Puskesmas Cakung Temukan Jentik Nyamuk Aedes Aegypti di Sekolah hingga Rumah Warga

Kasus DBD meningkat, Puskesmas Cakung mendapati jentik nyamuk aedes aegypti di sekolah hingga rumah-rumah warga.

Penulis: Bima Putra | Editor: Muji Lestari
Tribunnews
Ilustrasi nyamuk demam berdarah. Ditemukan banyak jentik nyamuk aedes aegypti di sekolah hingga rumah warga Cakung, Jakarta Timur. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG - Puskesmas Kecamatan Cakung, Jakarta Timur mendapati jentik nyamuk aedes aegypti pemicu demam berdarah dengue (DBD) pada sekolah.

Kepala Puskesmas Kecamatan Cakung, Junaidah mengatakan jentik nyamuk tersebut didapati pihaknya saat melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di sekolah.

"Kalau kita bilang di sekolah beberapa kali PSN di sekolah ya memang ada juga," kata Junaidah saat dikonfirmasi di Cakung, Jakarta Timur, Selasa (30/4/2024).

Namun tidak dapat dipastikan apakah jentik nyamuk aedes aegypti temuan Puskesmas Kecamatan Cakung saat PSN tersebut pemicu sejumlah anak terjangkit DBD.

Berdasar data sementara pada periode 22-27 April 2024 dari total 56 kasus DBD di Cakung, 32 orang di antaranya merupakan anak usia 0-18 tahun dan 24 orang usia 18-60 tahun.

Hanya saja sulit memastikan apakah anak-anak tersebut terjangkit DBD akibat gigitan dari nyamuk aedes aegypti di sekolah, atau justru di permukiman warga tempat mereka tinggal.

Pasalnya dari hasil PSN di permukiman warga juga ditemukan jentik nyamuk aedes aegypti, sehingga sulit dipastikan mereka terjangkit di sekolah atau di permukiman warga.

"Tadi pagi juga kita PSN sama pak Camat, Kasudin. Selalu saja memang di lingkungan warga ada jentiknya, di rumah korban tidak ada tapi tetangga di depan rumah ada," ujarnya.

Junaidah menuturkan berdasar hasil penyelidikan epidemiologi dilakukan, pada kasus anak-anak terjangkit DBD ditemukan adanya riwayat mereka mengalami demam setelah bepergian.

Dia mencontohkan kasus seorang anak warga Cakung terjangkit DBD yang dari hasil penelusuran sempat melakukan perjalanan ke rumah kerabatnya di Depok, Jawa Barat.

Ilustrasi fogging di permukiman warga di Pisangan Baru, untuk mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Ilustrasi fogging di permukiman warga di Pisangan Baru, untuk mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) (ist)

Sehingga sulit dipastikan di mana anak-anak terjangkit DBD meski dari saat PSN ditemukan jentik nyamuk aedes aegypti di sekolah dan permukiman warga tempat mereka tinggal.

"Banyak faktornya (kemungkinan lokasi warga terjangkit DBD akibat gigitan aedes aegypti). Tapi pada dasarnya kita mengajak masyarakat untuk membersihkan jentik nyamuk," tuturnya.

"Tadi yang anak SMP (terjangkit DBD) yang baru keluar dari rumah sakit kata ayahnya dia habis pulang dari rumah budenya di Depok. Jadi pas pulang dia sudah demam, setelah diperiksa DBD," tuturnya.

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved