Identitas Tujuh Korban Tewas Kebakaran di Mampang, Jenazah Siap Diserahkan ke Keluarga
Tujuh jenazah korban kebakaran toko bingkai di Jalan Mampang Prapatan Raya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, sudah berhasil diidentifikasi.
Penulis: Bima Putra | Editor: Pebby Adhe Liana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Tujuh jenazah korban kebakaran toko bingkai di Jalan Mampang Prapatan Raya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, sudah berhasil diidentifikasi.
Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengatakan, berdasar hasil pemeriksaan saat proses identifikasi secara medis ketujuh korban tersebut bukan merupakan satu keluarga.
Melainkan ada empat keluarga, lantaran tiga dari tujuh korban tersebut merupakan ART alias Asisten Rumah Tangga yang berasal dari tiga keluarga berbeda.
"Terdiri dari empat keluarga. ART-nya itu kan tiga keluarga, ART-nya ada tiga. Tiga keluarga, kemudian yang empat (korban) itu satu keluarga," kata Hariyanto di Jakarta Timur, (19/4/2024).
Ia pun merincikan, empat korban tewas yang merupakan satu keluarga terdiri dari kakek, ibu, dan dua anak pemilik rumah.
Mereka adalah pria berinisial TT (75), perempuan berinisial H (39), bayi laki-laki R (2), anak laki-laki berinisial A (7).
Sementara tiga jenazah lain, adalah ART yang bekerja di lokasi kejadian yang berasal dari tiga keluarga berbeda.
Merek merupakan perempuan berinisial T (25), ART perempuan berinisial S (20), dan ART perempuan berinisial J (18).
Seluruh jenazah korban teridentifikasi menggunakan metode Disaster Victim Identification (DVI) pencocokan data gigi dari antemortem dari keluarga dengan postmortem dari jenazah.
Identifikasi menggunakan gigi dilakukan karena kondisi ketujuh jenazah sudah mengalami luka bakar berat dan secara fisik sulit dikenali, sehingga butuh data medis untuk identifikasi.
"Luka bakarnya 100 persenlah, ya 99 sekian persen. Jadi kalau dikenali dengan wajah enggak bisa. Jadi ada properti (barang pribadi), ada gigi yang masih bisa kita identifikasi," ujarnya.
Gigi merupakan satu dari tiga parameter selain sidik jari dan DNA dalam identifikasi menggunakan metode DVI karena memiliki karakteristik khusus yang dapat menunjukkan identitas seseorang.
Lantaran sudah dinyatakan teridentifikasi, ketujuh jenazah yang sebelumnya dibawa ke Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati kini sudah dapat diserahkan kepada pihak keluarga.
"Ya Alhamdulillah kita tidak menggunakan DNA, karena dengan (pencocokan data antemortem dengan postmortem) gigi sudah termasuk (parameter identifikasi) primer, itu lebih baik," tuturnya.
Temukan artikel menarik TribunJakarta.com lainnya lewat Saluran Whatsapp di sini.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.