Liga 1

3 Fakta Degradasinya Persikabo 1973 dari Liga 1, Jabar Kehilangan Wakil, Hasil Memalukan 12 Laga

Persikabo 1973 dipastikan terdegradasi dari kompetisi Liga 1 musim 2023/2024. Persikabo 1973 dipastikan tak bisa keluar dari zona merah.

Editor: Wahyu Septiana
Dok Persikabo 1973
Tiga pemain asing Persikabo 1973 di Liga 1, Pedro Augusto Cabral Carvalho (kiri), Joao Pedro Oliveira Santos alias Pedrinho (tengah0, dan Caique Medeiros Basilio (kanan). Persikabo 1973 dipastikan terdegradasi dari kompetisi Liga 1 musim 2023/2024. Persikabo 1973 dipastikan tak bisa keluar dari zona merah. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Persikabo 1973 dipastikan terdegradasi dari kompetisi Liga 1 musim 2023/2024.

Hal tersebut diketahui usai Persikabo 1973 mengalami kekalahan melawan Persik Kediri di Liga 1 pekan 30, pada Kamis (28/3/2024).

Skuad berjuluk Laskar Padjajaran itu dipermalukan Persik Kediri dengan skor telak 5-2 di Stadion Brawijaya, Kediri.

Kekalahan tersebut semakin memperkuat Persikabo 1973 untuk terlempar dari kompetisi papan atas Liga 1.

Hasil kekalahan tersebut menjadikan Persikabo 1973 masih tertahan di dasar klasemen Liga 1 peringkat 18 dengan mengoleksi `7 poin.

Persikabo 1973 dipastikan tak bisa keluar dari zona merah pada empat pertandingan tersisa.

Paling mentok tim berjuluk Laskar Padjajaran hanya mengantongi 29 poin jika menyapu bersih sisa laga.

Adapun perolehan tersebut tak cukup menggeser PSS Sleman yang saat ini menempati ambang batas zona degradasi dengan raihan 31 poin.

Berikut fakta menarik terdegradasinya Persikabo 1973 dari Liga 1:

1. Jawa Barat Kehilangan Wakil di Liga 1

Terdegradasinya Persikabo 1973 membuat Jawa Barat kehilangan satu wakilnya di kompetisi Liga 1.

Di Liga 1 musim ini, Jawa Barat mempunyai dua wakil yakni Persib Bandung dan Persikabo 1973.

Winger Persikabo 1973, Eduardo de Sousa Santos menggiring bola di laga melawan Borneo FC di Liga 1.
Winger Persikabo 1973, Eduardo de Sousa Santos menggiring bola di laga melawan Borneo FC di Liga 1. (Dok Persikabo 1973)

Tapi performa Persikabo 1973 jauh dari harapan dan sulit bersaing dengan tim-tim di Liga 1.

Buktinya, Persikabo 1973 lebih banyak mengalami kekalahan dibanding raihan kemenangan.

Berbanding terbalik dengan Persib Bandung yang tampil garang di LIga 1.

Saat ini, Persib Bandung masih tertahan di peringkat dua klasemen Liga 1 dengan mengoleksi 55 poind ari 30 pertandingan.

Persib Bandung juga berpotensi masuk ke babak Championship Series Liga 1.

Dengan terdegradasinya Persikabo 1973 membuat Jawa Barat hanya mempunyai satu wakil di Liga 1 musim depan.

2. Persikabo 1973 Pertama Kali Terkena Degradasi

Selain menjadi tim pertama yang turun kasta pada Liga 1 musim ini, catatan degradasi juga merupakan perdana bagi Persikabo.

Pertandingan Persikabo 1973 melawan Persita Tangerang berlangsung di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, pada Jumat (28/7/2023).
Pertandingan Persikabo 1973 melawan Persita Tangerang berlangsung di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, pada Jumat (28/7/2023). (Media Persikabo 1973)

Yap, tim yang lahir dari embrio PS TNI tersebut belum pernah degradasi setelah berdiri pada musim 2016/2017 silam.

Sebelumnya Persikabo sempat menjadi tim papan tengah Liga 1, dengan bertengger dua kali di peringkat 10 akhir musim.

Momen tersebut terjadi pada Liga 1 musim 2020 dan 2021/2022.

Dengan demikian, Persikabo bakal memaikan kompetisi perdana di Liga 2 musim depan.

3. Persikabo gagal Menang di 12 Laga Terakhir

Berkat hasil ini juga, Persikabo mendulang rekor tak pernah menang selama 12 laga terakhir.

Rinciannya, tiga kali imbang dan sisanya menerima kekalahan.

Bek sayap Persikabo 1973, Lucky Oktavianto berusaha melewati hadangan pemain Borneo FC di Liga 1.
Bek sayap Persikabo 1973, Lucky Oktavianto berusaha melewati hadangan pemain Borneo FC di Liga 1. (Dok Persikabo 1973)

Padahal Persikabo termasuk aktif dalam perombakan tim.

Pada musim ini, Persikabo telah mengganti tiga kali pelatih kepalanya.

Yap, Persikabo mulanya dibesut oleh pelatih asal Singapura, Aidil Sharin Sahak.

Namun, manajemen Persikabo memutus kontrak Aidil Sharin Sahak setelah menuai hasil buruk hingga pekan ke-4.

Lalu, Persikabo sempat juga menugasi eks pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso.

Coach Aji juga kurang maksimal hingga mengahadirkan 13 kekelahan selama 20 pekan.

Berlanjut, kini Persikabo berada di tangan eks pelatih legendaris Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman.

Pelatih baru Tira Persikabo, Djadjang Nurdjaman (Djanur) di Liga 1 2022/2023.
Pelatih baru Tira Persikabo, Djadjang Nurdjaman (Djanur) di Liga 1 2022/2023. (Media Persikabo)

Namun, pelatih yang juga menangani Persikabo pada musim lalu tersebut juga merajuk hasil buruk saat menukangi tim.

Djadjang Nurdjaman yang masuk pada momen krusial Persikabo tak bisa mendongkrak performa selama dua pertandingan terakhir.

Walhasil kini coach Djanur gagal menyelematkan Persikabo dari jurang degradasi.

Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini.

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved