Pilkada DKI 2024

Pengamat Ungkap 2 Jenis Pendukung Anies, Potensi Golput atau Harap Amplop di depan RK hingga Pramono

Pengamat politik mengungkap ada dua jenis pendukung Anies Baswedan yang harus menentukan sikap pada Pilkada Jakarta 2024 tanpa jagoannya.

TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat Politik, Jamiluddin Ritonga, mengungkap ada dua jenis pendukung Anies Baswedan yang harus menentukan sikap pada Pilkada Jakarta 2024 tanpa jagoannya.

Menurut Jamiluddin, ada pendukung Anies yang militan, dan jumlahnya besar.

Para pendukung militan itu diprediksi tidak akan ikut mencoblos tiga pasangan calon (paslon) yang ada, alias golput.

Ada kekecewaan lantaran Anies, yang menjadi harapan mereka bisa kembali memimpin Jakarta, tidak bisa maju karena sejumlah partai politik beralih usungan.

“Pendukung Anies yang militan tampaknya akan memilih golput. Karena bagi mereka Anies harga mati, tidak ada sosok yang layak dipilih selain Anies,” kata Jamiluddin pada Senin (2/9/2024).

Kondisi ini yang disebut Jamiluddin tengah dimanfaatkan oleh pasangan Pramono Anung-Rano Karno yang coba mengajak Anies masuk ke dalam tim suksesnya.

Dengan merangkul Anies, Pram-Rano Karno berharap bisa mendapat suara dari pendukung Anies Baswedan.

Meski demikian sampai saat ini, Anies belum menyatakan keberpihakannya kepada paslon manapun. Menurut Jamiluddin, hal tersebut bakal menambah menarik persaingan di Pilkada Jakarta 2024.

lihat fotoKLIK SELENGKAPNYA Anies Baswedan Sempat Menyindir Partai Politik Tersandera Kekuasaan Setelah Dirinya Gagal Maju di Pilkada 2024. Pengamat Minta Anies Sadar Diri.
KLIK SELENGKAPNYA Anies Baswedan Sempat Menyindir Partai Politik Tersandera Kekuasaan Setelah Dirinya Gagal Maju di Pilkada 2024. Pengamat Minta Anies Sadar Diri.

“Sebab jumlah pendukung Anies yang militan itu sangat besar di Jakarta. Karena itu, bila mereka golput, itu sama artinya sudah memboikot Pilkada Jakarta,” ujarnya.

Di sisi lain, Jamiluddin tak menampik ada kelompok pendukung Anies yang tidak militan. 

Mereka disebut Jamiluddin cenderung lebih pragmatis dan dapat dibeli suaranya.

“Karena itu, peluang politik uang akan marak di Jakarta. Hanya saja, pendukung non-militan Anies jumlahnya tidak banyak. Karena itu, sumbangsih suara mereka tidak akan signifikan,” kata dia.

PKS Bergerak

Sementara itu, PKS bicara mengenai aksi pendukung Anies Baswedan yang mulai menggencarkan gerakan untuk memenangkan suara tidak sah di Pilkada Jakarta 2024.

Aksi ini sebagai bentuk kecaman kepada parpol karena jagoannya tidak bisa maju kembali memimpin Jakarta.

Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid, mengaku partainya menghargai setiap langkah dan sikap politik dari masyarakat.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved