Viral di media sosial
Aiptu FN Mengaku Tembak Debt Collector untuk Lindungi Anak Istri, Kini Serahkan Diri ke Polisi
Setelah sempat buron, Aipu FN, oknum polisi yang tembak dan tusuk debt collector di Palembang akhirnya pasrah serahkan diri di Polda Sumatera Selatan
Hilal mengaku tahu persis dengan keseharian FN. Keduanya sudah saling mengenal sejak lama.
Hilal menyebut, selama menjadi polisi FN sudah memiliki banyak prestasi.
Ia pernah menangani banyak kasus kejahatan di wilayah hukum Polsek Lubuklinggau Selatan.
"Orangnya baik kemudian loyalitas tinggi. Setiap kali berdinas selalu berpegang dengan SOP kepolisian, baik di lapangan maupun saat berada di kantor," ujarnya.
"Jadi orang bukan tempramen tinggi tidak, kalau tempramen pasti sudah kena masalah selama jadi kanit, lama juga, tapi ini kan tidak," sambung dia.
Ia menduga, ada pemicu lain yang membuat FN akhirnya nekat menembak dan menusuk debt collector.
Kronologi kejadian
Peristiwa penembakan oleh Aiptu FN sebelumnha terjadi di Palembang, Sabtu (23/3/2024) pukul 14.00 WIB.
Dua orang debt collector, yakni Dedi Zuheransyah (51 tahun) dan rekannya Robert Johan Saputra (35 tahun) menjadi korban penembakan dan penusukan oleh Aiptu FN.
Peristiwa bermula saat Aiptu FN, tak sengaja bertemu dengan dua korban itu di TKP (tempat kejadian perkara).
Hingga kemudian, mobil yang dikendarai FN bersenggolan dengan kedua debt collector.
Keduanya, diketahui sempat terlibat keributan.
Saat keluar dari mobil, FN pun lalu turut mengeluarkan satu pucuk senjata dari pinggangnya.
FN langsung mengarahkan tembakan ke korban Robert.
Saat itu, tembakan tersebut meleset. Namun FN sontak memukul korban Robert.
FN lalu kembali ke dalam mobil dan mengambil senjata tajam jenis sangkur.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.