Pilkada DKI 2024
Pilkada Jakarta Memanas, Kini Muncul Wacana Duet Anies-Prasetyo Edi Marsudi, Simak Harta Kekayaannya
Pilkada Jakarta 2024 memanas setelah muncul duet Anies Baswedan-Prasetyo Edi Marsudi. Simak harta kekayaan keduanya.
TRIBUNJAKARTA.COM - Pilkada Jakarta 2024 memanas setelah muncul duet Anies Baswedan - Prasetyo Edi Marsudi.
Nama Anies Baswedan kini sedang dipertimbangkan partai politik untuk diusung di Pilgub Jakarta 2024.
Satu diantaranya kini DPTW PKS DKI Jakarta yang telah mengusulkan mantan capres itu untuk berlaga dalam kontestasi lima tahunan itu.
Terbaru, PDI Perjuangan turut membuka peluang mengusung nama mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Berkembang Anies Baswedan berduet dengan Politikus PDI Perjuangan yang juga Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.
Simak pula harta kekayaan Anies Baswedan dan Prasetyo Edi Marsudi yang memiliki kans maju di Pilkada Jakarta 2024.
Kans Duet Anies Baswedan-Prasetyo Edi Marsudi
Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Adi Wijaya atau Amin tidak membantah wacana duet Anies Baswedan - Prasetyo Edi Marsudi.
“Alhamdulillah saja (jika diduetkan),” ujar Aming berkelakar saat ditemui di DPD PDIP DKI Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Rabu (22/5/2024) petang.
Adi mengatakan, pihaknya akan menyodorkan nama Prasetyo Edi Marsudi kepada DPP PDIP untuk mengikuti ajang Pilkada Jakarta 2024.
Selain itu Aming mengakui Anies masih memiliki kans sebagai Gubernur Jakarta untuk periode 2024 nanti.
Apalagi partai koalisi yang mengusungnya pada Pilpres 14 Februari 2024 lalu, telah mendulang suara saat Pileg sehingga perolehan kursi di DPRD bertambah.
“Pak Anies kuat yah di DKI, itu harus diakui kalau kita lihat dari kemarin Pilpres yang mendukung Pak Anies semua (partai koalisi) suaranya naik semua,” kata Aming.
Menurut dia, saat ini DPD tengah melakukan pemberkasan untuk menyodorkan nama Prasetyo kepada DPP PDIP.
Rencananya nama Prasetyo akan disodorkan setelah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP yang digelar di Ancol, Jakarta Utara pada Jumat (24/5/2024) sampai Minggu (26/5/2024).
“Setelah Rakernas kita lihat saja bagaimana, (keputusan) urusannya ada di DPP, kami nggak punya hak soal ini,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta Pantas Nainggolan mengatakan pihaknya mempertimbangkan seluruh wacana duet di Pilkada Jakarta.
Pantas mengingatkan, saat ini tidak ada partai yang bisa mencalonkan sosok Bacagub/Bacawagub sendirian.
Soalnya partai yang ada di DPRD DKI Jakarta tidak memenuhi syarat minimal suara yakni 20 persen atau 22 kursi di DPRD DKI Jakarta.
“Yah perlu diingat bahwa tidak ada satu partai pun yang memenuhi syarat formal, mau tidak mau komunikasi-komunikasi antarparpol pasti terjadi,” jelas dia.
Pantas mengaku, sosok Anies Baswedan masih memiliki kans untuk kembali menjadi Gubernur Jakarta pada Pilkada November 2024 mendatang.
Apalagi Anies di hadapan publik tengah serius mempertimbangkan untuk kembali mengikuti ajang tersebut.
Pantas menyebut Anies juga telah berpengalaman memimpin Jakarta selama lima tahun.
Selain itu, Anies juga telah memiliki warisan atau legacy pembangunan selama berkuasa di Jakarta dari periode 2017-2022, salah satunya Jakarta International Stadium (JIS).
Meski demikian, kata dia, DPD PDIP DKI Jakarta akan tetap menyodorkan nama-nama yang telah dijaring sebagai Bacagub/Bacawagub Jakarta kepada DPP.
Dua kader aktif yang mendaftar adalah Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi dan anggota DPRD DKI Jakarta H. Rasyidi.
Dia beralasan, DPD mengusulkan nama Prasetyo karena melihat rekam jejaknya di DPRD DKI Jakarta.
Prasetyo, disebutnya telah berpengalaman menjadi pemimpin di lembaga legislatif Jakarta.
“Yah dari kapasitas dia sebagai Ketua DPRD dua periode, 10 tahun itu kan sudah sebuah prestasi dan dia adalah kader kami sendiri,” imbuhnya.
Reaksi Prasetyo
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menanggapi wacana dirinya berduet dengan Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Politisi PDI Perjuangan ini memandang keputusan soal figur Bacagub dan Bacawagub Jakarta merupakan kewenangan dari DPP.
“Semua kami mengikuti mekanisme partai lah, semua kan ada penjaringan, apakah saya pantas atau tidak, yah partai yang tahu lah,” kata Pras saat ditemui di DPD PDI Perjuangan, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Rabu (22/5/2024) petang.
Pras mengaku, belum berkomunikasi secara langsung dengan Anies Baswedan soal kemungkinan duet ini. Apalagi dia menyerahkan sepenuhnya mengenai persoalan ini kepada DPP PDIP.
“Oh belum ada (komunikasi) itu (duet Anies-Pras) urusan partai ya,” ucap anggota DPRD DKI Jakarta dua periode ini.
Menurutnya, proses penjaringan Bacagub dan Bacawagub Jakarta dari PDIP masih berjalan sampai saat ini. Nantinya DPD akan menyodorkan nama-nama yang potensial menjadi calon kepala daerah Jakarta kepada DPP.
Meski demikian, Pras mengaku belum mengetahui kabar terbaru soal penjaringan itu. Sebab kedatangannya ke DPP untuk melakukan konsolidasi dengan para kader Fraksi PDIP di DPRD DKI Jakarta.
“Belum tahu (penjaringan) kami di sini tadi rapat fraksi biasa, menjelaskan karena minggu ketiga Agustus kan saya sudah tidak memimpin DPRD lagi. Nah kami diskusi dengan Ketua DPD, Sekretaris DPD dan dengan anggota Fraksi DPRD,” jelas Pras.
Harta Prasetyo Edi Marsudi
Melansir laman e-LHKPN pada Selasa 7 Mei 2024, Prasetio Edi Marsudi tercatat cukup rutin melaporkan Harta Kekayaannya.
Terbaru disampaikan Prasetio Edi Marsudi pada 29 Maret 2023 untuk periodik 2022.
Berdasarkan LHKPN ini, ia memiliki total Harta Kekayaan sebesar Rp. 23 Miliar.
Aset berupa tanah dan bangunan jadi penyumbang terbesar Harta Kekayaannya.
Prasetio Edi Marsudi mempunyai 30 aset tak bergerak itu di Tangerang, Jakarta Selatan dan juga di Jakarta Pusat.
Selain itu, ia juga melaporkan lima unit kendaraan roda empat.
Walaupun demikian, Prasetio Edi Marsudi tercatat masih ada hutang sebesar Rp. 44,7 juta.
Anies Baswedan Istikharah
Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku akan mempertimbangkan untuk maju lagi di Pilkada Jakarta 2024 usai kalah pilpres.
Padahal sebelumnya, Anies sempat menyatakan ingin rehat dari dunia politik.
“Memang saya mendapatkan undangan dari partai-partai politik, ditawarkan diminta untuk dicalonkan menjadi gubernur. Saat ini saya sedang mempertimbangkan apakah kembali atau tidak, jadi sedang mempertimbangkan," ucap Anies dikutip, Selasa (21/5/2024).
Pria kelahiran Kuningan, Jawa Barat itu merasa saat ini, masih bimbang untuk kembali bertarung menjadi orang nomor 1 di Jakarta.
Adapun Anies mempertimbangkan hal itu karena warga masih membutuhkannya untuk memimpin Jakarta.
"Saya lagi nimbang nih serius nimbang, kembali apa enggak ya? Kembali apa enggak? Itulah (warga masih butuh) yang sedang dipertimbangkan," ucap Anies belum lama ini di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara.
"Ya nanti insya Allah saya istikharah lagi, insya Allah," ujar Anies memberi kode maju Pilgub Jakarta di hadapan warga.
Harta Kekayaan Anies Baswedan
Anies Baswedan melaporkan harta kekayaannya ke KPK pada 13 Oktober 2023.
Anies memiliki harta kekayaan sebesar Rp 11,7 miliar atau tepatnya Rp 11.789.358.223.
Pada 9 Februari 2023 lalu, Anies melaporkan hartanya mencapai Rp 11,1 miliar.
Dengan kata lain, harta Anies mengalami kenaikan dalam beberapa bulan terakhir.
Sumber kekayaan mantan Gubernur DKI Jakarta itu berasal dari kepemilikan 5 tanah dan bangunan senilai Rp 14,2 miliar.
Di garasinya, capres dengan nomor urut 1 itu memiliki tiga kendaraan senilai Rp 550 juta.
Aset lain yang dimiliki Anies adalah harta bergerak lainnya senilai Rp 1,5 miliar dan harta lainnya Rp 704 juta.
Suami Fery Farhati itu juga masih mempunyai surat berharga serta kas dan setara kas dengan besaran masing-masing Rp 56,5 juta dan Rp 1,3 miliar.
Andai tak punya utang sebesar Rp 6,6 miliar, harta Anies Baswedan akan mencapai Rp 18,4 miliar.(TribunPontianak/Tribunnews/Wartakotalive/TribunJakarta)
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.