DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap
Berkat Kejujurannya Demi 7 Terpidana,Dede Dapat Berkah Pendidikan 2 Anaknya Ditanggung Sampai Kuliah
Usai Dede Riswanto (30) jujur jika kesaksiannya di tahun 2016 adalah palsu, pendidikan dua anaknya ditanggung anggota DPR RI, Dedi Mulyadi.
TRIBUNJAKARTA.COM - Usai Dede Riswanto (30) jujur jika kesaksiannya di tahun 2016 adalah palsu dan berdasarkan skenario yang dibuat oleh ayah eky, Iptu Rudiana serta Aep, pendidikan dua anaknya ditanggung anggota DPR RI, Dedi Mulyadi.
Sebagai informasi, Dede merupakan saksi kunci di kasus Vine Cirebon.
Pasalnya, gegara kesaksiannya di 2016 silam, delapan terpidana kasus Vina, yakni Rivaldi Aditya Wardana, Eko Ramdani (Koplak), Hadi Saputra (Bolang), Eka Sandy (Tiwul), Jaya (Kliwon), Supriyanto (Kasdul), Sudirman, Saka Tatal dibui.
Seluruhnya divonis penjara seumur hidup kecuali Saka Tatal yang hanya divonis delapan tahun penjara karena saat peristiwa masih usia anak, dan sudah bebas sejak 2020.
Setelah delapan tahun berlalu, Dede akhirnya muncul dan menguak kesaksian palsunya di tahun 2016 kepada Dedi Mulyadi.
Mulanya dalam YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL, Dede bercerita mengenal Aep gegara satu pekerjaan di tempat cuci steam daerah Kesambi, Kota Cirebon pada 2016 silam.
Namun belum ada sebulan bekerja, Dede sudah berhenti gegara tidak menemui kecocokan pada sistem pembayaran yang diketahui bagi hasil.
Kemudian, Dede mengaku diajak oleh Aep ke Polres Cirebon untuk memberikan kesaksian palsu yakni bersaksi melihat kedelapan orang terpidana menyerang dan melempari Vina dan anak Iptu Rudiana, Eky yang naik motor melintasi SMPN 11 Kota Cirebon pada 27 Agustus 2016.
Sampai kedelapan orang yang disebutkan mengejar Vina dan Eky hingga menghabisinya di Flyover Talun, lalu kemudian memerkosa Vina dan membunuh keduanya.
Sejak awal pertemuannya dengan Dedi Mulyadi, Dede sudah membuka percakapan dengan mengatakan terkait aksi pelemparan batu yang tidak benar adanya.

"Intinya si Pak, peristiwa itu, anak-anak mukul di situ, nongkrong di situ, pelemparan batu nggak ada," jelasnya dikutip dari kanal Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Minggu (21/7/2024).
Ucapannya pun langsung disahuti oleh Dedi Mulyadi. Ia meminta Dede menceritakan secara runtut lebih dulu agar semuanya terkuak.
"Awalnya malam, sekitar jam berapa saya lupa. Aep nelepon saya, 'De, anterin saya ke Polres yuk'. Saya posisi di rumah, rumah di Tangkil," ucapnya
Saat itu, Dede yang masih bingung pun bertanya maksud tujuan Aep mengajaknya ke Polres Cirebon.
Kemudian disahuti Aep "Ini buat jadi saksi. Saksi meninggal anaknya Pak Rudiana".
Dede yang merasa tak tahu apa-apa lalu dipaksa Aep untuk mengikuti alur yang ada.
"Saya diarahin, diminta jadi saksi sama Aep dan Pak Rudiana," ungkap Dede.
Di sini, Dede sempat menjelaskan sosok Aep memang karib dengan beberapa anggota kepolisian.
Terlebih, staf Rudiana kenal dekat dengan Aep dan sering mencuci kendaraannya di tempat cuci steam mereka bekerja.
"Yang kenal sama pihak kepolisian kan Aep, bukan saya Pak," ungkap Dede.
Dede yang tiba-tiba disuruh bersaksi oleh Aep dan juga Rudiana pun kebingungan.
Ia tidak mengetahui kejadian apapun soal kematian Eky, yang notabene putra Rudiana, dan kekasihnya, Vina.
"Cuma saya sudah di dalam, saya bisa apa. Cuma saya bingung, saya takut. Saya kan istilahnya gak ngerti hukum Pak. Itu makanya saya ungkapin di sini, saya mikirnya bahwa saya enggak pernah tahu peristiwa itu sama sekali," ujar Dede.
Kemudian Dede menyebut jika langsung di BAP dan kesaksiannya berdasarkan alur cerita yang dibuat oleh Iptu Rudiana dan Aep.
Di sini, Dede kembali menguak jika aksi pelemparan batu memang sudah menjadi 'skenario'.
"Sebelum masuk ke ruangan kan dibilangin dulu Pak (sama Rudiana dan Aep), kamu bilang aja lagi nongkrong di warung, ada orang nongkrong segerombolan anak-anak ngelempar batu, bawa bambu, sama pengejaran."
"Itu udah diomongin dari luar dulu Pak (sebelum masuk ruangan pemeriksaan)," papar Dede.
"Aep sama Rudiana ngasih tahu (yang mengarahkan) saya Pak," tambahnya.
Kemudian, pernyataan serupa juga dijelaskannya dalam tayangan breaking news di Youtube Kompas TV.
Dede yang ditanya oleh pengacara Otto Hasibuan, menceritakan semuanya seperti yang ia katakan sebelumnya dengan Dedi Mulyadi.
Tambahannya, ia mengaku siap dibui menggantikan 7 terpidana kasus Vina.
"Kamu tahu risikonya ini?," tanya Otto.
"Tahu pak, sangat tahu risikonya," jawabnya cepat.
"Kamu tahu bahwa kau bisa dipenjara gara-gara pengakuanmu sekarang ini?," tanya Otto lagi.
"Tahu Pak saya siap risikonya," sahut Dede.
"7 orang ini di dalam penjara gara-gara kamu. Kamu bersedia ngga masuk penjara supaya 7 orang ini keluar?," tanyanya kembali.
"Sangat bersedia Pak. Yang penting intinya 7 terpidana itu saya mau keluar bebas, seperti kehidupan saya kemarin Pak karena saya merasa bersalah," ucap Dede.
"Meskipun saya masuk penjara gantikan 7 terpidana itu saya siap pak," sambung Dede.
Pendidikan Anaknya Ditanggung Dedi Mulyadi
Kendati demikian, sebelum mengatakan siap dibui, Dede sempat mengaku 'takut' mengungkap semuanya.
Ia berdalih memikirkan nasib keluarganya terutama nasib kedua anaknya.
Hal ini turut diungkap oleh ibunda Dede.
Ibunda Dede mengatakan putranya merupakan sosok yang tertutup.
Dede tidak pernah menceritakan peristiwa yang dialaminya kepada keluarganya.
"Dia enggak suka cerita, dia tertutup anaknya," kata ibunda Dede dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Senin (22/7/2024).
"Jangan disembunyikan, harus jujur sejujurnya harus siap resikonya," pesan ibunda ke Dede.
Sampai akhirnya, Dede berani membuka kisah yang dialaminya delapan tahun lalu kepada Dedi Mulyadi.
"Ini murni kemauan Dede dan keluarga. Tidak ada yang nemuin Dede di rumah. Kita pihak keluarga 1000 persen yang mendorong Dede tanpa campur tangan pihak luar," kata Dede.
Menanggapi hal tersebut, Dedi Mulyadi melihat Dede telah menjadi pahlawan. Ia meminta Dede untuk tak mengkhawatirkan masa depan sang anak bila akhirnya harus menjalani proses hukum.
"Enggak usah cemas. Dari sisi hukum kita dampingi. Kedepan bisa jadi Justice collaborator dengan mendapat hukuman sangat ringan," kata Dedi Mulyadi.
"Urusan anaknya segala macam urusan saya. Saya ginian untuk tujuan agar tujuh terpidana bebas. Anak jadi anak asuh saya sampai perguruan tinggi saya kuliahkan," sambung Dede.
"Dede kalau sudah ini selesai, Dede bisa ikut kerja dengan saya. Pendidikan anaknya dua-duanya sudah saya jamin. Tiap bulan makan dari saya," tambahnya.
Dede pun mengucapkan rasa terimakasihnya kepada Dedi Mulyadi. Namun, Dedi Mulyadi mengingatkan kemungkinan perlawanan dari Aep dan Iptu Rudiana.
"Sudah siap. Yang penting fokus sekarang biar tujuh terpidana bebas," kata Dede.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.