Armada Bus di Terminal Kalideres Bersih dari Klakson Telolet, Ini Sanksi Bila Nekat Langgar Aturan
Armada bus yang mengangkut para pemudik dari Terminal Kalideres, Jakarta Barat dipastikan tak ada yang menggunakan klakson telolet.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Armada bus yang mengangkut para pemudik dari Terminal Kalideres, Jakarta Barat dipastikan tak ada yang menggunakan klakson telolet.
Diketahui, penggunaan klakson telolet resmi dilarang usai kembali adanya korban tewas tertabrak bus akibat meminta telolet.
"Jadi memang larangan untuk menggunakan klaskson telotet itu sudah hampir 100 persen dipatuhi oleh PO bus.
Karena setiap pemeriksaan ramcek, itu pemeriksaan klakson pasti diperiksa. Apabila kedapatan Po bus yang menggunakan klakson telolet, maka akan diambil tindakan, pertama akan dicopot alatnya, kedua akan diberikan sanksi tertulis," kata Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnain ditemui di terminal, Rabu (3/4/2024).
Pantauan TribunJakarta.com armada bus yang berada di Terminal Kalideres memang sudah tak ada lagi yang memasang klakson telolet.
Aksesoris yang kini masih terpasang di bus hanya berupa lampu variasi dan sejumlah boneka yang diletakan di bagian dashboard depan bus.
Sejumlah awak bus mengakui telah mencopot klakson teloletnya karena tak mau terkena denda usai dikeluarkannya larangan penggunaan klakson tersebut.
"Ini sudah langsung dicopot karena sama Po juga minta dicopot kan udah enggak boleh," kata Akbar, awak bus Po Almira tujuan Belitang, Lampung.
Akbar mengatakan, tadinya telolet yang dipasang di busnya merupakan barang yang dibeli secara patungan dari para awak bus.
"Harganya Rp 6 juta pakai duit pribadi kita karena supaya menarik aja busnya," kata dia.
Kendati membuat penampilan bus lebih menarik, ia mengakui keberadaan klakson telolet tak berpengaruh terhadap bertambahnya penumpang.
"Karena kan yang pada suka telolet itu cuma para mania aja, terutama anak-anak. Kalau penumpang mah kan maunya ya yang penting selamat sampai ke rumah," katanya.
Hal senada disampaikan Eko, awak bus Po Safari tujuan Solo, Jawa Tengah. Ia pun setuju dengan adanya larangan penggunaan klakson telolet.
Di Po tempatnya bekerja memang sejak awal tak memperbolehkan adanya pemasangan klakson telolet.
"Karena memang cukup membahayakan buat kita yang nyetir kalau banyak anak-anak yang sampai mengadang cuma buat bunyiin telolet aja," katanya.
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.