Pilkada DKI 2024
Pengamat: Opsi Anies-Prasetyo Edi atau Anies-Ahmed Zaki di Pilkada Jakarta Sulit Terwujud
Saat ini muncul dua opsi wacana duet bagi Anies Baswedan jika kembali maju di Pilkada Jakarta 2024.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Saat ini muncul dua opsi wacana duet bagi Anies Baswedan jika kembali maju di Pilkada Jakarta 2024.
Hal itu seiring DPW PKS DKI Jakarta yang telah memutuskan mengusulkan nama Anies ke DPP PKS untuk dimajukan di Pilkada Jakarta.
Opsi pertama yakni wacana duet Anies dengan kader PDIP yang juga Ketua DPRD DKI saat ini, Prasetyo Edi Marsudi.
Sedangkan opsi kedua yang sempat beredar yakni duet Anies dengan Ketua DPD Golkar DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar.
Namun, menurut pengamat politik dari Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin kedua wacana itu sama-sama sulit terwujud.
Pasalnya, kata Ujang, sebagai partai pemenang di Jakarta, PKS tentunya juga ingin mengusung calon mereka di Pilkada, termasuk sebagai cawagub jika jadi mengusung Anies sebagai cagub.
"Menurut saya PKS itu akan mendukung tetapi syaratnya yakni calon wakilnya harus dari PKS. Kalau enggak dari PKS (posisi cawagub), gatau dukungannya bakal diberikan apa enggak dari PKS," kata Ujang saat dihubungi, Sabtu (25/5/2024).
Karenanya, Ujang menanggap opsi duet Anies-Pras maupun Anies-Zaki masih terlalu prematur.
Menurut Ujang, duet Anies-Pras bisa saja terwujud tetapi kemungkinan bisa saja PKS menarik diri karena tak ada kader mereka jika duet itu yang terbentuk.
Maka, mau tak mau, PDIP akan mengambil alih gerbong tersebut dengan mengajak parpol lain yang tertarik dengan opsi Anies-Pras itu.
"Anies dan Pras juga tergantung kalau PKS gamau gabung karena hubungan PKS dan PDIP yang seperti minyak dan air, maka PDIP harus cari rekan koalisi lagi," kata Ujang.
Ujang tak menampik opsi duet Anies-Pras ini seperti memang kemauan dari PDIP karena tak adanya figur kuat di internal partai berlogo kepala banteng itu untuk dimajukan di Pilkada Jakarta.
Di sisi lain, opsi bergabungnya Anies-Pras juga bisa dianggap sebagai simbol untuk melawan gerbong Joko Widodo yang ada dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.