Liga Voli Korea
Megawati Akhirnya Cabut, Pesan Haru Salam Perpisahan dengan Red Sparks Disampaikan,Kontrak Berakhir?
Pevoli putri andalan Indonesia, Megawati Hangestri sudah bergegas pergi meninggalkan timnya Red Sparks.
Hingga artikel ini dirilis, masih berupa rumor Red Sparks telah menyodorkan kontrak baru untuk Megawati.

Bukannya tanpa alasan mengapa opposite berjuluk Megatron ini mendapatkan tambahan masa bakti di klub asal Kota Daejeon ini.
Megawati menjelma menjadi salah satu elemeng penting Red Sparks lolos ke babak play-off Liga Voli Putri Korea.
Pencapaian ini menjadi kali pertama Red Sparks dalam tujuh tahun terakhir.
Di sisi lain, Megawati masih memiliki peluang mengukir sejarah membawa Red Sparks juara Liga Voli Putri Korea.
Asalkan mampu melewati hadangan Pink Spiders di play-off, dan mengalahkan Hyundai Hillstate di laga final.
Maka menjadi sebuah hal yang wajar jika kemudian manajemen Red Sparks menyodorkan kontrak baru kepada pevoli yang pernah menjadi bagian Jakarta Pertamina Fastron tersebut.
"Saya mendengar dari manajemen (Red Sparks) bahwa (sudah) memberikan kontrak baru kepada Mega," terang Blue Locker Room, dalam video yang tayang di kanal YouTube, Minggu (17/3/2024).
Dalam pemberitaannya, selain Megawati, dua legiun asing Asia yang akan mendapatkan kontrak baru adalah dua pevoli Thailand, Guedpard Pornpun (IBK Altos) dan Wipawee Srithong (Hyundai Hillstate).
Menariknya, jika Megawati terealisasi meneken kontrak baru di tim Red Sparks, maka persaingan di Liga Voli Putri Korea semakin panas.
Blue Locker Room menjelaskan soal regulasi Asia Quarter untuk Liga Voli Putri Korea yang ditambah dari 10 negara menjadi 64. Satu di antaranya ialah China.
Sejumlah pevoli putri asal Negeri Tirai Bambu disebutkan sudah melamar untuk mengisi Asia Quarter Liga Voli Korea 2024/2025.
"Musim depan persaingan Asia Quarter semakin memanas dengan adanya pemain asal China yang melamar, isunya, beberapa pemain dunia akan berpartisipasi," lanjut keterangan Blue Locker Room.
Sebagai informasi, China merupakan core team dari kejuaraan dunia Volleyball Nations League (VNL) yang kali pertama digulirkan tahun 2018.

Artinya, tim voli putri China selalu bermain di VNL karena secara regulasi tidak bisa terdegradasi.
Situasinya menguntungkan bagi Liga Voli Korea, yang secara eksposur akan terus naik dengan kedatangan nama-nama besar pemain tim voli putri China.
Di sisi lain, Megawati memperoleh keuntungan karena selain menambah pengalaman, pevoli berusia 24 tahun ini mempertajam kualitas, baik dari segi defend maupun penyerangan.
(TribunJakarta)
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.