Pilkada 2024
Anies Tak Maju Pilgub Jabar, Politisi Senior Kuak Penolak-Pendukungnya di PDIP pada Pilkada Jakarta
Anies Baswedan batal maju di Pilkada Jabar 2024. Politisi senior meenguak penolak dan pendukung Anies di internal PDIP saat Pilkada Jakarta.
TRIBUNJAKARTA.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan akhirnya memutuskan batal maju Pilkada Jawa Barat 2024.
Padahal, PDIP Bandung sempat mengklaim peluang duet Anies Baswedan-Ono Surono mencapai 95 persen saat hari terakhir pendaftaran pasangan cagub-cawagub Jabar di KPU Jawa Barat, Kamis (29/8/2024).
Potret hubungan Anies Baswedan dengan PDIP terlihat jelang Pilkada Serentak 2024.
Anies Baswedan sempat mendatangi DPD PDIP Jakarta. Saat itu, kans Anies Baswedan menguat diusung PDIP di Pilkada Jakarta 2024.
Bahkan, Anies Baswedan sempat datang ke DPP PDIP saat partai berlambang banteng itu menggelar pengumuman calon kepala daerah tahap ketiga pada Senin (26/8/2024).
Namun, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak menyebut nama Anies Baswedan sampai akhir acara.
Pada akhirnya Anies batal diusung PDIP di Pilkada Jakarta 2024. Megawati lebih memilih kader senior Pramono Anung berduet dengan Rano Karno di Pilgub Jakarta.
Nama Anies Baswedan kembali mencuat pada hari terakhir pendaftaran calon kepala daerah ke KPU. Anies digadang-gadang akan berduet dengan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat di Pilgub Jabar 2024.
Tetapi kini, Anies Baswedan yang memutuskan tidak maju di Pilgub Jawa Barat.
Politisi Senior Zulfan Lindan memotret peristiwa Anies Baswedan yang sempat datang ke DPP PDI Perjuangan di Jakarta Pusat.
"Anies dan para pendukungnya terlalu percaya diri gitu loh. Mereka harus lihat problem-problem di PDIP itu kan banyak banyak orang-orang yang berseberangan dengan dengan Anies. Masih banyak orang-orang yang mau mendukung Ahok gitu kan," kata Zulfan Lindan dikutip TribunJakarta dari Youtube Total Politik, Kamis (29/8/2024).

Zulfan Lindan pernah berstatus kader PDI Perjuangan dan NasDem. Ia lalu ditanya terkait faksi pendukung dan penolak Anies Baswedan di internal PDI Perjuangan.
"Kalau kita bilang faksi pendukung Anies, saya melihat enggak ada itu loh artinya begini faksi itu person-person," kata Zulfan.
Zulfan menyebut politisi PDIP yang pernah menyatakan Anies Baswedan kemungkinan akan didukung partai berlambang banteng tersebut. Nama-nama itu antara lain Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Adian Napitupulu, Masinton Pasaribu dan Deddy Sitorus.
"Ini adalah orang-orang yang sangat kecewa sama Jokowi di mana-mana itu hantam Jokowi di mana-mana mengritik Jokowi dengan keras iya kan," kata Zulfan.
Ia menilai Megawati Soekarnoputri sempat terpengaruh dengan pandangan tersebut. Namun Zulfan juga menuturkan Megawati Soekarnoputri menerima masukan dari yang lainnya.
Zulfan lalu menyebut internal PDIP yang menolak sosok Anies Baswedan. Kubu penolak Anies Baswedan ini tidak muncul ke permukaan antara lain Yasonna Laoly, Tri Rismaharini dan termasuk Pramono Anung.
Ia mengungkapkan PDIP masih memiliki kader yang potensial di Jakarta sebelum memutuskan Pramono Anung. Contohnya, Tri Rismaharini, Djarot Saiful Hidayat dan Prasetyo Edi Marsudi.
Zulfan melihat keputusan Megawati Soekarnoputri menunjuk Pramono Anung sebagai calon Gubernur Jakarta merupakan solusi buat PDI Perjuangan.
Rekam jejak Pramono Anung sebagai mantan Sekjen PDI Perjuangan serta Sekretaris Kabinet era Jokowi dinilai Zulfan membuat kader senior PDIP itu tidak sulit berkampanye kepada warga Jakarta.
Selain itu, faktor Rano Karno juga dinilai penting. Rano Karno tidak bisa lepas dari sosok Si Doel Anak Sekolahan/
"Tinggal dihidupkan lagi memori Si Doel. Ini kan belum hidup, begitu sudah dicalonkan, aura Si Doel muncul lagi di tengah-tengah masyarakat," imbuhnya.
Anies Batal Maju Pilgub Jabar
Mantan gubernur Jakarta Anies Baswedan dipastikan batal maju di Pilkada Jawa Barat 2024.
"Sudah diputuskan bahwa Mas Anies tidak maju di Pilkada Jawa Barat," kata juru bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid, kepada wartawan, Kamis (29/8/2024).
Sahrin menuturkan, Anies memutuskan batal maju di Pilkada Jabar 2024 karena berbagai pertimbangan. Hanya saja, Sahrin tidak mengungkap alasannya batalnya pencalonan Anies di Pilkada Jabar.
"Dengan berbagai macam pertimbangan tentunya Mas Anies memutuskan tidak maju di Jawa Barat. Dan Inysa Allah pada esok hari akan ada penyampaian secara khusus untuk kebutuhan masyarakat kebutupun masyarakat atau publik," ujar dia.
Meski demikian, lanjut Sahrin, Anies tetap menyampaikan terima kasih kepada partai politik yang sebelumnya sempat meminta mantan Capres itu untuk maju sebagai calon gubernur Jabar.
"Memang Jawa Barat itu tidak ada secara khusus permitaan dari warga masyarakat maupun aspirasi dari partai politik di tingkat daerah maupun di tingkat wilayah," ucap Sahrin.
"Sehingga memang melihat bahwa untuk itu pertama kita Mas Anies menyampaikan terima kasih aspirasi kepada partai yang telah meminta Mas Anies untuk maju di Jawa Barat," tambahnya.
Selain itu, hubungan Anies Baswedan dan PDIP diklaim masih baik setelah mantan gubernur Jakarta itu batal maju di Pilkada Jabar 2024.
"Kita dengan PDIP hubungannya sangat bagus," kata Sahrin.
Menurut Sahrin, Anies masih intens berkomunikasi dengan PDIP untuk berdiskusi tentang berbagai hal.
Beberapa di antaranya yaitu mendiskusikan soal lingkungan, politik tata ruang hingga membicarakan Pancasila.
"Mas Anies dengan PDIP begitu mendalam komunikasinya. Intensitas bertemu juga sering, mendiskusikan banyak hal, mendiskusikan pikiran-pikiran Bung Karno, mendiskusikan tentang Pancasila, mendiskusikan tentang rakyat, tentang politik tata ruang, tentang lingkungan, banyak hal," ujar dia.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.