Pilkada DKI 2024
Senator Sarankan Paslon Kampanye Maraton Redam Gerakan Anak Abah Coblos 3 Paslon di Pilkada Jakarta
Senator Jakarta, Fahira Idris sarankan ketiga paslon di Pilkada Jakarta 2024 untuk memanfaafkan masa kampanye demi redam gerakan anak abah.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Anggota DPD RI asal DKI Jakarta, Fahira Idris menyarankan ketiga paslon yang bertanding di Pilkada Jakarta 2024 untuk memanfaafkan sebaik mungkin masa kampanye yang akan dimulai pada 25 September 2024 mendatang.
Menurut Fahira, hal itu menjadi salah satu cara efektif untuk meredam Gerakan Anak Abah coblos 3 paslon yang tengah ramai di media sosial.
"Saran saya adalah kepada para paslon. Harus betul-betul melakukan maraton kampanye. Kenapa maraton? Karena tadi ada isu coblos tiga dan sebagainya.
Jadi kita harus betul-betul, para paslon yang tiga ini harus lebih sesering mungkin turun ke masyarakat, menceritakan apa saja sih visi-visi mereka, program mereka, supaya masyarakat jadi mengenal dan lebih tertarik untuk memilih salah satu di antara mereka," kata Fahira saat menghadiri acara deklarasi forum lintas ormas untuk Pilkada Jakarta damai di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (21/9/2024).
Terkait gerakan anak abah, Senator asal Jakarta itu menyebut saat ini mungkin karena para pemilih masih 'sakit hati' karena Anies Baswedan gagal berlaga di Pilkada Jakarta 2024.
Karenanya, para paslon harus turun ke masyarakat menyampaikan visi-misinya agar para pemilih bisa menentukan pilihannya bukan malah mencoblos ketiganya sehingga suara menjadi tidak sah.
"Kalau sekarang mungkin karena masih ada rasa yang lalu, karena Pak Anies tidak bisa maju, mungkin masih seperti itu.
Tapi mudah-mudahan dengan nanti paslon mengadakan kampanye masing-masing, mudah-mudahan masyarakat jadi punya pilihan yang terbaik untuk mereka," ujar Fahira.
Fahira yang juga Ketua Umum Ormas Bang Japar turut menandatangani deklarasi pilkada damai.
"Kita sepakat untuk bagaimana caranya pilkada damai. Tidak ada berita Hoaks, tidak ada berita SARA, bagaimana kita bisa meredam, jangan sampai ada baku hantam antara Ormas, antara masyarakat dan sebagainya," ujarnya.

Selain itu, Fahira juga mewanti-wanti agar tak adanya politik uang yang mewarnai gelaran pesta demokrasi di Jakarta.
Di sisi lain, ia juga meminta para pemilih untuk tak mudah tergoda dengan politik uang.
"Mudah-mudahan kita bisa terus edukasi masyarakat karena harusnya kita bisa seperti orang luar negeri.
Gak usah pakai uang lah, kita milih ya, karena uang terus berapa sih, ya kan? Nilanya berapa sih, atau mungkin sembako berapa sih kalau dibagi 5 tahun, 365 hari nggak ada seberapanya kok, gitu.
Tapi kita harus pilih seorang calon itu, kita lihat backgroundnya, pengalamannya seperti apa, visi-visinya apa, janjinya apa," paparnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.