Pilkada DKI 2024

Sinyal PKS, NasDem, PKB Tinggalkan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta, Ahok Ikut Kasih Kode PDIP

PKS, NasDem dan PKB memberikan sinyal meninggalkan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024. Ahok ikut kasih kode PDIP.

|

TRIBUNJAKARTA.COM - Partai Keadilan Sejahtera (PKS), NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memberikan sinyal meninggalkan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.

Padahal ketiga partai tersebut awalnya mendukung mantan capres tersebut untuk mengikuti kontestasi lima tahunan tersebut.

Bahkan, PKS telah mendeklarasikan pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman untuk maju di Pilgub Jakarta.

Namun hingga kini, Anies Baswedan belum mendapatkan tiket dari koalisi partai politik untuk maju sebagai calong gubernur.

Ketua DPP PDI Perjuangan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ikut bereaksi mengenai peluang rivalnya di Pilkada Jakarta 2017 maju kembali pada Pilkada kali ini.

NasDem Beri Sinyal Tak Dukung Anies

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan sinyal meninggalkan Anies Baswedan.

Menurut Paloh, semua sudah tahu bagaimana situasi menyangkut Anies.

"Barangkali susah beliau untuk maju dalam Pilkada Jakarta ini," kata Paloh di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2024).

Namun, Paloh tidak menjelaskan secara detail mengapa Anies sulit maju di Pilkada Jakarta.

"Coba tanya Pak Anies, hanya dia yang bisa menjawabnya, diperlukan persyaratan untuk memenuhi ketentuan undang-undang yang ada," kata Paloh.

Bagaimana pun, dikatakan Paloh, Anies tetap menjadi bagian dari NasDem.

Isu penjegalan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 Menyeruak. Alasan KIM Beri Sinyal Ogah Lawan Kotak Kosong di Jakarta. Apa Komentar Tribunners?
KLIK SELENGKAPNYA: Isu penjegalan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 Menyeruak. Alasan KIM Beri Sinyal Ogah Lawan Kotak Kosong di Jakarta. 

"Yang jelas Anies adalah sahabat NasDem, jelas itu," kata Paloh. Lebih lanjut, Paloh menyebut bahwa dalam Pilkada, NasDem tak bisa maju sendiri.

"Supaya ini harus ada kelengkapan, jadi saling melengkapi, saling pengertian, saya berpikir positif semuanya tentu berpikir bagaimana yang terbaik ya yang bisa diberikan parpol dalam peran bersama," pungkasnya.

Sedangkan Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni menyebut sampai saat ini pembahasan soal siapa yang akan maju di Pilkada Jakarta masih dinamis dan fleksibel.

"Semua bisa terjadi, selama fleksibilitas dinamisnya politik di Jakarta itu ditentukan oleh para dewa-dewa yang ada di republik ini," kata Sahroni saat ditemui awak media di NasDem Tower, Jakarta, Kamis (25/7/2024).

Meski demikian, Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu tidak menjelaskan siapa sosok Dewa yang dimaksud. Sahroni hanya menegaskan kalau pengusungan sosok yang akan maju di Pilkada Jakarta nantinya, atas persetujuan dari Dewa yang dimaksud.

"Dewa dewa lah, kalian orang tahu lah. Pokoknya saya sebutin dewa-dewa ini akan berfungsi untuk tentukan siapa yang akan dimajukan di Pilkada Jakarta," kata dia.

"Nah the end, kapan akan terjadi keputusannya, siapa dengan siapanya, itu nanti pada waktunya nanti teman-teman akan tahu," kata Sahroni

Sinyal PKB

PKB juga memberikan sinyal bakal meninggalkan Anies Baswedan.  Meskipun, DPD PKB DKI Jakarta telah memberikan surat tugas kepada Anies Baswedan  berisi dukungan di Pilkada Jakarta.

Ketua Steering Committee (SC) Muktamar PKB Faisol Riza mengatakan pihaknya akan menyatakan sikap resmi siap mendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk periode 2024-2029 dalam acara Muktamar PKB ke-6 pada 24-25 Agustus mendatang di Bali.

Dalam Muktamar tersebut, PKB tidak mengundang Anies Baswedan. Tetapi, partai pimpinan Cak Imin itu mengundang Gibran Rakabuming Raka.

"Tentu (akan dibahas arah dukungan terhadap pemerintah baru). Mungkin pada posisi diformalkan ya," kata Faisol Riza, Rabu (14/8/2024).

Dia juga mengatakan, hal itu sebenarnya sudah sering dibicarakan oleh Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Namun, belum secara formal.

"Karena sebenarnya berkali-kali Gus Muhaimin juga menyampaikan termasuk terakhir ketemu Pak Prabowo, PKB siap di bagian menyukseskan pemerintahan Pak Prabowo," ungkapnya.

Sebagai informasi, baru-baru ini PKB dan Gerindra, partai yang diketuai oleh Prabowo juga memperlihatkan sinyal kerja sama untuk di Pilkada 2024.

Ketua DPP PKB Ahmad Iman Sukri mengakui PKB akan bersama-sama dengan Gerindra di Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah 2024.

"Kemungkinan kita bareng pimpinan Gerindra di Pilkada DKI, termasuk Jawa Barat kita akan bareng dengan Gerindra. Kalau enggak salah Jawa Tengah juga. Tiga provinsi kalau enggak salah itu DKI, Jawa Barat dan Jawa Tengah," kata Iman di Kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (12/8/2024).

Iman mengatakan kebersamaan dengan Gerindra di Pilkada ini untuk menunjukkan sinergi dengan presiden terpilih Prabowo Subianto nantinya.

Namun, dirinya belum mengungkapkan siapa saja nama-nama kepala daerah yang akan diusung di tiga provinsi tersebut.

Hubungan PKS-Anies Kritis

Hubungan Anies Baswedan dengan PKS juga terbilang kritis.

Kedua belah pihak saling menyalahkan, terutama terkait batas waktu 40 hari yang diberikan PKS kepada Anies untuk mencari rekan koalisi yang berakhir pada 4 Agustus lalu.

Anies Baswedan mengaku tidak tahu ada batas waktu 40 hari untuk mencari koalisi dalam Pilkada Jakarta 2024.

PKS kemudian membantah. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Jakarta, Khoiruddin membantah pernyataan bakal calon gubernur Jakarta, Anies Baswedan yang mengaku tidak tahu ada batas waktu 40 hari untuk mencari koalisi dalam Pilkada Jakarta 2024.

Khoiruddin mengatakan, batas waktu itu telah dihitung sejak pemberitahuan Presiden PKS, Ahmad Syaikhu yang menetapkan Anies sebagai bacagub Jakarta berpasangan dengan kader PKS sebagai bakal cawagub, Sohibul Iman.

"Soal pemberian tenggat waktu 40 hari hingga tanggal 4 agustus, para Jubir mengambil kesimpulan dari fakta bahwa menurut Presiden PKS sudah sejak 20 Juni 2024 sudah menyampaikan secara langsung ke Pak Anies soal keputusan DPTP PKS yang mencalonkan Pak Anies sebagai cagub dengan cawagub dari kader PKS Sohibul Iman," ujar Khoirudin dalam pesan suara, Senin (12/8/2024).

Khoiruddin bahkan menyebut, Syaikhu telah mengingatkan kepada Anies untuk memastikan dukungan partai lain agar pasangan Anies-Sohibul Iman (AMAN) bisa mendaftarkan diri sebagai kontestan Pilkada 2024.

"Dan secara terbuka keputusan ini diumumkan oleh Presiden PKS pada 25 Juni 2024, dan untuk kedua peristiwa ini Pak Anies menyambut positif dengan menjawab langsung ke Presiden PKS maupun via rekaman dari Spanyol yang diunggah di Medsos," ujar Khoiruddin.

Di tengah renggangnya hubungan Anies dengan PKS, Ahmad Mabruri, Ketua DPP PKS melontarkan sindiran soal gerakan yang dilakukan seseorang yang tak memiliki partai.

Mabruri tak menyebut siapa orang yang dimaksud, tapi kata dia, pendukung orang yang tak memiliki partai itu ingin menghancurkan PKS.

"Ada orang yang enggak punya partai. Belum teruji bagaimana kompleksnya mengurus partai, tapi para pendukungnya sudah lantang mau ngancurin partai saya," jelas Mabruri, Selasa (13/8).

Mabruri juga menyampaikan ini di akun instagramnya @brurmabrur.

Meski tak sebut nama, banyak pihak yang kemudian mengaitkan hal itu kepada Anies Baswedan.

Reaksi Ahok

Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkapkan  partainya tak mungkin mengusung orang lain di kontestasi Pilkada selama kadernya siap untuk maju berkontestasi.

Ahok menyampaikan hal tersebut mengenai peluang PDI Perjuangan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024/

"PDIP tidak mungkin mengambil orang dari luar selama kadernya siap," tutur Ahok  di DPP PDIP, Jalan Diponegoro Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2024).

Ahok menjelaskan, PDIP merupakan partai pelopor dan kader, yakni semua anggotanya dikader untuk menjadi pemimpin.

"Saya kira untuk orang luar itu baru bisa kalau kita tidak punya kader untuk maju. Biasanya seperti itu di PDIP," tuturnya. 

Lantas Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berujar, jika dirinya siap maju dalam Pilkada 2024 apabila ditugaskan partai.

"Kalau sebagai kader ke mana pun kita siap-siap aja, diperintah ya siap," ucap Ahok. (TribunJakarta.com/Tribunnews.com/Wartakotalive)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved