Pilkada DKI 2024

2 Jenderal Eks KSAD, Andika Perkasa dan Dudung Abdurrachman Bertarung di Bursa Cagub Pilkada Jakarta

Dua purnawirawan jenderal TNI kini bertarung dalam bursa calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024.

|
Kolase Tribun Jakarta
Usai isu tak akur dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman mencuat, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di akun Youtubenya mengunggah video soal sikapnya soal penerimaan taruna Akademi TNI. Terkini, keduanya bertarung dalam bursa calon gubernur di Pilkada Jakarta. 

Soal Ahok yang sempat tersandung kasus penistaan agama saat berkontestasi politik Jakarta dinilai PDIP bagian dari rekam jejaknya.

Selain itu, Ahok juga menyumbang terobosan kala memimpin Jakarta.

"Iya berdasarkan track record yang sudah pernah dia tunjukkan, ya saya punya keyakinan masyarakat sudah punya punya modal untuk memberikan penilaian dalam mengambil keputusan untuk ke mana hak demokrasinya diberikan nanti," kata Pantas.

Saat ini, baik Andika Perkasa maupun Ahok masih setara, belum ada yang condong menjadi pilihan PDIP.

Sebab partai besutan Megawati Soekarnoputri itu tengah dalam proses penjaringan.

"kita coba melihat elektabilitasnya dan lain sebagainya," jelas Pantas.

Dudung Didukung Prabowo Mania

Dudung Abdurachman didorong terjun ke kontestasi politik Jakarta oleh kelompok relawan Prabowo Mania 08.

Menurut Ketua Umum Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer, pengalaman sebagai KSAD dan pernah menjabat Pangdam Jaya menjadi modal ketokohan Dudung memimpin Jakarta.

“Kriteria utama seorang gubernur, adalah kepemimpinan. Mampu mengkoordinasikan semua potensi birokraksi untuk merencanakan dan melaksanakan pembangunan."

"Perjalanan karir Dudung yang meniti dari bawah hingga menjadi KSAD, sudah menjadi bukti kemampuan Dudung,” ujar pria yang kerap disapa Noel ini, Rabu (29/52024).

Menurutnya, modal ketokohan dan pengalaman Dudung di Jakarta cukup menjadi daya tarik agar ada parpol yang meminangnya di Jakarta.

Diketahui, nama Dudung mulai dikenal kala dia menjabat sebagai Pangdam Jaya pada Tahun 2020 silam.

Mayjen TNI Dudung Abdurachman sewaktu menjabat Panglima Kodam Jaya - Sejumlah anggota TNI mencopot baliho Rizieq Shihab di Petamburan dan kawasan Jakarta lainnya.
Mayjen TNI Dudung Abdurachman sewaktu menjabat Panglima Kodam Jaya - Sejumlah anggota TNI mencopot baliho Rizieq Shihab di Petamburan dan kawasan Jakarta lainnya. (Kolase TribunKaltara.com kompas.com dan kompas TV))

Di mana saat itu, ia memerintahkan anak buahnya untuk mencopot baliho Front Pembela Islam (FPI).

Selang enam bulan usai pencopotan spanduk FPI dan Habub Rizieq Shihab, tepatnya pada 25 Mei 2021, karier Dudung semakin moncer dengan ditunjuknya ia menjadi Pangkostrad. 

Tak lama kemudian, ia menjabat sebagai KSAD menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang naik sebagai Panglima TNI.
 
“Kemapuan dan ketokohan Dudung Abdurachman tak perlu diragukan, maka sosok satu pantas dilirik para partai politik (parpol) untuk diusung menjadi calon. Soal elektrabilitas, mayoritas warga Jakarta tahu Jenderal Dudung, masyarakat tahu kemampuan Dudung ketika menjadi Pangdam Jayakarta,” kata Noel.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved