DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap

Susno Duadji Yakin Vina dan Eky Bukan Korban Pembunuhan, Pitra Romadoni Tak Setuju Bahas Soal Gigi

Kuasa hukum Iptu Rudiana, Pitra Romadoni, berbicara mengenai dugaan Eky dan Vina tewas bukan korban pembunuhan.

|

TRIBUNJAKARTA.COM - Kuasa hukum Iptu Rudiana, Pitra Romadoni, berbicara mengenai dugaan Eky dan Vina tewas bukan korban pembunuhan.

"Yang pertama kita menggunakan logika lihat dulu sepeda motor hancur atau rusak dengan sebegitu parah luka yang dialami almarhum," kata Pitra Romadoni dikutip dari tayangan Official Inews, Senin (29/7/2024)..

Pitra menjelaskan sepeda motor yang digunakan Eky hanya lecet.

Hal itu berbanding terbalik dengan luka parah yang dialami Eky.

Kemudian, Eky yang menggunakan helm membuat bagian kepalanya tidak hancur. Tetapi, Pitra melihat kejanggalan dimana gigi korban hancur.

"Padahal pakai helm dan helm tidak hancur. Itu logika sederhana. Karena kita juga tidak mau terlalu jauh ke ranah penyidikan," kata Pitra.

Iptu Rudiana, kata Pitra, sebagai anggota polisi aktif menyerahkan sepenuhnya kepada rekan penyidik dalam menutaskan kasus tersebut.

"Kami paham penyidik berdarah-darah dalam mengungkap kasus ini," kata Pitra.

Susno Yakin Kecelakaan Tunggal

Eks Kabareskrim Komjen Pol (Purn) Susno Duadji menyebut bakal memberikan hadiah sebesar Rp 10 juta seperti janji sayembara yang dibuatnya, jika Iptu Rudiana bisa membuktikan kasus Vina pembunuhan.

Dalam tayangan Youtube Kompas TV pada Minggu (28/7/2024), pensiunan Jenderal ini meyakini kasus Vina sebagai kecelakaan tunggal.

lihat fotoKlik Selengkapnya: Toni RM Ngaku Lelah Dicibir Banyak Orang karena Terkesan Batasi Pegi Setiawan Bertemu Dedi Mulyadi, Terungkap Alasan Bijak di Baliknya
Klik Selengkapnya:Toni RM Ngaku Lelah Dicibir Banyak Orang karena Terkesan Batasi Pegi Setiawan Bertemu Dedi Mulyadi, Terungkap Alasan Bijak di Baliknya

Vina dan Eky yang diputus pengadilan tewas karena dibunuh 11 pemuda di Cirebon, 27 Agustus 2016 silam, bagi Susno tak terbukti.

Ia melanjutkan, tak ada bukti ilmiah yang benar-benar bisa menunjukkan adanya pembunuhan.

Penangkapan delapan pelaku dan penetapan tiga daftar pencarian orang itu pun, disebut Susno, hanya berdasarkan kesaksian sesat Aep.

Kemudian, ia menjelaskan jika sayembara ini salah satunya dibuatnya untuk menyindir kinerja penyidik.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved