3 Balita Korban Kebakaran Cipinang
Kakak Balita yang Tewas Korban Kebakaran Cipinang Tak Kuat Lihat Jenazah Tiga Adiknya Dikuburkan
Bilqis (8), kakak dari tiga balita korban tewas kebakaran Cipinang, mengikuti prosesi pemakaman di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Rr Dewi Kartika H
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Bilqis (8), kakak dari tiga balita korban tewas kebakaran Cipinang, mengikuti prosesi pemakaman di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu (21/9/2024).
Dalam kesempatan itu, Bilqis terlihat tidak kuat dan menangis di belakang bibinya ketika jenazah tiga adiknya dimakamkan.
Bilqis yang tampak mengenakan kaus kuning terus menggandeng lengan bibinya selama pemakaman berlangsung.
Ia sesekali melihat ke arah nisan kayu yang di sana tercantum nama ketiga adiknya, Kanaya Khalifah (4), Muhammad Rafka Al Ghifari (3), dan Dina Nur Asyifa (1).
Sementara itu, ayah dan ibu korban, Yedi Julianda dan Dwi Maulisa hanya bisa termenung selama proses pemakaman.
Keduanya terus menatap ke arah nisan kayu yang ditanamkan di tempat peristirahatan terakhir anak-anak mereka.
Pengurus wilayah tempat tinggal korban, Satrio Setiyono (57) mengatakan, pasangan Yedi dan Dwi memiliki lima anak.
Anak pertama Fathia (9), lalu Bilqis, dan ketiga korban tadi.
"Korban lima bersaudara. Korban ini ketiga, keempat, dan kelima," ucap Satrio.
Satrio mengatakan, pada saat kebakaran terjadi Jumat (20/9/2024) kemarin, kedua kakak korban selamat karena masih berada di sekolah.
Saat itu, Fathia dan Bilqis sedang dijemput oleh ibunya.
"Anak pertama dan kedua selamat karena mereka masih sekolah," kata Satrio.
Kanaya, Rafka, dan Asyifa meninggal dengan tragis dalam kebakaran di Jalan Cipinang Bunder, RT 05 RW 18 Kelurahan Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (20/9/2024) pagi.
Saat kebakaran terjadi, ketiganya sedang berada di dalam kamar rumah kontrakan yang diduga menjadi titik awal kemunculan api.
Ibunda korban sengaja mengunci mereka di dalam kamar itu dengan maksud mengantisipasi ketiga anak balitanya terjatuh dari lantai dua.
Nahas, ketika kebakaran terjadi dan api membesar, ketiga korban terjebak di dalam kamar.
Mereka lalu diduga terjatuh dari lantai dua dan tertimpa puing-puing rumah yang ludes terbakar itu.
Di sisi lain, pada saat kejadian ayah korban sedang bekerja sementara ibundanya sedang menjemput kakak-kakak korban di sekolah.
Adapun akibat kebakaran ini, sebanyak 17 rumah terbakar dan 90 jiwa juga terpaksa mengungsi.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.