Pilkada DKI 2024

KPU Upayakan Satu Keluarga Tak Beda TPS Saat Nyoblos di Pilkada Jakarta

KPU DKI Jakarta tengah mengupayakan agar nantinya dalam satu keluarga tak perlu ada yang berbeda lokasi TPS

Elga Hikari Putra/Tribunjakarta.com
Ketua Divisi Perencanaan dan Logistik KPU DKI Jakarta Nelvia Gustina (tengah) didampingi Dody Wijaya (kiri) dan Astri Megatari (kanan). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COMĀ - KPU DKI Jakarta tengah mengupayakan agar nantinya dalam satu keluarga tak perlu ada yang berbeda lokasi tempat pemungutan suara (TPS) saat nyoblos di Pilkada Jakarta pada 27 November 2024 mendatang.

Komisioner KPU DKI Jakarta bidang Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat, Astri Megatari menjelaskan, saat ini pihaknya memang tengah melakukan pemetaan TPS.

Sebab, berdasarkan dari arahan KPU RI, untuk di Pilkada serentak, maksimal dalam satu TPS ada 600 pemilih.

Angka tersebut merupakan dua kali lipat dari jumlah pemilih pada Pemilu 2024 lalu dimana satu TPS hanya diperuntukan bagi 300 pemilih.

"Jadi kami bukan sekedar menggabungkan dua TPS menjadi satu TPS. Tapi kami juga harus melihat dari jarak dari TPS tersebut.

Kemudian dari data pemilihnya, apakah dalam dua TPS tersebut tsb jika digabungkan nantinya tidak akan ada keluarga yang nantinya beda TPS atau mungkin TPS ini satu kelurahan yang sama.

Jadi itulah pentingnya pemetaan TPS yang saat ini sedang kami jalankan tahapannya," papar Astri.

Kendati adanya penambahan jumlah pemilih di TPS nantinya, Astri memastikan beban kerjanya tak sebanyak saat Pemilu 2024 lalu.

"Kalau pada pemilu lalu mungkin di DKI jakarta kan ada empat surat suara sehingga beban kerjanya sangat berat. Kalau nanti saat Pilkada satu surat suara," kata Astri.

Selain itu, dalam waktu dekat, KPU DKI juga akan melakukan data pemilih.

Hal itu untuk mengetahui berapa jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di Jakarta untuk Pilkada mendatang.

"Jadi nanti akan ada proses yg namanya coklit. Jadi nanti akan ada petugas yang akan mendatangi rumah masing-masing untuk mengonfirmasi apakah data pemilih yang tinggal di alamat tersebut masih sama dengan data yg kami terima dari kemendagri dalam DP4," papar Astri.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved