Viral di Media Sosial
4 Fakta Siswi SMP Jakarta Bikin Lelocon Soal Anak Palestina, Kini Wajib Lapor ke Guru BK di Sekolah
Video yang memperlihatkan aksi para siswi SMP mengolok-olok anak Palestina kadung viral di media sosial.
TRIBUNJAKARTA.COM - Video yang memperlihatkan aksi para siswi SMP mengolok-olok anak Palestina kadung viral di media sosial.
Sembari makan di restoran cepat saji, kelima siswi SMP tersebut berseloroh terkait makanan yang mereka makan merupakan darah daging anak Palestina.
Dengan cepat, warganet geram dengan aksi kelimanya.
Berikut faktanya yang dirangkum TribunJakarta.com:
1. Dipanggil Disdik
Plt Kepala Disdik DKI Jakarta Budi Awaluddin mengaku sudah memanggil kelima anak tersebut untuk dimintai keterangan.
“Kami atas nama orang tua dan siswa yang ada video viral tersebut mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya,” ucapnya dalam konferensi pers di kantor Disdik DKI Jakarta, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (12/6/2024).
2. Menangis Ketakutan
Menurut Budi, kelima siswi SMP tersebut telah mengakui kesalahannya dan menyesali perbuatannya yang telah mengolok-olok penderitaan yang dialami anak-anak Palestina.
“Mereka sempat nangis semua, dalam kondisi yang ketakutan dan mereka memohon kepada kita agar bisa dibantu terkait hal ini,” ujarnya.
Padahal dalam video viral, mereka tampak bahagia hingga tertawa terbahak-bahak.
3. Dibina dan Diberi Sanksi
Kelimanya bakal dibina, termasuk diberikan pemulihan mental serta wawasan kebangsaan.
Adapun pembinaan memuat materi pengembangan karakter dan kebangsaan, meliputi toleransi, kerukunan, persatuan, dan kesatuan.
"Kami melakukan pembinaan dan juga pemulihan mental, wawasan terkait kebangsaan, juga pengetahuan tentang penggunaan digitalisasi," ucap Budi.
"Kami siapkan dari DPAPP (Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk) konselor, dan juga Kanwil Kemenkumham (Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM), dari kepolisian, dan juga Kesbangpol (Kesatuan Bangsa dan Politik) untuk melakukan pembinaan kepada adik-adik selama seminggu," jelas Budi.
Selain itu, kelimanya kini diwajibkan melapor ke guru Bimbingan Konseling (BK) di masing-masing sekolah selama beberapa waktu ke depan.
“Atas tindakan tersebut, para siswa wajib melakukan wajib lapor ke sekolah selama satu minggu kepada guru BK,” kata Budi.
4. Kordinasi soal Keamanan Siswi
Guna memastikan keamanan kelima anak ini, Disdik DKI juga mengaku telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian.
“Tadi dari kepolisian juga sudah melakukan koordinasi dengan para orang tua agar mereka juga terlindungi di lingkungan rumahnya,” kata Budi.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.