Pilkada DKI 2024
Bebas dari Isu Duet dengan Kaesang, Anies Bisa Pilih 2 Sosok dari PDIP Sebagai Bacawagub
Anies Baswedan kini terbebas dari isu berduet dengan Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep.
TRIBUNJAKARTA.COM - Bakal Calon Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, kini terbebas dari isu berduet dengan Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep.
Seperti diketahui, Anies dideklarasikan menjadi calon Jakarta 1 untuk periode keduanya oleh PKB. PKB juga yang menggulirkan duet Anies dengan Kaesang.
Bergulir waktu, wacana duet Anies-Kaesang mendapat banyak kritikan keras.
Kaesang pun menentukan sikap. Dia telah menyatakan dirinya dan Anies berbeda, walapun tanpa penjelasan perbedaan apa yang dimaksud.
Bak berbalas pantun, Anies menghormati sikap Kaesang yang seolah membuat garis batas.
Anies yang baru diusung PKB untuk maju di Pilkada Jakarta pun masih memiliki sejumlah pilihan sebagai pendampingnya.
Sebelum dengan Kaesang, ada dua kader PDIP yang dinilai cocok jadi cawagub pendamping Anies,
Beda Anies Kaesang
Sebelumnya diberitakan, Kaesang mengutarakan sikapnya soal peluang duet dengan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.
Kaesang mengatakan sampai saat ini tidak ada komunikasi yang dilakukan pihaknya dengan kubu Anies.
Ia pun menegaskan bahwa dirinya dengan Anies berbeda.
"Selama ini belum ada komunikasi. Tapi sekadar info aja ya buat teman-teman semua yang saya kira sudah tahu, Pak Anies sama saya ini kan beda ya," kata Kaesang di kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (21/6/2024).
Setelah mengatakan hal tersebut, Kaesang pun mengakhiri sesi wawancara dengan awak media.
Putra bungsu Presiden Jokowi itu tak menjawab sedikit pun meski terus dicecar apa maksud dari pernyataan itu yang menyebut dirinya dan Anies itu berbeda.
Sementara itu, Anies pun menanggapi sikap Kaesang.
Anies mengaku dirinya menghormati pandangan yang disampaikan siapapun, termasuk Kaesang.
"Ya kita semua menghormati setiap pandangan. Menghormati setiap pemikiran. Jadi saya selalu mengambil posisi hormat pada apapun yang menjadi pandangan, termasuk beliau," kata Anies saat menghadiri Jakarta Fair Kemayoran 2024, Jumat (21/6/2024) malam.

Dalam kesempatan tersebut, Anies juga menegaskan dirinya mengapresiasi pihak yang tertarik kepadanya untuk maju kembali di Jakarta.
Diketahui, saat ini Anies telah resmi dideklarasikan oleh PKB untuk maju kembali di Jakarta.
Selain itu, beberapa parpol lainnya mulai dari PKS dan PDIP juga turut mengincar nama Anies untuk dimajukannya di Jakarta.
"Jadi pada prinsipnya seperti ada undangan untuk bisa berperan dan memberikan manfaat bagi orang banyak, itu suatu kehormatan dan digunakan sebaik-baiknya, cukup ya," kata Anies.
Anies-Andika
Sementara itu, salah satu kelompok relawan Anies yang bernama Kami Anies, sempat menyuarakan sosok yang cocok menjadi bacawagub.
Dia adalah mantan Panglima TNI yang kini menjadi kader PDIP, Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa.
Ketua Presidium Relawan Kami Anies, Sultoni menilai Andika Perkasa merupakan tokoh karismatik dan memiliki rekam jejak yang bagus.
Menurut Sultoni, jika duet Anies-Andika terwujud, kekuatan politiknya bisa mengalahkan Ridwan Kamil, sosok yang diprediksi menjadi satu-satunya lawan kuat di Pilkada Jakarta 2024.
"Kami yakin jika keduanya dipasangkan maka bisa mengalahkan calon lain, termasuk mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil jika diusung sebagai calon Gubernur DKI Jakarta," jelas Sultoni.
Kendati mengusulkan nama Andika, Sultoni akan tetap mendukung Anies siapapun wakilnya.\

Di sisi lain, Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah mengakui pihaknya telah menjalin komunikasi dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar mengenai peluang koalisi di Pilkada Jakarta 2024.
"Tadi dalam pembicaraan informal, saya juga sudah sampaikan dengan Pak Muhaimin Iskandar, kemungkinan kita akan melakukan kerja sama politik masuk di dalam Pilkada Jakarta," kata Ahmad Basarah di kantor DPP PKB, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/6/2024).
Dikatakan Basarah, jika nantinya PKB resmi mengusung Anies di Pilkada Jakarta, Basarah menyebut maka akan ada pembicaraan lebih lanjut mengenai calon wakilnya yang diharapkan berasal dari kader PDIP.
"Kalau kemungkinan PKB mengusung Pak Anies Baswedan sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta, maka ketika kerja sama kami dengan PKB direalisasi dalam Pilkada Jakarta."
"Sangat mungkin pembicaraan mengenai kerja sama politik mengenai calon yang diusung dari PKB dalam hal ini Pak Anies Baswedan, dibicarakan dengan calon yang mungkin akan kami usung dari PDI Perjuangan," paparnya.
Sementara itu, Waketum PKB, Jazilul Fawaid turut menanggapi sikap PDIP yang nampaknya tertarik menduetkan Anies dengan kader baru mereka yakni Andika Perkasa.
Menurutnya, hal itu karena Anies memiliki popularitas dan elektabilitas yang cukup untuk di Jakarta.
"Ketertarikan partai-partai kepada calon kepala daerah itu pertama dari popularitas dan elektabilitas.
Dari siapapun, Pak Anies memiliki itu di Jakarta, maka partai yang lain untuk mencari tokoh lain yang punya popularitas itu juga tidak mudah," katanya.
Anies-Pras
Sebelumnya, selain dengan Andika Perkasa, ada juga nama kader PDIP yang dijodohkan dengan Anies, yakni Ketua DPRD DKI Jakarta saat ini, Prasetyo Edi Marsudi.
Hal itu disampaikan Ketua DPD PDIP DKI Jakarta, Adi Wijaya.
Anies-Pras dinilai saling melengkapi. Anies pernah menduduki jabatan eksekutif sebagai Gubernur DKI Jakarta pada periode 2017-2022 lalu.
Sedangkan, Prasetyo punya pengalaman selama 10 tahun duduk di legislatif sebagai Ketua DPRD DKI Jakart
“Ya alhamdulilah saja (jika diduetkan),” ucap politik senior yang akrab disapa Aming ini saat ditemui di Kantor DPD PDIP di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (22/5/2024).

Aming mengakui, Anies masih memiliki basis dukungan yang besar di Jakarta sehingga peluangnya menang pun cukup besar.
Hal ini bisa terlihat dari hasil Pemilu 2024 lalu dimana tiga partai pengusung Anies, yaitu PKS, NasDem, dan PKB mengalami lonjakan suara cukup besar di Pileg DPRD DKI Jakarta.
“Pak Anies kuat yah di DKI, itu harus diakui kalau kita lihat kemarin yang mendukung pak Anies, semua (partai koalisi suaranya naik semua,” ujarnya.
Wacana ini semakin berhembus kencang lantaran PDIP tak dapat sendirian mengajukan pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta 2024.
Sebab pada periode 2024-2029, partai banteng merah itu hanya memiliki 15 kursi DPRD DKI Jakarta.
Sedangkan syarat untuk bisa mengusung paslon gubernur dan wagub ialah 22 kursi, sehingga PDIP harus berkoalisi dengan partai lain untuk menggenapi kekurangan jumlah kursi.
Aming pun menyebut, sampai saat ini pihaknya sudah berkomunikasi dengan sejumlah partai politik lainnya, salah satunya dengan PKS.
PKS sendiri, di level DPW Jakarta, merupakan partai yang telah menyuarakan dukungan kepada Anies untuk maju Pilkada Jakarta.
Hanya saja, Aming menampik komunikasi politik PKS juga membahas perihal Pilkada Jakarta 2024.
“Kami bicara mengenai alat kelengkapan dewan, bicara mengenai ke depan gitu aja. Untuk Pilgub belum. Karena saya enggak berani mendahului DPP,” tuturnya.
Wacana duet Anies-Pras mendapat tanggapan positif dari Ketua DPW PKS DKI Jakarta Khoirudin.
Ia menyebut, PKS membuka pintu lebar-lebar untuk berkoalisi dengan PDIP untuk mengusung duet Anies-Pras.
“Kami sangat terbuka peluang untuk koalisi dengan partai manapun. Semakin besar koalisi semakin terbuka ruang kolaborasi untuk kebaikan warga Jakarta,” ucapnya saat dikonfirmasi, Jumat (24/5/2024).
Khoirudin pun menyebut, hubungan PKS dan PDIP cukup baik. Bahkan, komunikasi pun sudah dijalin usai Pemilu 2024 lalu.
Hanya saja, ia menampik bahwa komunikasi yang dilakukan terkait Pilkada Jakarta 2024.
“Dengan PDIP sudah ketemu bahas permasalahan Jakarta, tapi belum (membahas) kepada figur cawagub,” tuturnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Rencana Pram-Rano Bangun Rusun di Atas Sekolah hingga Kantor Pemerintahan |
![]() |
---|
Megawati Beberkan Siasatnya Menangkan Pilkada Jakarta 2024 dengan Pram-Rano: 'Gua Tunjukin Silatnya' |
![]() |
---|
Tak Masuk Tim Transisi Pram-Rano, Anies dan Ahok Bakal Tetap Dilibatkan Dalam Transisi Kepemimpinan |
![]() |
---|
Pramono Anung Cium 3 Kali Tangan Megawati, Kemenangan Pilkada Jakarta Disorot di HUT PDIP |
![]() |
---|
Bukan di Tim Transisi, Pramono-Rano Bakal Jadikan Mantan Gubernur Jakarta Sebagai Konsultan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.