Viral di Media Sosial

Tak Layak! Pemudik Bawa Mini Container Berisi Anabul di Atap Mobil, Dikecam Aktivis Kucing & Netizen

Pemudik ini panen hujatan kala membawa seekor kucing piaraannya pulang ke kampung halaman, kenapa sebabnya?

|
Istimewa
Seorang pemudik viral di Gerbang Tol Cikampek usai membawa anabulnya dengan kondisi kandang tidak layak. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pemudik ini panen hujatan kala membawa seekor kucing piaraannya pulang ke kampung halaman.

Alih-alih mengajak "sahabatnya" mudik dengan aman, sang empunya malah membawanya secara tidak pantas dan layak. 

Anabul atau anak bulu si pemiliknya malah dimasukkan ke dalam sebuah container kecil yang sudah dilubangi di beberapa titik. 

Mini container berisi anabul itu kemudian diletakkan di atap mobil. 

Kejadian itu difoto di Gerbang Tol Cikampek

Dia dibawa sepanjang perjalanan hingga ke kampung halaman. 

Seorang warga net kemudian memfoto kejadian tersebut dan mengunggahnya di media sosial. 

"Intinya, tadi ketemu di Tol Cikampek."

"Ternyata ada kucing di container di atas mobil, emang dikasih lubang tapi tetap kasihan. Udah sempat kita pepet mobilnya, kita tegus sambil buka kaca. Orangnya juga udah buka kaca kok. Tapi, pas ketemu lagi sekitar setengah jam kemudian, itu kucingnya masih di atas mobil," tulisnya. 

Si pengunggah mengaku prihatin dengan kondisi kandang kucing yang ala kadarnya. 

Ia mengkhawatirkan kondisi kesehatan si anabul. 

"Kasihan takut kedinginan, soalnya bulunya bener-bener terbang gitu. Belom lagi nanti panas. Berharapnya semoga dia enggak mudik jauh ya. Biar cepet nyampe. Tapi apa salahnya, ditaro aja di dalem mobil, atau dipangku," pungkasnya. 

Respons aktivis kucing

Unggahan tersebut menuai hujatan dari banyak warga net yang menjadi penyayang kucing

Mereka mengecam tindakan dari si empunya anabul. 

Aktivis kucing pun turut bereaksi dengan kejadian itu. 

Bimbim, yang merupakan pendiri Rumah Singgah Clow, mengatakan anabul yang dimasukkan ke dalam mini container sangat tidak layak. 

Bahkan, ia menyebut tindakan si majikan merupakan bentuk penyiksaan. 

"Kalau kejadian seperti ini benar-benar tidak layak dan tidak dibenarkan. Ini termasuk kategori penyiksaan secara tidak langsung. Dibiarkan di dalam wadah yang bukan kandang standar dan ditempatkan di atap mobil saat mudik," katanya kepada TribunJakarta.com pada Selasa (9/4/2024). 

sang majikan perlu diberikan teguran terkait tindakannya terhadap anabulnya. 

Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved