Pilkada DKI 2024

Respon Persaudaraan Alumni 212 Soal Rencana Anies Baswedan Kembali Maju di Pilkada Jakarta

Persaudaraan Alumni (Persada) 212 merespon rencana Anies Baswedan kembali maju di Pilkada Jakarta 2024.

|
Tribunnews/Rina Ayu
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212, Novel Bamukmin. Terkini, Novel menyatakan PA 212 mengambil sikap netral terkait dukungan capres untuk Pemilu 2024 mendatang. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM - Persaudaraan Alumni (Persada) 212 merespon rencana Anies Baswedan kembali maju di Pilkada Jakarta 2024.

Wasekjen Persada 212 Novel Bamukmin menyebut, sampai saat ini belum ada pembahasan soal sosok yang bakal didukung dalam ajang kontestasi tingkat daerah tersebut.

“Sampai saat ini kami belum ada pembahasan tentang pilkada dalam rapat rutin Dewan Tandizi Nasional Persada 212,” ucapnya saat dikonfirmasi, Sabtu (15/6/2024).

Novel menyebut, dukungan terhadap kandidat calon kepala daerah merupakan kewenangan pengurus-pengurus di tingkat wilayah, termasuk di Jakarta.

Sedangkan, pengurus pusat nantinya hanya tinggal mengumumkan sosok-sosok yang akan didukung di setiap wilayah.

“Untuk pilkada yang punya kapasitas dan wewenang adalah Dewan Tandizi Kota Persada 212. Ini berlaku untuk seluruh daerah di Indonesia,” ujarnya.

“Maka, yang punya keputusan itu pengurus wilayah dan kami pengurus pusat akan mengumumkan siapa saja di pilkada yang akan didukung,” sambungnya.

Ia pun memastikan, saat ini Dewan Tandizi Kota Persada 212 belum melakukan komunikasi dengan Anies Baswedan yang sudah menyatakan kesiapannya maju di Pilkada Jakarta 2024.

“Sampai saat ini belum ada komunikasi,” tuturnya.

Dalam kesempatan ini, Novel juga menjelaskan terkait dengan perubahan singkatan organisasinya dari sebelumnya PA 212 menjadi Persada 212.

“PA 212 sudah diganti singkatannya menjadi Persada 212,” tuturnya.

Sebagai informasi, PA 212 atau Persada 212 merupakan salah satu organisasi yang paling getol mendukung Anies di Pilgub Jakarta 2017 silam.

Adapun organisasi ini terbentuk setelah adanya aksi massa besar-besar yang dilakukan terhadap Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.

Aksi massa tersebut dipicu oleh pernyataan Ahok yang dinilai melakukan penistaan agama setelah mengutip Al’quran surat Al-Maidah ayat 51.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved