Persija Jakarta
PERSIJA Masih Dihukum FIFA, Rival Liga 1 Gercep Bayar Haknya: 3 Kerugian Ini Hantui Macan Kemayoran
Persija Jakarta kalah cepat dengan tim rivalnya di Liga 1 yakni PSS Sleman dalam urusan penyelesaian sanksi dari FIFA.
TRIBUNJAKARTA.COM - Persija Jakarta kalah cepat dengan tim rivalnya di Liga 1 yakni PSS Sleman dalam urusan penyelesaian sanksi dari FIFA.
Persija Jakarta masih mendapatkan dua sanksi dari FIFA terkait dilarang melakukan aktivitas transfer selama tiga tahun.
kasus tersebut masih belum diselesaikan oleh manajemen Persija Jakarta.
Hingga saat ini, sanksi dari FIFA tersebut masih melekat kepada tim berjuluk Macan Kemayoran.
Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan tim rival Persija Jakarta yakni PSS Sleman yang buru-buru menyelesaikan permasalahan tersebut.
Sebelumnya, PSS Sleman dihukum FIFA larangan melakukan transfer pemain selama tiga periode sejak 6 April lalu.
Hukuman itu membuat tim Super Elja tidak bisa merekrut pemain baru dan hanya bisa memperpanjang kontrak.
Dari rilis di laman FIFA, tidak disebutkan alasan diberikan registration ban kepada PSS.
Direktur PT PSS, Gusti Randa menjelaskan, bahwa masalah tersebut sudah mereka selesaikan.
Terutama terkait pembayaran pemain yang sempat membuat PSS dikenakan hukuman.
"PSS telah menyelesaikan apa yang menjadi akar permasalah tentang larangan transfer tersebut," kata Gusti Randa dalam keterangan tertulisnya.

"Kami telah membayar apa yang memang harus diselesaikan dan oleh karena itu proses mengenai larangan transfer telah ditutup," sambungnya.
Gusti Randa menjelaskan, sanksi dari FIFA didapatkan karena terdapat kesalahan komunikasi terkait hal tersebut.
Mereka menegaskan bahwa tim Super Elja tidak pernah menunda pembayaran gaji.
Namun, hal ini sudah diselesaikan dengan baik oleh PSS Sleman.
Setelah hukuman dicabut, PSS akan segera membangun skuad yang lebih baik.
Pihak manajemen akan berusaha membawa pemain yang sesuai dengan kebutuhan tim.
"Setelah larangan transfer dicabut, kami segera bisa secara pasti mendatangkan dan berburu pemain dengan maksimal untuk musim depan," pungkasnya.

Kondisi berbeda dialami Persija Jakarta yang masih membiarkan hukuman tersebut melekat.
Akibatnya, Persija Jakarta mengalami kerugian dalam urusan perekrutan pemain.
Berikut 3 Kerugian Persija Jakarta yang Masih Belum Bisa Lepas dari Sanksi FIFA:
Persija Belum Bisa Rekrut Pemain Baru
Sanksi dari FIFA yang diterima Persija Jakarta membuat manajemen belum bisa melakukan aktivitas perekrutan pemain.
Dikutip dari situs resmi FIFA, Persija dijatuhi hukuman larangan transfer tiga kali periode bursa transfer sejak 26 Januari 2024.
Artinya Persija dan tiga tim yang masuk daftar tersebut tak bisa melakukan pembelian pemain sejak bursa transfer awal musim 2024/2025, pertengahan musim 2024/2025, hingga awal musim 2025/2026.
Terlebih, saat ini merupakan situasi genting libur kompetisi dan waktunya menyusun kembali kerangka tim.

Adanya sanksi tersebut jelas mengganggu operasional Persija Jakarta.
Namun, manajemen Persija Jakarta bertindak lambat sehingga belum mampu menyelesaikan sanksi yang didapat.
Direktur Utama Persija, Ambono Januarianto mengungkapkan akar utama sanksi dari FIFA didapat.
Ambono menyebut Persija belum menyelesaikan kewajiban saat mendatangkan pemain baru di awal musim ini.
"Ancaman sanksi itu muncul kerena adanya kewajiban Persija yang belum diselesaikan saat mendatangkan pemain baru di awal musim ini."
"Jadi, Persija akan berkoordinasi dengan klub asal pemain tersebut," tulis rilis persija.id.
“Kami akan menyelesaikan kewajiban dengan klub terkait dalam waktu dekat sebelum bursa transfer baru dibuka,” tegas Ambono Janurianto.

Namun janji tersebut hingga kini belumlah dibayar. Justru Persija Jakarta kini nambah satu lagi sanksi dari FIFA.
Keuangan Tim Belum Stabil
Faktor lain yang membuat sanksi FIFA belum kepas adalah kondisi keuangan tim yang belum stabil.
Sanksi yang diterima Persija Jakarta disebabkan karena permasalahan kewajiban saat mendatangkan pemain baru di awal musim ini.
Artinya, bila permasalahan tersebut bisa cepat diselesaikan dengan sejumlah pihak terkait, maka sanksi dari FIFA bisa dicabut.
Namun, kondisi itu tidak sigap dan cepat ditangani oleh manajemen Persija Jakarta.
Artinya, terdapat permasalahan finansial yang ada di tim Macan Kemayoran yang belum bisa diatasi dengan baik.
Nama Baik Persija Tercoreng
Akibat sanksi dari FIFA itu membuat nama Persija Jakarta tercoreng.

Pemberitaan kian menyudutkan Persija Jakarta dan jajaran petinggi manajemen klub.
Manajemen Persija Jakarta tidak mampu mengurus permasalahan keuangan dan transfer pemain dengan bijak.
Dengan nama besar Persija Jakarta yang dimiliki, seharusnya tidak terjadi permasalahan penunggakan pembayaran kewajiban kepada pihak-pihak terkait.
Sanksi dari FIFA ini jelas membuat malu suporter The Jakmania dan juga orang-orang yang mencintai Persija Jakarta.
(TribunJakarta)
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.