Satpol PP Bongkar Tenda Pengungsi di Depan Kantor UNHCR, 15 WNA Dipindah ke Ditjen Imigrasi

Satpol PP membongkar tenda pengungsi di depan (UNHCR) di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (2/7/2024).

TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim
Satpol PP membongkar tenda pengungsi yang ditempati warga negara asing (WNA) di depan Komisariat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pengungsi atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) di kawasan Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (2/7/2024). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, SETIABUDI - Satpol PP membongkar tenda pengungsi yang ditempati warga negara asing (WNA) di depan Komisariat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pengungsi atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) di kawasan Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (2/7/2024).

Terdapat lebih dari 10 tenda pengungsi yang diangkut petugas Satpol PP ke mobil truk pikap.

Beberapa pengungsi WNA sempat melayangkan protes terhadap pembongkaran tenda tersebut.

Namun, aksi protes itu tidak berlangsung lama setelah petugas memberikan penjelasan.

Camat Setiabudi Iswahyudi mengatakan, ada 15 pengungsi WNA yang mendirikan tenda di depan kantor UNHCR.

"Tadi sekitar 15 orang, 2 anak kecil, 13 dewasa. Barangkali (mendirikan tenda) supaya mereka lebih diperhatikan dan mereka ingin cepat dapat suaka di negara lain," kata Iswahyudi kepada wartawan.

Satpol PP membongkar tenda pengungsi yang ditempati warga negara asing (WNA) di depan Komisariat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pengungsi atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) di kawasan Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (2/7/2024).
Satpol PP membongkar tenda pengungsi yang ditempati warga negara asing (WNA) di depan Komisariat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pengungsi atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) di kawasan Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (2/7/2024). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Iswahyudi menjelaskan, belasan pengungsi WNA itu dipindahkan ke rumah detensi Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

"Kami laksanakan kegiatan ini, kami tampung di rumah detensi yang berada di Direktorat Jenderal Imigrasi. Atribut yang mereka tempati kami tertibkan, kami bersihkan," ujar dia.

Ia menuturkan, pihaknya akan mendirikan posko di depan Kantor UNHCR yang dijaga aparat TNI-Polri dan Satpol PP sebagai langkah antisipasi agar para pengungsi tidak kembali ke lokasi tersebut.

"Untuk selanjutnya kami jaga nanti bersama TNI-Polri dan Satpol PP. Kami shift agar mereka tidak kembali lagi, dan kalau mereka kembali mengurus dokumen lain secara tertib seperti WNA yang lain, tidak bertempat tinggal di sini apalagi sampai mondok," tutur Iswahyudi.

"Kami tempatkan posko, kerjasama denhan UNHCR, membuat posko, nanti setiap hari, dua TNI, dua Polri dan dua Satpol PP menjaga dari pagi menjelang malam. Sisanya kami patroli agar mereka tidak kembali lagi," pungkas dia.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved