Pilkada DKI 2024

Pengamat Nilai Duet Anies-Zaki Bakal Jadi Blunder PKS dan Golkar, Efeknya Jangka Panjang

Jelang Pilkada Jakarta 2024 muncul wacana duet Anies Baswedan-Ahmed Zaki Iskandar.

Tribun Jakarta
Kolase foto Anies Baswedan-Ahmed Zaki Iskandar. Keduanya menjadi pasangan yang berpotensi diusung PKS di Pilkada Jakarta. (1) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM - Jelang Pilkada Jakarta 2024 muncul wacana duet Anies Baswedan-Ahmed Zaki Iskandar.

Wacana ini mencuat usai pertemuan DPD Golkar DKI Jakarta dengan DPW PKS DKI Jakarta pada Selasa (14/5/2024) kemarin.

PKS digadang-gadang bakal kembali mengusung Anies Baswedan, semenatara Zaki akan disokong oleh Golkar.

Terkait wacana ini, Pengamat Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga pesimis pasangan ini bisa memikat warga Jakarta.

Menurutnya, Zaki bukan merupakan sosok yang bisa mendongkrak elektabilitas Anies Baswedan.

“Upaya menduetkan Anies-Zaki tentu blunder. Meskipun Zaki Ketua DPD Golkar Jakarta, namun elektabilitasnya sangat rendah,” ucapnya saat dikonfirmasi, Selasa (21/5/2024).

Pengalaman Zaki selama dua periode menjabat Bupati Tangerang pun dinilai belum cukup untuk mendongkrak popularitas dan elektabilitasnya.

Hal ini terbukti saat Pemilu 2024 silam dimana Zaki gagal lolos ke DPR RI lantaran tak memperoleh banyak suara di Dapil Jakarta III yang meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.

Kolase foto Anies Baswedan dan Ahmed Zaki Iskandar. PKS membuka peluang mengusung keduanya menjadi pasangan di Pilkada Jakarta. (10)
Kolase foto Anies Baswedan dan Ahmed Zaki Iskandar. PKS membuka peluang mengusung keduanya menjadi pasangan di Pilkada Jakarta. (10) (Tribun Network)

Walaupun bermodal nomor urut 1, Bupati Tangerang periode 2013-2023 ini pun hanya memperoleh 49.022 suara.

Ia kalah bersaing dengan politikus Golkar lainnya yang juga keponakan Jusuf Kalla, Erwin Aksa yang mendulang 186.897 suara.

“Kalau duet ini dipaksakan, peluang menang akan sangat kecil. Hal ini tentunya dapat merugikan Anies untuk jangka panjang, khususnya di Pilpres 2029,” ujarnya.

Bila ingin maju di Pilpres 2029, Jamiluddin mewanti-wanti Anies untuk tidak salah pilih pendamping di Pilkada Jakarta 2024.

Kemenangan di Pilkada Jakarta 2024 pun disebut Jamiluddin sebagai satu-satunya cara untuk menjaga asa Anies di Pilpres 2029.

“Hanya dengan kemenangan yang membuat karier politik Anies akan tetap bersinar hingga 2029. Namun, bila Anies kalah, maka karier politiknya akan suram dan tenggelam,” tuturnya.

“Hal itu yang perlu dipikirkan Anies sebelum memutuskan maju Pilgub Jakarta 2024,” tambahnya menjelaskan.

Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved