Pilkada DKI 2024
Dituding Catut Dukungan untuk Pilkada, Timses Dharma-Kun Buka-bukaan Cara Sporadis Kumpulkan KTP
Setelah Dharma-Kun dinyatakan lolos, warga Jakarta ramai menyatakan KTP miliknya dicatut sebagai dukungan.
TRIBUNJAKARTA.COM - Ikhsan Tualeka, anggota timses pasangan calon (paslon) independen Pilkada Jakarta Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto (Dharma-Kun), buka-bukaan cara pengumpulan KTP sebagai syarat dukungan.
Seperti diketahui, Dharma-Kun sudah dinyatakan memenuhi syarat menjadi calon independen di Pilkada Jakarta 2024 dengan mengumpulkan 677.46 dukungan.
Salah satu bukti dukungan itu adalah KTP dari warga yang diunggah ke aplikasi sistem informasi pencalonan (SILON).
Setelah Dharma-Kun dinyatakan lolos, warga Jakarta ramai menyatakan KTP miliknya dicatut sebagai dukungan.
Padahal mereka tidak pernah memberikan KTP untuk mendukung calon independen.
Bawaslu Jakarta mengatakan, per Minggu (18/8/2024) malam, sudah ada ratusan warga yang mengadukan dugaan pencatutan dukungan itu.
Bahkan, keluarga Gubernur Jakarta 2017-2022 Anies Baswedan turut dicatut.
Ikhsan mengatakan, timses Dharma-Kun mengumpulkan syarat dukungan, salahsatunya berupa KTP dengan cara sporadis.

Relawan di sebar untuk mendapatkan dukungan sebanyak-banyaknya, lalu diunggah ke SILON.
Kekuatan dukungan Dharma-Kun juga utamanya datang dari media sosial.
Ikhsan dan kawan-kawan mengaku menggalang dukungan lewat media sosial.
"Jadi memang kandidat kita ini menjangkau pendukungnya dengan berbagai cara. Pertama, banyak sekali yang mengenal kandidat ini lewat media sosial.
"Kemudian mereka ada yang mendaftar jadi tim sukses atau relawan. Ada juga kemudian yang kita galang lewat media sosial," kata Ikhsan di program Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV, Senin (19/8/2024).
Soal ramainya laporan pencatutan dukungan, Ikhsan mengaku sudah menduga hal itu akan terjadi.
Sebab timses Dharma-Kun memang tidak melakukan verifikasi mandiri memastikan dukungan yang diunggah ke SILON sudah memenuhi syarat.
"Situasi ini sudah kami prediksi sebelumnya. Di mana ada masyarakat yang kemudian merasa bahwa mereka dicatut."
"Karena kita melihat bahwa sistem Pemilu pada tahun ini yang menyertakan calon independen ini terlalu apa namanya sebenarnya complicated," kata Ikhsan
Dengan alasan keterbatasan waktu dan banyaknya jumlah yang harus dipenuhi, timses Dharma-Kun menyerahkan proses verifikasi ke KPU.
"Kami karena tahu bahwa KPU akan melakukan rekapitulasi administrasi atau verifikasi administrasi maupun verifikasi faktual."
"Sementara dukungan yang datang itu secara spooradis, kami pada prinsipnya hanya mengumpulkan data atau dukungan yang di kumpulkan oleh relawan di masyarakat."
"Kemudian itu kita upload karena kita yakin akan ada proses verifikasi administrasi yang itu kemudian akan mengoreksi bilamana atau manakala ada data-data yang kami upload itu ternyata tidak memenuhi syarat.
"Makanya semua relawan yang mengumpulkan secara spooradis itu kita upload ke silon dan kita berharap bahwa verifikasi yang dilakukan oleh KPU itu akan berjalan dengan baik dan kemudian akan mengoreksi dengan sendirinya data-data yang telah kami upload itu," paparnya.
Tetap Beri SKĀ
Dengan adanya polemik pencatutan itu, KPU Jakarta tetap akan memberikan surat keputusan (SK) lolosnya Dharma-Kun sebagai paslon perseorangan di Pilkada Jakarta 2024.
Nantinya, SK itu akan digunakan oleh Dharma-Kun untuk mendaftar secara resmi ke KPU DKI Jakarta pada 27-29 Agustus 2024 bersamaan dengan paslon dari jalur partai politik.
"19 Agustus kan kami harus (keluarkan SK) ini tahapan nasional ya," kata Ketua Divisi Teknis Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2024).
Dody mengatakan, tahapan pilkada harus tetap berjalan kendati saat ini tengah heboh mengenai dugaan pencatutan data dukungan dari Dharma-Kun.
Namun, pihaknya tetap membuka ruang jika nantinya Bawaslu DKI mengeluarkan rekomendasi terkait kasus Dharma-Kun ini.
Hanya saja, saat ditanyakan apakah jika nantinya rekomendasi Bawaslu baru keluar setelah SK KPU DKI keluar, Dody belum bisa memberi kepastian.
"Ya nanti dipelajari dulu, masa langsung dijawab. Nanti kita lihat rekomendasi seperti apa," kata Dody.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Rencana Pram-Rano Bangun Rusun di Atas Sekolah hingga Kantor Pemerintahan |
![]() |
---|
Megawati Beberkan Siasatnya Menangkan Pilkada Jakarta 2024 dengan Pram-Rano: 'Gua Tunjukin Silatnya' |
![]() |
---|
Tak Masuk Tim Transisi Pram-Rano, Anies dan Ahok Bakal Tetap Dilibatkan Dalam Transisi Kepemimpinan |
![]() |
---|
Pramono Anung Cium 3 Kali Tangan Megawati, Kemenangan Pilkada Jakarta Disorot di HUT PDIP |
![]() |
---|
Bukan di Tim Transisi, Pramono-Rano Bakal Jadikan Mantan Gubernur Jakarta Sebagai Konsultan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.