Pilkada DKI 2024

Laga Sengit Ridwan Kamil Vs Anies Baswedan di Pilgub Jakarta: Ahok Penantang Sebanding Tapi Berat

Peluang Ridwan Kamil melawan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 menguat. Ahok penantang sebanding tapi berat. Terkuak alasannya.

Kolase Foto TribunJakarta
Kolase Foto Ridwan Kamil, Ahok dan Anies Baswedan. Peluang Ridwan Kamil melawan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 menguat. Ahok penantang sebanding tapi berat. Terkuak alasannya. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Peluang Ridwan Kamil melawan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 menguat.

Kedua mantan Gubernur itu memiliki penantang sebanding. Sosok Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bisa menandingi keduanya.

Namun, Ahok yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta itu memiliki kendala.

Sementara, Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memiliki surat penugasan dari Partai Golkar untuk maju dalam kontestasi Pilgub Jakarta 2024.

Sedangkan, nama Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dimunculkan Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Ahok Punya Segmen Loyal Tapi Berat

Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi menyebutkan nama Ahok menempati peringkat ketiga untuk Pilkada DKI Jakarta 2024.

Ahok berada di bawah Ridwan Kamil yang menempati posisi teratas dan disusul Anies Baswedan.

Basuki Tjahaja Purnama memposting surat pengunduran dirinya dari kursi komisaris utama Pertamina, Jumat, 2 Februari 2024.
Basuki Tjahaja Purnama memposting surat pengunduran dirinya dari kursi komisaris utama Pertamina, Jumat, 2 Februari 2024. (Instagram)

Rekam jejak Ahok pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Joko Widodo.

Kemudian ia naik sebagai Gubernur DKI Jakarta setelah Joko Widodo terpilih sebagai Presiden RI.

Ahok lalu didampingi Djarot Saiful Hidayat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

“Ahok itu nomor 3, selalu itu, dia punya segmen pemilih loyal terutama di kalangan etnis Tionghoa dan nonMuslim,” ujar Burhanuddin dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Kamis (18/4/2024).

Burhanuddin mengungkapkan kendala yang bakal dialami Ahok bila maju di Pilkada Jakarta 2024.

“Tetapi juga lagi-lagi ketika dikerucutkan, kan kita punya 35 nama itu, kalau kita kerucutkan suara Ahok tidak bertambah dari pendukung calon yang namanya di soft list, artinya untuk mendapatkan basis pemilih baru berat juga untuk Ahok ini,” ujarnya.

Burhanuddin juga mengatakan dinamika elektoral calon Gubernur DKI Jakarta tidak statis.

Dimana, selisih elektoral para calon Gubernur DKI Jakarta tidak terlalu jauh.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved