Pilkada DKI 2024
Analisis dan Kalkulasi 2 Pengamat, Bagaimana Jika Gerakan Anak Abah 'Menangkan' Pilkada Jakarta?
Bagaimana jika gerakan "Anak Abah" untuk mencoblos 3 paslon alias golput, mendominasi Pilkada Jakarta 2024?
TRIBUNJAKARTA.COM - Bagaimana jika gerakan "Anak Abah" untuk mencoblos 3 paslon alias golput, mendominasi Pilkada Jakarta 2024?
Suara tidak sah lebih banyak dari suara sah. Gubernur dan Wakil Gubernur yang terpilih ternyata akan mendapat imbas serius.
Dua pengamat politik menganalisis dan mengkalkulasi potensi sikap politik para pendukung setia Anies Baswedan itu.
Kalkulasi Kekuatan Anak Abah
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, menilai, gerakan coblos 3 paslon sangat berpengaruh kepada legitimasi dari paslon terpilih.
"Itu menyangkut legitimasi politik ke pemenang. Dikhawatirkan kalau gerakan golput besar, secara legitimasi politik bagi gubernur terpilih sangat lemah," kata Adi kepada Kompas.com, Senin (9/9/2024).
Padahal, dalam demokrasi, legitimasi seperti nyawa bagi para pemimpin daerah yang dipilih melalui Pilkada.
"Kalau yang mendukung sedikit, legitimasinya juga lemah meski dia menang," kata Adi.
Adi mengkalkulasi, suara sah bagi ketiga pasangan calon berpotensi hanya mencapai 40 persen.

Hitungan ini diambil jika partisipasi politik warga Jakarta yang datang ke TPS berjumlah 75 persen, kemudian dikurangi sekitar 35 persen pendukung Anies yang memilih golput atau mencoblos tiga calon.
"Sebut saja sekitar 35 persen pemilih Anies golput alias mencoblos tiga calon, itu artinya suara mereka tidak sah, maka suara sah bagi ketiga paslon hanya sekitar 40 persen. Jumlah yang sangat kecil sekali. Lemah secara legitimasi politik," ucapnya.
Jika ditambah dengan 25 persen masyarakat yang tidak datang ke tempat pemungutan suara (TPS) maka jumlah suara sah pun mencapai 60 persen.
"Sementara 25 persen lain warga Jakarta tak datang ke TPS."
"Jika dijumlah total, antara pemilih golput 35 persen plus yang tak hadir ke TPS 25 persen, total 60 persen suara tak sah. Itu artinya, bisa dipastikan Pilkada Jakarta pemenangnya suara tak sah. Repot secara demokrasi," jelas Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu.
Tidak Organik
Senada, pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun, juga melihat beban ada di paslon terpilih jika gerakan Anak Abah mendominasi Pilkada Jakarta.
Menurutnya, bukan hanya legitimasi, hubungan antara gubernur dan wakil gubernur dengan warganya tidak memiliki keterikatan emosional dan kultural.
Rencana Pram-Rano Bangun Rusun di Atas Sekolah hingga Kantor Pemerintahan |
![]() |
---|
Megawati Beberkan Siasatnya Menangkan Pilkada Jakarta 2024 dengan Pram-Rano: 'Gua Tunjukin Silatnya' |
![]() |
---|
Tak Masuk Tim Transisi Pram-Rano, Anies dan Ahok Bakal Tetap Dilibatkan Dalam Transisi Kepemimpinan |
![]() |
---|
Pramono Anung Cium 3 Kali Tangan Megawati, Kemenangan Pilkada Jakarta Disorot di HUT PDIP |
![]() |
---|
Bukan di Tim Transisi, Pramono-Rano Bakal Jadikan Mantan Gubernur Jakarta Sebagai Konsultan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.