Pilkada DKI 2024
Pernah Kalah Telak, AHY Berhitung Hadapi Pilkada Jakarta 2024, Demokrat Punya 8 Calon
Pilkada Jakarta memiliki kenangan pahit tersendiri bagi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
TRIBUNJAKARTA.COM - Pilkada Jakarta memiliki kenangan pahit tersendiri bagi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Putra Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu pernah mencalonkan diri menjadi calon gubernur (cagub) bersama Sylviana Murni pada Pilkada Jakarta 2017.
Namun hasilnya, Agus-Sylvi kalah telak. Pasangan nomor 1 itu hanya memeroleh 936.461 suara atau 17.06 persen dari total suara sah.
Pasangan yang diusung Demokrat, PAN, PPP dan PKB itu kalah pada putaran pertama dari pesaingnya, Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan 2.193.530 suara 39.97 persen dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat yang memeroleh 2.357.785 suara atau 42,26 persen.
Seperti diketahui, pada putaran kedua, Anies-Sandi sukses mengalahkan Ahok-Djarot.
AHY yang kini menjabat Ketua Umum Demokrat, tak ingin mengulangi kekalahan tersebut.
Ia menimbang betul akan mengusung siapa pada kontestasi politik Jakarta itu.
"Saya sedang menghitung plus minusnya semua, yang jelas kita ingin menang. Kita ingin bagian dari kemenangan," kata AHY di Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2024), dikutip dari Tribunnews.
AHY ingin sosok yang diusungnya bisa menjadi solusi bagi permasalahan Jakarta yang pelik.
"Jakarta ini sangat strategis dan besar potensinya. Tapi juga tantangan dan permasalahannya secara ekonomi politik, sosial, keamanan dan lingkungan hidup," kata AHY.
"Jadi kita ingin meyakinkan bahwa gubernur ke depan mampu cakap punya kapasitas dan integritas. Kita ingin mempersiapkan itu dengan baik," lanjutnya.
Ia juga menjelaskan partainya tak biasa maju sendiri harus berkoalisi dengan parpol lainnya.
"Demokrat tidak bisa bekerja sendirian, sudah pasti karena kita harus berkoalisi dengan partai-partai lain di Jakarta. Tentunya kita mencari siapa yang terbaik memimpin Jakarta," tegasnya.
Diketahui Pilkada Serentak tahun 2024 dijadwalkan akan digelar pada akhir tahun, tepatnya tanggal 27 November 2024.
8 Calon
Sebelumnya diberitakan, Demokrat memiliki delapan kader yang berpotensi dimajukan pada Pilkada Jakarta 2024.
"Masih kita survei," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu Demokrat Andi Arief dikutip dari Tribunnews.com.
Delapan nama tersebut yakni Eks Wagub Jawa Timur Emil Dardak, Anggota DPR Dede Yusuf, Anggota DPR Didik Mukrianto, Anggota DPR Hinca IP Pandjaitan XIII, Anggota DPR Anwar Hafid, Eks Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, Ketua DPD Demokrat DKI Jakarta Mujiyono dan Caleg Demokrat Nurwayyah.
TribunJakarta.com telah merangkum profil nama-nama kader Demokrat yang potensial maju di Pilkada DKI Jakarta 2024.
1. Dede Yusuf

Dede Yusuf Macan Effendi di Jakarta, pada 14 September 1966.
Dede Yusuf adalah seorang aktor, sutradara, dan politikus Indonesia.
Dikutip dari laman dpr.go.id, ia merupakan lulusan sarjana Teknik Industri di Universitas Muhammadiyah Jakarta 2005-2010.
Lalu ia melanjutkan S-2 nya Ilmu Pemerintahan di Univeritas Padjajaran 2011-2014. Kemudian pada tahun 2021, ia melanjutkan pendidikannya dengan mengambil konsentrasi bidang Administrasi Publik di Univeritas Padjajaran.
Kariernya di dunia artis dimulai di dunia film laga, Dede Yusuf memang memiliki latar belakang menggeluti dunia bela diri.
Kala itu Dede Yusuf ingin menjadi bintang laga seperti Bruce Lee atau Chuck Norris. Di awal kariernya, Dede Yusuf kerap menjadi pemeran figuran dalam sejumlah film.
Selain itu, Dede Yusuf juga kerap menerima tawaran sebagai model majalah ibu kota.
Pada tahun 1986, Dede Yusuf mengawali debutnya sebagai pemeran pembantu di film Catatan Si Boy.
Saat ini Dede Yusuf masih menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi X DPR RI.
Pada Pilkada Jawa Barat 2008, Dede Yusuf maju sebagai Calon Wakil Gubernur Jawa Barat. Kala itu Dede Yusuf mendampingi Ahmad Heryawan.
Dede pun buka suara perihal namanya masuk Bacagub DKI Jakarta.
Dia mengungkapkan, untuk maju dalam sebuah kontestasi Pilkada harus dipikirkan secara matang, terlebih dirinya baru saja mengikuti pemilihan legislatif 2024.
"Kita ini baru selesai bertempur, masih berdarah-darah, lalu tiba-tiba diharuskan bertempur lagi. Itu pasti kita harus berpikir baik-baik dan tidak boleh sembarangan,” kata Dede Yusuf di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024).
Dede meminta agar dirinya diberi waktu untuk beristirahat, sebab kontestasi Pileg 2024 sangat menguras energi, baik fisik maupun mental.
Namun, sebagai seorang kader partai, Dede mengaku siap jika memang diamanahkan menjadi bacagub DKI Jakarta oleh Partai Demokrat.
"Kalau secara politis kader itu harus siap, tetapi kita juga tidak boleh diberi yang namanya peluru hampa, bertarung itu harus benar segala sesuatunya," ujar dia.
2. Emil Dardak

Emil Elestianto Dardak atau yang karab dikenal dengan nama Emil Dardak lahir di Jakarta, pada 20 Mei 1984.
Emil Dardak merupakan mantan Wakil Gubernur Jawa Timur.
Emil merupakan cucu H. Mochamad Dardak, salah satu kyai Nahdlatul Ulama.
Ayahnya adalah Hermanto Dardak, Wakil Menteri Pekerjaan Umum periode tahun 2010-2014.
Sementara ibunya bernama Sri Widayati.
Dari sang ibu mengalir darah Letjen Anumerta Wiloejo Poespojudo, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional pertama di era Presiden Soekarno.
Pada tanggal 30 Agustus 2013, Emil menikahi artis Arumi Bachsin di Rumah Maroko, Menteng, Jakarta Pusat.
Dari pernikahannya tersebut, Emil dikaruniai anak perempuan yang diberi nama Lakeisha Ariestia Dardak, dan anak laki-laki yang diberi nama Alkeinan Mahsyir Putro Dardak.
Pada tahun 2001 atau saat berusia 17 tahun, Emil Dardak memperoleh gelar diploma dari Melbourne Institute of Business and Technology.
Emil kemudian meneruskan pendidikan S1 di Universitas New South Wales, Australia.
Sedangkan gelar S2 dan S3 didapatkan dari Ritsumeikan Asia Pacific University, Jepang.
Pada tahun 2001-2003, Emil menjadi World Bank Officer di Jakarta, dan Media Analysis Consultant di Ogilvy.
Puncak karier Emil dicapai saat didaulat menjadi Chief Business Development and Communication-Executive Vice President di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero).
Pada tanggal 27 Juli 2015, Emil bersama dengan Mochamad Nur Arifin mendaftarkan diri menjadi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek ke KPUD Kabupaten Trenggalek.
Pada tahun 2018, Emil Dardak mengikuti Pemilihan umum Gubernur Jawa Timur 2018 berpasangan dengan Khofifah Indar Parawansa, Menteri Sosial RI periode 2014-2018.
3. Cellica Nurrachadiana

Cellica Nurrachadiana merupakan wanita kelahiran Bandung, 18 Juli 1980.
Dirinya adalah Bupati Karawang untuk masa bakti 2015-2020 dan 2021-2026.
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Bupati Karawang untuk masa bakti 2010-2015. Ia dinobatkan sebagai Wakil Bupati termuda se-Indonesia saat itu, dilansir oleh Wikipedia.
Sebelum terjun ke politik, ia menjabat sebagai direktur di beberapa perusahaan.
Ia juga tampil dalam film Surat Kecil Untuk Tuhan (2011) memerankan dokter yang merawat tokoh utama.
Dikutip dari karawang.go.id, Teh Celli merupakan lulusan SD BPI 1 Bandung dan SMP BPI 1 Bandung.
Dirinya pun melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) yakni di SMA N 5 Bandung.
Teh Celli juga pernah menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Umum Universitas Maranatha Bandung, dan melanjutkan Pascasarjana Magister Hukum Kesehatan Universitas Soegiapranata.
4. Anwar Hafid

Dikutip dari situs pribadi Dr. H. Anwar Hafid, M.Si. lahir di Wosu, Bungku Barat, Morowali, Sulawesi Tengah, 14 Agustus 1969.
Ia merupakan Anggota DPR RI periode 2019-2024. Daerah Pemilihan Sulawesi Tengah Fraksi Demokrat – Komisi V.
Menjadi Bupati Morowali sejak tahun 2007 hingga 2018. Sebelum menjadi Bupati, pernah menjabat sebagai Asisten Bagian Pemerintahan Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Hingga saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulawesi Tengah.
Mengawali karier di dunia politik dari tahun 2007 saat maju sebagai calon Bupati Morowali dan berhasil terpilih.
Kesuksesan di periode pertama memimpin Morowali kembali mengantarkannya untuk memimpin Morowali di periode kedua (2013-2017) melalui kemenangan besar di Pilkada Morowali 2012.
5. Didik Mukrianto

Dikutip dari situs pribadi Dr. Didik Mukrianto SH, MH lahir di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, 21 Juni 1974.
Ia merupakan Anggota DPR RI periode 2019-2024 setelah memperoleh suara 114.532 suara yang merupakan suara terbanyak dari seluruh DPR RI di dapilnya, untuk daerah pemilihan Jawa Timur IX (Bojonegoro-Tuban).
Ia duduk di Komisi III DPR RI yang membidangi Hukum, HAM dan Keamanan.
Didik tercatat sebagai Wakil Sekjen Demokrat periode 2022-2025. Ia menyelesaikan Program Doktoral Fakultas Hukum Universitas Trisakti Jakarta (S-3) pada tahun 2019.
6. Hinca IP Pandjaitan XIII

Hinca Pandjaitan merupakan politikus Partai Demokrat yang mengemban tugas menjadi Komandan Tim Echo (Hukum dan Advokasi) Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Hinca Pandjaitan mengomandoi sejumlah nama lain di Tim Echo TKN Prabowo-Gibran.
Diketahui Hinca Pandjaitan memiliki enam wakil, yaitu Habiburokhman (Gerindra), Supriansa (Golkar), Adies Kadir (Golkar), Sarifudin Sudding (PAN), Fahri Bachmid (pakar hukum), dan Francine Widjojo (PSI).
Hinca Padjaitan lahir di Asahan, Sumatera Utara, pada 25 September 1964.
Ia merupakan putra kedua dari pasangan Sangil Songsongan Pandjaitan XII dan Nurianna Orem Siagia.
Masa kecilnya dihabiskan di kampung halamannya, Asahan.
Diketahui, Hinca telah menikah dengan Engelbertha E.P. Silalahi, dan dikaruniai 3 (tiga) anak.
Diawal mengenyam pendidiaknnya, Hinca masuk ke SD Negeri Aek Songsongan, Asahan pada tahun 1971-1974, kemudian dirinya memilih pindah ke SD Negeri Gambir Baru hingga lulus tahun 1977.
Ia pun melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Kisaran dan SMA 1 Negeri Kisaran.
Setelah itu, Hinca melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi Universitas HKBP Nommensen dengan jurusan Hukium Tata Negara.
Mantan Ketua Komisi Disiplin PSSI itu kemudian melanjutkan pascasarjana di Universitas Padjajaran dengan jurusan yang sama saat sarjana.
Saat itu, dirinya juga mendapat keahlian analisis dampak lingkungan (Amdal) dari Universitas Gadjah Mada, (UGM).
Dikutip dari TribunWiki.com, ia juga mendapatkan keahlian Cyber Crime bersertifikat ACCS (Accredited Cyber Crime Studies) dari STIMIK Perbanas, Jakarta pada 2005.
Diawal karirnya, Hinca merupakan seorang advokat dan masuk dalam perhimpunan Advokat Indonesia.
Tak hanya sebagai advokat, Hinca pernah menjadi guru di SMK Santa maria 2 Bandung dan asisten dosen Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen, Medan, tahun 1987-1999.
Dengan keahlian dan kegigihannya dalam bekerja, dirinya pernah menjabat Wakil Ketua Umum PSSI pada Kongres Luar Biasa PSSI di Surabaya 18 April 2015.
Sosoknya itu melopori didiskualifikasinya PSS Sleman dan PSIS Semarang di babak 8 besar Divisi Utama karena terjadi pengaturan skor.
7.Mujiyono

Dikutip dari situs Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono, lahir Wonogiri pada tanggal 20 Januari 1968.
Mujiyono adalah putra dari seorang petani, Bapak Mulyo Suwito dan seorang ibu yang bernama Hj Tumini.
Pada tahun 1995 Ketua DPD Demokrat DKI Jakarta itu menikah dengan Rosleny dan dikaruniai seorang putri yang bernama Gardenia Putri Pengesti dan satu orang putra yang bernama Fauzan Ario Pambudi.
Namanya mulai dikenal luas, khususnya masyarakat Jakarta Timur sejak mendirikan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) FAKTA 889, sebuah lembaga yang bergerak dibidang sosial, kesehatan dan kemanusian yang beranggotakan lebih dari 1000 orang yang tersebar di Jakarta Timur.
Ia turut terlibat aktif pada berbagai kegiatan politik bersama Partai Demokrat dengan bergabung dalam SBY Fans Club dan membantu Tim Sekoci, serta berperan aktif mengusung Susilo Bambang Yudhoyono pada Pilpres 2004.
Namanya semakin dikenal ketika mencalonkan diri dan terpilih sebagai Anggota Legislatif DPRD Provinsi DKI Jakarta dari Partai Demokrat pada Pemilu Legislatif tahun 2009, 2014, dan 2019.
Sejak menjadi Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta mendirikan Rumah Aspirasi Mujiyono, sebuah wadah untuk menampung aspirasi masyarakat di Jakarta Timur, khususnya Daerah Pemilihan DKI Jakarta V dan Mawas Diri.
8. Nurwayah

Dikutip dari situs pribadi Dra. Nurwayah merupakan calon anggota legislatif DPR RI Dapil DKI 3.
Ia memiliki latar belakang sebagai pengusaha dan juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial di masyarakat.
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengatakan Nurwayah merupakan kader internal dari Demokrat.
Saat ini, Nurwayah maju sebagai calon legislatif (caleg) dari Demokrat pada Pemilu 2024.
"Dari kader internal Partai Demokrat kami mempertimbangkan salah satunya Ibu Nurwayah, srikandi Partai Demokrat asal Tanjung Priok yang dalam pantauan kami berhasil lolos ke Senayan pada Pileg ini," kata Kamhar saat dikonfirmasi, Rabu (6/3/2024). (Tribunnews.com/TribunJakarta)
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Rencana Pram-Rano Bangun Rusun di Atas Sekolah hingga Kantor Pemerintahan |
![]() |
---|
Megawati Beberkan Siasatnya Menangkan Pilkada Jakarta 2024 dengan Pram-Rano: 'Gua Tunjukin Silatnya' |
![]() |
---|
Tak Masuk Tim Transisi Pram-Rano, Anies dan Ahok Bakal Tetap Dilibatkan Dalam Transisi Kepemimpinan |
![]() |
---|
Pramono Anung Cium 3 Kali Tangan Megawati, Kemenangan Pilkada Jakarta Disorot di HUT PDIP |
![]() |
---|
Bukan di Tim Transisi, Pramono-Rano Bakal Jadikan Mantan Gubernur Jakarta Sebagai Konsultan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.