Pilkada DKI 2024
Menanti Pertarungan Anies Baswedan Vs Kaesang Pangarep di Jakarta, Pilkada Bakal Serasa Pilpres 2024
Menanti pertarungan Anies Baswedan Vs Kaesang Pangarep di Jakarta. Pilkada bakal serasa Pilpres 2024.
TRIBUNJAKARTA.COM - Pilkada Jakarta 2024 semakin memanas setelah muncul unggahan foto Waketum Gerindra Budisatrio Djiwandono berduet dengan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep.
Foto bergambar keduanya bertuliskan "For Jakarta 2024" lengkap dengan logo Pemprov DKI Jakarta dan latar belakang Monas diunggah Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
Disisi lain, PKS DKI Jakarta menunjukkan keseriusannya mengusung eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024.
Wacana majunya Anies Baswedan dan Kaesang Pangarep di Pilkada Jakarta serasa mengulang pertarungan Pilpres 2024.
Pasalnya, Kaesang Pangarep merepresentasikan Presiden Joko Widodo. Dimana pada Pilpres 2024, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka juga berkontestasi.
Bahkan Gibran Rakabuming Raka yang mendampingi Prabowo Subianto memenangkan Pilpres 2024.

Sedangkan, Anies Baswedan yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar duduk di peringkat kedua.
“Jika Anies jadi dicalonkan oleh partai Koalisi Perubahan dan Kaesang juga jadi maju, maka seperti pertarungan ulang Pilpres 2024 antara Anies versus Jokowi,” ucap Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) Lili Romli dikutip dari Kompas.com, Jumat (31/5/2024.
Lili melihat Kaesang memiliki kans besar bertarung dalam Pilkada Jakarta 2024. Sebab, status Kaesang sebagai anak Presiden Jokowi yang disebut-sebut bakal memiliki jalan mulus untuk menuju kursi DKI 1 maupun 2.
“Pasti orang melihatnya memiliki peluang yang sangat besar mengingat sebagai anak Presiden, dan Pj Gubernur yang sekarang diangkat juga oleh Presiden,” kata Lili.
“Seperti juga dalam Pilpres kemarin, orang langsung mengaitkannya. Apalagi, jika (Kaesang) yang mengusung koalisi partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM),” ujar Lili.
Namun, jika partai yang tergabung dalam KIM mengusung calon lain, Lili menilai hadirnya Kaesang dalam Pilkada Jakarta 2024 tidak akan signifikan.
“Apalagi kalau dikaitkan dengan politik dinasti atau nepotisme serta kapasitasnya yang baru masuk politik praktis,” ucap Lili.
Selain itu, Anies juga berpeluang terpilih kembali menjadi gubernur Jakarta.
“Selain Kaesang, tentu yang memiliki potensi kuat adalah Anies Baswedan. Sebagai mantan orang yang memimpin Jakarta, tentu memiliki basis massa yang banyak,” kata Lili.
Lili berujar, jika sentimen politik dari pemilih positif terhadap kepemimpinan Anies, hal tersebut akan menjadi modal politik untuk terpilih kembali.
Kaesang Diragukan
Sedangkan, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno ragu Kaesang Pangarep hanya akan menjadi Cawagub di Pilkada Jakarta 2024.
"Yang jadi tanda tanya publik, apa iya Kaesang jadi cawagub?" kata Adi dikutip dari Kompas.com.
Adi menilai, posisi yang ditawarkan untuk Kaesang seharusnya lebih dari cawagub. Sebab, latar belakang Kaesang pada saat ini begitu berpengaruh.
"Untuk sekelas ketua umum partai (PSI) dan anak presiden (Jokowi) minimal posisinya sebagai cagub bukan cawagub," jelas Adi.
Kendati demikian, Adi menyebut wacana Kaesang maju pada pilkada bisa menjadi sebuah sejarah baru.
Sebab, belum pernah ada seorang pimpinan partai yang bertarung pada kontestasi pilkada.
"Jika betul Kaesang maju pilgub (pemilihan gubernur), tentu ini pertama dalam sejarah politik Indonesia ketua umum partai berlaga di pemilihan kepala daerah," tutur Adi.
Respon PSI
Sedangkan, Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Andy Budiman mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu sikap dan keputusan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep terkait Pilkada DKI Jakarta 2024.
Hal itu disampaikan Andy menanggapi poster duet Kaesang dengan keponakan presiden terpilih RI Prabowo Subianto, Budisatrio Djiwandono, yang beredar di media sosial baru-baru ini.
“PSI masih menunggu sikap, keputusan Mas Kaesang Pangarep terkait masalah ini,” kata Andy dalam video yang diunggah akun Instagram PSI, Jumat (31/5/2024).
Reaksi Anies Baswedan
Sedangkan, eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku masih menunggu terbentuknya koalisi partai yang akan mengusungnya di Pilkada Jakarta 2024.
Sebab, pada kontestasi politik tingkat daerah ini tak ada satu pun partai yang memenuhi syarat minimal 22 kursi DPRD DKI untuk bisa mengusung sendiri pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur.
Hal ini diungkapkan Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta Abdul Aziz usai bertemu dengan Anies di rumahnya yang berlokasi di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Kamis (30/5/2024) kemarin.
Dalam pertemuan tersebut, PKS DKI sempat menyampaikan dukungannya untuk mengusung Anies di Pilkada Jakarta 2024. Hanya saja, Anies belum memberikan jawaban terkait kesediaannya untuk kembali maju.
“Beliau bilang prosesnya masih panjang. PKS juga enggak bisa mencalonkan sendiri. Jadi ya silakan partai-partai ini berkoalisi dulu, baru nanti mengusung nama,” kata Abdul Aziz saat dikonfirmasi, Jumat (31/5/2024).
Dalam proses ini, Abdul Aziz menyebut, Anies tak mau ikut campur terkait urusan partai. Sebab, keputusan untuk membentuk koalisi ataupun mengusung sosok tertentu di Pilkada Jakarta 2024 merupakan kewenangan masing-masing partai.
Apalagi, Anies bukan merupakan kader dari partai manapun. “Ini kan masih wilayahnya partai-partai, belum individu, karena beliau kan enggak punya partai. Kalau sudah siap, partai-partai sudah berkoalisi, nanti akan saya jawab ini, katanya (Anies) begitu,” ucapnya.
Anggota DPRD DKI Jakarta ini menyebut, PKS DKI saat ini sudah menjalin komunikasi dengan sejumlah partai, khususnya yang tergabung dalam Koalisi Perubahan di Pilpres 2024 lalu. Hanya saja, PKS merasa koalisi belum cukup kuat untuk berkontestasi di Pilkada Jakarta 2024.
Oleh karena itu, PKS DKI saat ini juga terus melakukan pendekatan dengan beberapa partai lainnya, seperti PDIP dan Gerindra. (TribunJakarta.com/Kompas.com)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.