Viral di Media Sosial

Postingan Terakhir Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Curhatannya Jadi Sorotan, Isyaratkan Depresi?

Terkuak postingan terakhir Tarsum (51) suami yang memutilasi istrinya bernama Yanti di Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Kolase TribunnewsBogor
Terkuak postingan terakhir Tarsum (51) suami yang memutilasi istrinya bernama Yanti di Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat pada 3 Mei 2024 silam. Curhatannya jadi sorotan netizen. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Terkuak postingan terakhir Tarsum (51) suami yang memutilasi istrinya bernama Yanti di Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat pada 3 Mei 2024 silam.

Postingan terakhir tersebut berupa video yang diunggah Tarsum di media sosial, TikToknya.

 

Pantauan TribunJakarta.com di video tersebut Tarsum curhat soal dirinya yang membutuhkan motivasi dan sandaran hidup.

"Saat ini ingin sejenak bersandar pada sebuah bahu yang bisa membuatku semangat

Menceritakan tentang apa yang aku alami saat ini dan memahami di tengah-tengah kelelahan ini

Bisa memotivasiku agar terus bertahan dan tak pernah kalah," tulis Tarsum.

Tak hanya satu, Tarsum juga terlihat mengunggah videonya saat sedang bersandar di kursi.

Tarsum kemudian menyelipkan curhatan hatinya.

"Biarkan seperti ini dulu

Aku hanya lelah, bukan menyerah," tulis Tarsum.

Kedua curhatan tersebut diunggah Tarsum di tahun 2022, atau dua tahun sebelum tragedi mutilasi.

Sejumlah netizen lalu menyebut berdasarkan curhatannya, Tarsum sudah mengisrayakat kalau dirinya mengalami depresi.

Postingan terakhir Tarsum (51) suami yang memutilasi istrinya
Postingan terakhir Tarsum (51) suami yang memutilasi istrinya bernama Yanti di Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat pada 3 Mei 2024 silam.

"video ini 2022,ternyata udah lama memendam lelah"

"dari sini bisa kita liat bahwa bapak memendam rasa yg begitu berat"

"Jangan anggap sepele jika status laki2 ngegalau artinya dia sdg mendem emosi bantu suruh cerita sukur2 ada solusinya"

"dari tahun 2022 ternyata pikiran nya udah berat dari masalah. kl mama aku dulu malah kena stroke krn bnyak mikir"

"Di sini sebenarnya beliau sudah rapuh dan tidak sanggup serta lelah, ya Allah"

 

Terlilit Utang

Didapatkan fakta baru bahwa pemicu Tarsum memutilasi istrinya diduga karena stres terlilit utang piutang.

Bukan cuma satu, pelaku dan korban diduga punya banyak utang di bank dan dengan bosnya.

Akibat masalah utang dengan bos itulah yang membuat Tarsum semakin depresi.

"Berdasarkan keterangan warga dan kepolisian yang memeriksa tujuh orang saksi. Keterangan dari anak (pelaku dan korban) mengakui bahwa keluarga atau korban dan pelaku memiliki utang terhadap beberapa bank juga perorangan. Dan juga (pelaku punya utang) terhadap bosnya yang saat ini menjadi rekan bisnis," kata Dede Ibin jurnalis Kompas TV.

Selain karena utang, ada persoalan lain yang diduga jadi pemantik rasa emosi di diri Tarsum memuncak kepada istrinya.

Keluarga menduga Tarsum memendam kekesalan kepada Yanti karena korban selalu memanjakan anak bungsunya.

Selama ini korban memang dikenal sering mengalah melihat tingkah nakal sang putra.

Termasuk dengan selalu menebus sepeda motor yang digadaikan anak bungsunya.

"Yang lebih parahnya lagi berdasarkan keterangan keluarga korban dan tetangga, perilaku si anak yang masih duduk di bangku sekolah, beberapa kali menjual dan menggadaikan sepeda motor kepada tetangga. Pelaku dan korban sering menebus gadean motor, ini sudah terjadi beberapa kali. Di sanalah mungkin timbul emosional dari pelaku terhadap istrinya karena anak ini sering dimanja istrinya," imbuh Dede Ibin.

Sementara itu, belakangan muncul isu bahwa salah satu motif kasus suami mutilasi istri karena pelaku kesal anaknya punya utang Rp150 juta akibat judi online.

Atas isu tersebut, pihak kepolisian pun buka suara.

"Tentunya semua informasi yang berkembang kami akan tampung dan kami akan lakukan pendalaman (terkait anak pelaku punya utang)," pungkas Kapolres Ciamis AKBP Akmal.

Tak cuma pihak kepolisian, keluarga korban hingga ketua RT setempat juga angkat bicara terkait isu anak pelaku punya utang ratusan juta.

Ditegaskan Pak RT setempat, Yoyo Tarya menyebut bahwa anak korban dan pelaku tidak punya utang seperti yang diberitakan.

"Saya pribadi perwakilan keluarga CP, anak korban. Beredar info utang Rp150 juta, itu hoaks tidak benar. Saya sudah konfirmasi ke keluarga terutama ke CP (berita soal utang tidak benar)," kata perwakilan keluarga korban dilansir TribunnewsBogor.com dari akun @inforancah.

"Itu berita enggak benar (anak pelaku punya utang), enggak ada informasi semacam itu," tegas Yoyo Tarya.

 

Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini.

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved