Pilkada DKI 2024

Sosok Dharma Pongrekun, Ridwan Kamil dan Pramono Anung: Sang Jenderal Vs 2 Elit Parpol di Jakarta

Simak sosok tiga calon gubernur yang akan bertarung di Pilkada Jakarta 2024. Menanti aksi sang jenderal versus dua elit parpol di Jakarta.

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Simak sosok tiga calon gubernur yang akan bertarung di Pilkada Jakarta 2024.

Terdapat tiga pasangan yang telah mendaftar ke KPU Jakarta yakni Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto, Pramono Anung-Rano Karno dan Ridwan Kamil Suswono.

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto merupakan satu-satunya pasangan calon yang maju lewat jalur independen.

Pasangan tersebut bakal menghadapi dua pasangan calon yang diusung partai politik.

Ridwan Kamil-Suswono yang diusung gabungan partai politik super gemuk, Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

Kemudian, Pramono Anung-Rano Karno diusung PDI Perjuangan.

Berikut sosok tiga calon gubernur yang bakal bertarung di Pilkada Jakarta 2024:

Sosok Dharma Pongrekun

Dharma Pongrekun merupakan pensiunan jenderal bintang tiga.

Ia pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada tahun 2008.

Pria kelahiran Palu, 12 Januari 1966 itu lebih banyak berkutat di Badan Reserse Kriminal Polri.

Sampai 2018, kemampuan analitiknya dilirik sehingga Dharma ditugaskan di Deputi Bidang Identifikasi dan Deteksi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

KLIK SELENGKAPNYA: Kabar Anies Baswedan maju di Pilkada Jabar mencuat saat hari terakhir pendaftaran calon di KPU, Kamis (29/8/2024). Zulfan bongkar sosok oportunis.
KLIK SELENGKAPNYA: Kabar Anies Baswedan maju di Pilkada Jabar mencuat saat hari terakhir pendaftaran calon di KPU, Kamis (29/8/2024). Zulfan bongkar sosok oportunis.

Setahun kemudian, dia menjabat Wakil Ketua BSSN.

Mengakhiri karirnya di kepolisian, pada 2024, Dharma bertugas di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri.

Dharma Pongrekun merupakan lulusan Akademi Polisi (Akpol) tahun 1988.

Dia merupakan penerima anugerah Adhi Makayasa, gelar kehormatan yang diberikan kepada lulusan terbaik Akpol dan Akmil.

Secara latar pendidikan, Dharma memiliki gelar S2 bidang Manajemen dari Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (2002) dan gelar S2 bidang ilmu hukum Universitas Gajah Mada (UGM) tahun 2006.

Dia juga mendapat gelar Doktor Kehormatan Bidang Kemanusiaan dari MBC University Depok (2023).

Dharma memilih jalur independen karena tak ingin disetir partai politik atau elit politik nasional lainnya.

Sebab, seluruh visi dan misi yang sudah disusunnya dibuat demi kepentingan warga Jakarta.

Ia pun menyebut, ada lima misi yang bakal ditawarkan untuk menarik simpati warga Jakarta untuk memilihnya.

“Misi saya pertama beribadah dengan bebas, kapanpun di manapun. Kedua, mencabut semua peraturan yang tidak pro rakyat,” ujarnya.

Dharma juga menyinggung soal pemindahan ibu kota negara ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan. Meski tak lagi menyandang status sebagai ibu kota negara, ia menyebut bakal mendorong Jakarta sebagai sentra ekonomi.

Ia juga berjanji bakal mencabut atau meniadakan mandatori yang selama ini dilaksanakan kepada masyarakat DKI.

“Kelima, memperbaiki sistem pendidikan, khususnya mengenai akhlak sehingga sebelum tamat mereka menjadi murid yang beradab,” tuturnya.

Tudingan Calon Boneka

Dharma tak mau membantah tudingan hanya akan menjadi calon boneka di Pilkada Jakarta 2024.

"Saya tidak mau katakan membantah, tetapi saya katakan waktu yang akan menjawab," kata Dharma di kantor KPU DKI Jakarta, Selasa (20/8/2024) dini hari.

Dharma hanya mengatakan bahwa dirinya telah mempersiapkan untuk maju independen di Pilkada Jakarta ini sejak awal Februari 2024 ketka Pemilu 2024 belum berlangsung.

Selain itu, Dharma juga mengaku tak memiliki persiapan khusus untuk nantinya melawan pasangan Ridwan Kamil-Suswono yang diusung koalisi super gemuk di Jakarta ini.

"Saya tidak ada persiapan khusus, saya melangkah berdasarkan skenario Tuhan," kata Dharma didampingi cawagubnya, Kun Wardana Abyoto.

Dugaan Pencatutan Data

Pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto diwarnai dugaan mencatut data warga untuk maju melalui jalur independen di Pilkada Jakarta 2024.

"Dengan adanya informasi yang saya terima belum lama ini bahwa ada yang merasa tidak mendukung kami tapi mengapa dilibatkan dalam proses pencalonan kami sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta," kata Dharma membuka klarifikasi sebagaimana video yang diterima TribunJakarta.com, Senin (19/8/2024).

Ia kemudian memutar penjelasan Anggota KPU DKI Jakarta, Astri Megatari saat konpers di KPU pada Sabtu (17/8/2024) mengenai banyaknya warga yang merasa tak pernah mendukung tetapi datanya dianggap mendukung Dharma-Kun.

"Semoga jawaban kpu yg baru kita terima semua ini bisa membantu menjadi jelas apa yang sebenarnya terjadi," kata Dharm

Dharma mengaku ia dan Kun tak terlibat langsung dalam proses pengumpulan dukungan tersebut karena diserahkan kepada para relawannya.

"Kami sebagai calon gubernur dalam mengumpulkan data itu tentunya dibantu oleh relawan. Jadi kami tidak terlibat langsung dalam pengumpulan data pendukung," kata Dharma.

Karenanya, ia berdalih jika ada warga yang merasa datanya dicatut sebagai pendukungnya, maka akan otomatis gugur dalam tahapan verifikasi faktual yang digelar oleh KPU DKI.

Adapun KPU DKI menyatakan dukungan dari Dharma-Kun yang dinyatakan memenuhi syarat mencapai 677.468. "Data pendukung inilah yang kemudian diperiksa KPU. Itu sebabnya buat yang memang bukan pendukung kami, akan tersaring dengan sendirinya," kata Dharma.

Kemudian, video klarifikasi itu menampilkan relawan yang memberikan dukungannya untuk Dharma-Kun maju dari jalur independen di Pilkada Jakarta.

"Para relawan ini adalah mereka yang mau menyelematkan jiwa keluarga mereka masing-masing. Kami memegang amanat para pendukung kami untuk menjaga keluarga mereka sesuai visi kami yaitu selamatkan jiwa keluarga kita," kata Dharma.

Purnawirawan jenderal bintang tiga Polri ini pun mengaku sangat bersyukur bisa sampai di tahapan ini dalam upayanya maju independen di Jakarta.

"Kami niatnya melayani. Jadi bisa sampai bisa tahap ini juga kami sudah sangat bersyukur, sungguh kuasa tuhan bagi kami bisa sampai tahap ini, terima kasih," kata Dharma.

Sosok Pramono Anung

Melansir Tribunnewswiki.com, Pramono Anung lahir di Kediri pada 11 Juni 1963 dari pasangan R Kasbe Prajitna dan Sumarni.

Pramono Anung merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara.

Sejak SD hingga SMA, Pramono Anung pun tinggal di Kediri bersama keluarganya.

Barulah setelah lulus SMA, Pramono Anung melanjutkan pendidikannya di Bandung.

Pramono Anung pun memilih Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk berkuliah.

Saat menjadi mahasiswa, Pramono Anung sudah terlibat di kegiatan kampus dan menjadi ketua Himpunan Mahasiswa Tambang ITB.

Usai lulus dari Teknik Pertambangan ITB, Pramono Anung lantas terjun ke dunia kerja dan berhasil menduduki jabatan penting di beberapa perusahaan pertambangan dan perminyakan.

Pada usia 25 tahun, Pramono Anung bahkan sudah mampu menduduki posisi direktur di PT Tanito Harum dan dilanjut menjadi direktur PT Vietmindo Energitama (1979-1982), serta komisaris di PT Yudhistira Haka Perkasa (1996-1999).

Awal keterlibatannya dengan dunia politik dimulai pada awal Reformasi 1998.

Perjalanan politik Pramono Anung pun dimulai saat ia bergabung menjadi kader PDIP.

Tak lama bergabung sebagai politisi PDI-P, Pramono Anung kemudian diangkat sebagai Wakil Sekjen DPP PDI-P pada tahun 2000.

Pada 2005, Pramono Anung menjabat sebagai Sekjen PDIP dan orang yang disebut sebagai tangan kanan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Kemudian Pramono Anung terpilih menjadi Anggota DPR RI periode 2009-2014 dan langsung ditunjuk menjadi Wakil ketua DPR RI menemani Marzukie Alie yang menjabat sebagai Ketua DPR.

Pramono Anung tercatat telah empat kali secara berturut-turut terpilih menjadi Aggota DPR, yaitu pada periode 1999-2004, 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019.

Pada periode terakhirnya, Pramono Anung tidak menyelesaikan jabatannya hingga akhir karena ditunjuk menjadi Sekretaris Kabinet.

Jabatan Sekretaris Kabinet ini pun telah diduduki Pramono Anung selama dua periode pemerintahan Presidnen Jokowi.

Yakni periode 2015-2019 dan periode 2019 hingga sekarang.

Sosok Ridwan Kamil

Ridwan Kamil ikut bertarung di Pilkada Jakarta 2024.

Pemilik nama lengkap dan gelar H. Mochamad Ridwan Kamil, S.T., M.U.D. ini lahir di Bandung, 4 Oktober 1971.

Istrinya bernama Dr. Hj. Atalia Praratya, S.IP., M.I.Kom. atau biasa disapa Ibu Cinta.

Keduanya menikah pada 1996 dan dikaruniai dua anak. Kedua anaknya yakni Emmeril Kahn Mumtadz (almarhum) dan Camillia Laetitia Azzahra.

Ridwan Kamil dan sang istri juga memiliki seorang anak angkat bernama Arkana Aidan Misbach.

Melansir partaigolkar.com, Kang Emil adalah putra dari pasangan Dr. Atje Misbach S.H. dan Dra Tjutju Sukaesih.

Ia adalah anak kedua dari lima bersaudara. Sejak kecil, kang Emil dikenal sebagai anak yang cerdas dan aktif.

Semasa kecil ia sudah bisa menjual es mambo buatan tangannya sendiri. Memiliki jiwa yang perkerja keras dan pantang menyerah membuat Kang Emil dikenal sebagai entrepreuner sukses.

Kang Emil adalah putra Bandung sejati. Sejak kecil ia bersekolah di SDN Banjarsari III Bandung pada 1978-1984.

Ia lalu melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 2 Bandung sejak tahun 1984.

Tiga tahun kemudian, pada 1987, ia bersekolah di TSMA Negeri 3 Bandung hingga 1990.

Lulus dari bangku SMA, Kang Emil melanjutkan ke Institut Teknologi Bandung (ITB) Teknik Arsitektur dan lulus pada 1995 dengan gelar Sarjana.

Empat tahun kemudian, ia melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi dengan gelar Master of Urban Design University of California, Berkeley, AS, 1999-2001.

Banyak penghargaan yang telah Kang Emil raih.

Ia masuk dalam daftar The 6th Winner of The Best Design Architecture Consultant, Citradata Award.

Tahun 2010, ia Juara 3 Design Competition Suramadu Mosque.

Pada tahun yang sama, Kang Emil juga mendapatkan BCI Asia Top Ten Architecture Business Award dan masuk lima besar sebagai Best Building of The Year 2010 from ArchDaily for Al-Irsyad Mosque.

Pada 2011, ia mendapatkan penghargaan Green Leadership Award for Al-Irsyad Mosque from BCI Asia.

Selanjutnya, pada tahun 2012, ia berhasil mendapatkan tiga penghargaan sekaligus yakni Winner International Young Design Entrepreneur of the Year from British Council Indonesia.

Juga Indonesia Green Awards “Penghargaan Penginspirasi Bumi”, Green Building Rasuna Epicentrum.

Kang Emil juga menjadi Tokoh Muda Kreatif dalam Pikiran Rakyat Award 2012. Tahun 2013, ia mendapatkan penghargaan Urban Leadership Award dari Univ Pensylvania, AS.

Banyaknya penghargaan ini membuat Kang Emil dipercaya menjadi Dosen di ITB. Tahun 2013, ia dipercaya menjadi Walikota Bandung periode 2013-2018.

Lalu menjadi Gubernur Jawa Barat periode 2018–2023. Diketahui, Ridwan Kamil tercatat sebagai politikus Golkar.

Ia menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Golkar era kepemimpinan Airlangga Hartarto. (TribunJakarta/Tribunnews.com)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved