia kembali terjadi di laga leg kedua yang berlangsung di Hanoi, pada Selasa (26/3/2024).

"Saya berbicara dengan para pemain usai pertandingan, dan hanya ada satu situasi di mana kesalahan organisasi atau kekurangan individu yang menyebabkan kebobolan," ungkapnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved