DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap
Putra Eks Wabup Cirebon Gagal Duel Tinju Lawan Paris Pernandes, Ini Nasib Donasi untuk Keluarga Vina
Ramadhani Purwadisastra, putra eks Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih mengabarkan jika gagal tarung tinju lawan Paris Pernandes.
TRIBUNJAKARTA.COM - Ramadhani Purwadisastra, putra eks Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih mengabarkan jika gagal tarung tinju lawan Paris Pernandes.
Padahal hasil dari duel tinju tersebut bakal diberikan ke keluarga Vina, usai dirinya dituding netizen menjadi salah satu pelaku pembunuhan Vina Cirebon dan kekasihnya, Muhamad Rizky Rudiana alias Eky.
Gegara kemiripan nama Ramadhani dengan salah satu DPO yakni Dani, akhirnya netizen meneriaki dirinya sebagai pembunuh.
Mirisnya, saat itu, dua kakak lelakinya ikut terkena dampak dan disebut-sebut sebagai pelaku yang lain.
Belakangan tudingan tersebut dibantahnya disusul dengan pernyataan polisi yang mengatakan tak adanya keterlibatan anak pejabat di dalam kasus Vina Cirebon.
Selain itu, dua DPO lainnya yakni Dani dan Andi juga disebut fiktif setelah penetapan satu DPO atas nama Pegi Setiawan.
Dengan demikian, Pegi Setiawan menjadi tersangka terakhir atau tersangka kedelapan dalam kasus pembunuhan yang terjadi pada 2016 silam.
Gagal Lawan Paris Pernandes
Setelah tudingan tersebut terbantahkan, Ramadhani berniat membantu keluarga Vina dari hasil duel di atas ring.
Seluruh pendapatannya bakal Ramadhani sumbangkan untuk keluarga Vina dengan alasan prihatin melihat kondisi rumah keluarganya.
Akhirnya setelah lama mencari, Paris Pernandes bersedia melawan Ramadhani.
Paris yang terkenal lewat slogan 'Salam dari Binjai' ini sudah sempat membuat ibunda Ramadhani panik dan khawatir.
Pasalnya, Paris merupakan atlet tinju yang dikabarkan pensiun akibat masalah ekonomi dan salah satu lawan yang berhasil ditaklukannya adalah peraih medali emas untuk olahraga Muay Thai asal Papua, Jekson Karmela dalam pertandingan ONE Championship dan Holywings Sport Show (HSS).
Namun, kata Ramadhani, pertarungan ini justru gagal gegara tak adanya kesepakatan mengenai kontrak.
"Awalnya saya bingung karena lawan tuh gaada yang berani. Saya bingung dan pusing," curhat Ramadhani ke Tribun Jakarta, Minggu (9/6/2024).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.