Disindir Anies, Heru Budi Singgung Pilkada Jakarta: Jangan Mengkambinghitamkan Saya

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, merasa dijadikan kambing hitam oleh Anies Baswedan yang berencana kembali maju di Pilkada Jakarta 2024.

Heru pun membantah tudingan Anies yang menyebut Pemprov DKI di bawah kepemimpinannya acap kali memangkas bantuan yang diberikan untuk masyarakat.

“Saya masuk itu Oktober 2022, APBD sudah berjalan 2022 untuk 2023 dan tidak ada kegiatan untuk masyarakat yang saya berhentikan, tidak ada,” ucapnya kepada awak media, Minggu (21/7/2204).

Heru juga memastikan telah melanjutkan program-program yang dulu disusun oleh Anies Baswedan.

Eks Wali Kota Jakarta Utara ini bilang, dirinya hanya berupaya merapikan data penerima bantuan sosial.

Sehingga bantuan yang disalurkan ke masyarakat benar-benar tepat sasaran. 

“Semua saya jalankan, namun saya rapikan sesuai aturan yang ada. KJP kami rapikan sesuai aturan. Saya kan enggak motong KJP, masa ada siswa yang kaya dapat KJP? Enggak juga,” ujarnya.

lihat foto

"Ada BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), ada BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) yang mengawasi. Jadi, saya sapikan seduai dengan rules yang ada,” sambungnya.

Oleh karena itu, Heru mempersilakan Anies Baswedan untuk maju di ajang kontestasi tingkat daerah itu tanpa mencari-mencari kesalahan pemerintah saat ini.

“Silakan untuk berlaga di pilkada, tapi jangan mengkambinghitamkan saya,” kata Heru Budi.

Sebagai informasi tambahan, kritikan tersebut disampaikan Anies saat menghadiri acara Milad ke-7 Organisasi Massa (Ormas) Bang Japar di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7/2024) kemarin.

Awalnya, Anies menceritakan pengalamannya saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada periode 2017-2022 silam.

“Saya berharap bahwa kita bisa terus menyampaikan pesan-pesan bahwa 2017 hingga 2022 kita sudah sama-sama membuktikan. Membuktikan apa? Jakarta aman, Jakarta tenang, Jakarta damai,” ujarnya.

“Jakarta tanpa ketegangan, Jakarta tanpa suasana yang membuat kita merasa terpecah-pecah, Jakarta yang bersatu terbukti selama 2017-2022,” sambungnya.