Polresta Manado Bunuh Diri Tembak Kepala
Kapolri Bicara Kasus Kematian Brigadir RAT, Motif Korban Akhiri Hidup Bakal Diungkap
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka suara terkait kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi alias RAT.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka suara terkait kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi alias RAT.
Listyo memandang penting bagi penyidik untuk mengungkap motif Brigadir Ridhal nekat mengakhiri hidupnya.
"Yang paling utama adalah peristiwanya yang terjadi, motifnya yang sedang di dalami," kata Listyo di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/5/2024).
Nantinya, jelas Listyo, motif Brigadir Ridhal bunuh diri akan disampaikan oleh Polres Metro Jakarta Selatan atau Polda Metro Jaya.
"Saya kira nanti, karena itu sangat teknis, biar yang menjelaskan nanti level polres atau polda," ujar Kapolri.
Terkait kabar yang menyebutkan jika Brigadir Ridhal mengawal seorang pengusaha, Kapolri menyebut hal itu juga akan didalami.
"Saya kira terkait dengan kasus utamanya itu harus dijawab dulu. Terkait dengan hal-hal yang sifatnya tambahan, tentunya akan dirapatkan ya, apakah perlu atau tidak," ucap Listyo.
Sebelumnya, Puslabfor Polri memastikan tidak ada DNA orang lain di dalam mobil Toyota Alphard yang ditumpangi Brigadir Ridhal saat anggota Satlantas Polresta Manado itu mengakhiri hidupnya.
Hal itu diketahui setelah Tim Puslabfor melakukan pemeriksaan secara menyeluruh di dalam mobil Alphard, mulai dari DNA, balistik, dan gunshot residu (GSR).
"Waktu pemeriksaan TKP kami laksanakan pada tanggal 27 april 2024 jam 14.00 sampai jam 17.00," kata Kompol Irfan.
Irfan menjelaskan, pengambilan sampel DNA dilakukan pada pintu sopir bagian dalam, tombol pengaturan jendela sopir, setir mobil, dan darah korban yang ada di jok sopir.
"Juga kami melakukan pengambilan jelaga atau GSR yang berada pada jok mobil, jendela, serta ada sopir juga ada bekas tembak di bagian plafon atas mobil di dekat sopir maksudnya di bagian jok sopir," ujar dia.
Hasilnya, seluruh sampel yang diambil dinyatakan cocok dengan profil DNA Brigadir Ridhal.
"Jadi, dengan demikian, kami tidak menemukan pada senjata api maupun pada selongsong peluru yang menjadi barang bukti, juga di bagian mobil dekat sopir itu tidak ada profil DNA orang lain," ungkap Irfan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.