DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap

Pembelaan Ketua RT Abdul Pasren Usai Disebut Paman Saka Tatal Diusir Warga Gegara Kasus Vina

Setelah muncul kini eks Ketua RT Abdul Pasren memberikan klarifikasi menyoal pengusiram warga di tahun 2016 silam gegara kasus Vina Cirebon.

TRIBUNJAKARTA.COM - Setelah muncul kini eks Ketua RT Abdul Pasren memberikan klarifikasi menyoal pengusiram warga di tahun 2016 silam gegara kasus Vina Cirebon.

Diketahui, Abdul Pasren dan anaknya Kahfi, saksi penting di kasus pembunuhan Vina dan kekasihnya, Eky di 2016 silam.

Paman Saka Tatal, Sadikun pernah menyebut kalau Pasren sudah diusir oleh warga.

Pasren dinilai tak bertanggung jawab ketika tujuh warganya, yakni Supriyanto, Jaya, Eka Sandi, Hadi Saputra, Eko Ramadhani, Sudirman, dan Saka Tatal ditangkap.

Bahkan, ketika di kantor polisi, Abdul Pasren tidak memberikan keterangan apapun untuk membela warganya, yang kini sudah dijebloskan ke penjara.

Abdul Pasren disebut lepas tanggung jawab ketika Kahfi, sudah dibebaskan oleh pihak kepolisian.

"Dia enggak ngasih keterangan atau apa. Makanya warga sini ngusir pak, RT-nya tuh. Enggak punya tanggung jawab," ujar Sadikun kesal saat berbincang dengan Dedi Mulyadi di channel Youtube Dedi Mulyadi.

Padahal keterangan darinya sangat berarti dan dapat meringkan para tersangka.

Pasalnya di malam terbunuhnya Vina 27 Agutus 2016, Supriyanto, Jaya, Eka Sandi, Hadi Saputra, dan, Eko Ramadhani, mengaku sedang tidur di rumah Ketua RT.

Namun ia lebih memilih tak ikut-ikutan agar anaknya tak terseret kasus pembunuhan itu.

lihat fotoRazman Nasution Bakal Laporkan Hakim Eman Buntut Bebaskan Pegi, Publik Dipastikan Bakal Bergejolak
Razman Nasution Bakal Laporkan Hakim Eman Buntut Bebaskan Pegi, Publik Dipastikan Bakal Bergejolak

"Enggak mau jadi saksi pak, dia enggak mau ikut-ikutan," imbuhnya.

Pembelaan Abdul Pasren

Kini, Abdul Pasren dan Kahfi muncul acara AB+ yang tayang di iNews pada hari ini, Senin (15/7/2024).

Mereka menjelaskan kejadian di tahun 2016 silam kepada pembawa acara.

Mulanya, Abdul Pasren yang mengenakan kemeja merah muda pun masih tetap kekeh pada kesaksiannya di tahun 2016.

"Tidak ada yang nginep di rumah saya, sedangkan saya tidur di runah sendiri. Hanya beritanya tuh di rumahnya Ibu Nining berjualan (berkumpul)," katanya dikutip Tribun Jakarta.

Pembawa acara pun menanyakan Kahfi mengenai hal ini. Apakah Kahfi benar bersama dengan para terpidana kasus Vina pada malam pembunuhan dua sejoli ini.

Namun, Kahfi enggan untuk menjawab pada awalnya. Kemudian berujung mengakui jika dirinya ikut berkumpul dengan para terpidana di warung Bu Nining.

"Ya pas di Bu Nining saya melihat. Iya (kumpul bareng Kahfi)," ungkap Kahfi.

Namun Kahfi justru tak mengetahui lagi di mana keberadaan para terpidan setelahnya gegara ia berpisah.

"Sejak jam 9 saya langsung pulang. Gak tahu (terpidana ke mana). Langsung (pergi) tanpa permisi, tidak ada pamit. Pulang ke rumah orangtua (gak bersama sama terpidana)," beberya.

Menimpali omongan Abdul Pasren, Kahfi menyebut tak ada yang menginap di rumahnya.

Ia mengaku jarang bermain dan baru sekali itu saja berkumpul.

"Nggak, tidak pernah. Ya kosong aja (rumahnya Abdul Pasren). Gak tahu, saya jarang main. Pas itu aja ngumpul (sekali itu aja), di rumah saja," jelasnya.

Pertanyaan pun berlanjut dengan cerita dibalik pengusiran warga.

"Bukan usir, orangtua yang ditahan itu datang ke rumah saya. Jadi minta anaknya tidak (ditahan) tidak melakukan. Saya tidak mau ngebohong kan," ujar Pasren dikutip Tribun Jakarta.

Mereka, kata Pasren, datang dengan membawa sejumlah imbalan jika Pasren mau berbohong.

"Betul mau ngasih imbalan tapi saya tolak. Tapi ada (gak mau buka)," ceritanya.

Akui Tak Menghilang

Selain itu, Abdul Pasren mengaku tak menghilang.

"Assalamualaikum saya Abdul Pasren, mantan Ketua RT 02," ucap Abdul Pasren dikutip TribunJakarta.com dari YouTube iNews TV.

"Saya tidak menghilang, tapi saya ada di suatu tempat," imbuhnya.

Abdul Pasren mengaku demi keamanan dan kenyamannya dia tidak menempati rumahnya di Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.

Ia lebih memilih tinggal di sebuah tempat rahasia.

"Demi kenyamanan saya tidak menempati rumah sendiri, untuk kenyamanan dan keamanan saya," kata Abdul Pasren.

Dicari-cari banyak orang untuk diminta memberikan keterangan yang sebenarnya, Abdul Pasren mengaku istrinya menjadi ketakutan.

"Istri saya nangis saja, soalnya kepikiran saya banyak yang cari," ujar Abdul Pasren.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved