Pilkada DKI 2024
Mobil Curhat Keliling Ala Ridwan Kamil Dikritik Warga & Pesaingnya: Besaran Anggaran Jadi Pertanyaan
Program mobil curhat yang ditawarkan bakal Calon Gubernur Ridwan Kamil bagi warga bila berhasil menjadi Gubernur Jakarta menuai banyak kritik.
TRIBUNJAKARTA.COM - Program mobil curhat yang ditawarkan bakal Calon Gubernur Ridwan Kamil bagi warga bila berhasil menjadi Gubernur Jakarta menuai banyak kritik.
Kritik ini terdengar dari warga Jakarta hingga pesaingnya di Pilkada Jakarta, Pramono Anung.
Lagi-lagi, warga Jakarta kompak menyebut program tersebut tak perlu hingga mempertanyakan besaran anggaran yang bakal dikeluarkan.
Sebab, Ridwan Kamil mengatakan jika mobil curhat keliling akan berisi ustaz hingga psikolog.
Dirangkum Tribun Jakarta, warga yang mengkritik masih ada yang mempertimbangkan program ini.
Ilham Apriyanto, salah satu warga Jakarta mengatakan program ini antara perlu dan tak perlu.
Meski pada akhirnya ia berucap kurang efektif bila mobil curhat keliling akan jemput bila seperti berada di taman hingga area Car Free Day (CFD).
"Mungkin masyarakat curhatnya lebih enak lewat media sosial kan. Nanti dia bisa curhat misalnya nanti dia masalahnya banyak baru lah didatangi oleh pihak-pihak terkait," kata Ilham.
Melanjutkan, Ilham mengatakan tak semua orang bisa terbuka.
Bagi orang yang merasa 'malu', maka mereka akan urung untuk memasuki mobil tersebut. Apalagi bila mobil curhat keliling ini berada di tempat keramaian.

"Lebih baik sih efektifnya lagi lebih baik dibuat aplikasi atau media sosial misalkan curhat itu dilihat pihak terkait, kalo misalkan curhatannya itu sangat berbahaya atau berindikasi dianya stres, baru lah dia itu didatangi," sambungnya.
Berikutnya, adalah Naufal Diandi. Warga Jakarta Selatan ini justru terang-terang meminta Ridwan Kamil fokus pada program-program untuk mencegah masyarakat stres.
Sebab, Ridwan Kamil menyebut jika mobil curhat keliling disediakan dengan tujuan untuk mengurangi stres dan memastikan pemerintah hadir membantu warga dalam menghadapi masalah mental.
"Kalau di Jakarta kan masyarakatnya stres karena macet, polusi. Ya mending RK dan calon lain kalau misalnya nanti jadi gubernur, mending fokus menangani akar masalah yang membuat warga stres,” ucapnya, Jumat (20/9/2024).
“Karena seharusnya mengantisipasi masyarakat stres, bukan malah membuat program untuk menangani yang sudah ditimbulkan,” sambungnya.
Oleh sebab itu ia meminta program mobil curhat keliling ini dikaji ulang efektivitasnya.
Apalagi menilik biaya yang akan digelontorkan bila Ridwan Kamil benar terpilih dan akan merealisasikan janji kampanyenya ini.
"Pengadaan mobilnya gimana? Belum lagi bayar tenaga ahli, psikolog dan ustaz? Yang ada ya proyek lagi, proyek lagi,” kata dia.
Di sisi lain, Pramono Anung juga ikut mengkritik mobil curhat keliling ala Ridwan Kamil ini.
Pramono bahkan menyebut, lebih memilih curhat kepada diri sendiri daripada menggunakan program tersebut.
“Ya, saya, untuk diri sendiri, curhat sama diri sendiri saja. Saya tidak mau curhat dengan orang lain. Pokoknya kalau urusan curhat saya sama diri sendiri,” ucapan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, (6/9/2024).
Jawaban Ridwan Kamil
Ridwan Kamil akhirnya buka suara. Eks Gubernur Jawa Barat ini bilang, program tersebut disiapkan lantaran saat ini Jakarta menjadi salah satu kota dengan tingkat stres tertinggi di dunia.
“Jakarta itu kota stres nomor 9 di dunia. Dari stres nanti kena penyakit mental. Skizofrenia, penyakit mental sudah 11 ribu dirawat di rumah sakit dan 50 ribu rawat jalan,” ucapnya, Rabu (18/9/2024).
Untuk mengantisipasi semakin banyak penduduk Jakarta yang mengalami penyakit mental, Ridwan Kamil menyebut, negara harus hadir untuk masyarakat.
Oleh karena itu, ia hadir menawarkan program mobil curhat yang nantinya akan disiagakan di balai-balai RW hingga di lokasi Car Free Day (CFD).
“Nanti di dalamnya ada psikolog, ada ustaz juga. Jadi, dengan curhat saja minimal 50 persen stresnya bisa berkurang,” ujarnya.
Mantan Wali Kota Bandung ini menambahkan, saat ini banyak program yang ditawarkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) untuk warga Jakarta.
Program-program tersebut pun disiapkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di Jakarta.
“Jadi kami ini merespons permasalahan, makanya gagasan RIDO kan ada banyak, karena banyak sekali permasalahan,” pungkasnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.