Pemerintah Terbitkan Izin Panas Bumi Pertama Melalui Perizinan Online Berbasis OSS

TRIBUNJAKARTA.COM - Pemerintah telah menerbitkan Izin Panas Bumi (IPB) kepada PT Cahaya Anagata Energy (CAE) sebagai pengelola Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Way Ratai di Provinsi Lampung.

Penerbitan IPB ini menjadi salah satu wujud nyata upaya pemerintah dalam mendorong pemanfaatan panas bumi melalui percepatan perizinan di bidang panas bumi.

“Penerbitan IPB PT CAE merupakan respon Kementerian ESDM atas arahan Bapak Presiden pada pembukaan event internasional panas bumi, The 10th IIGCE pada 18 September lalu. IPB ini merupakan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko yang diproses melalui perizinan online berbasis OSS untuk pertama kalinya, dan merupakan hasil sinergi antar kementerian terkait,” tutur Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi saat menyerahkan secara simbolis dokumen IPB kepada PT CAE dari Menteri Investasi/Kepala BKPM a.n. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral di Gedung Slamet Bratanata Selasa, (24/9/2024) kemarin.

Pada gelaran The 10th IIGCE tersebut, kata Eniya, Menteri ESDM telah menyerahkan Surat Keputusan Pemenang Lelang kepada empat Badan Usaha sebagai upaya memberikan kemudahan dalam  mendorong percepatan investasi pada pengusahaan panas bumi.

Lebih lanjut Eniya menjelaskan bahwa Pemerintah melakukan Penawaran Wilayah Kerja Panas Bumi melalui pelelangan sehingga dapat diberikan Izin Panas Bumi untuk melakukan Eksplorasi, Eksploitasi, dan Pemanfaatan Tidak Langsung. 

PT Cahaya Anagata Energy merupakan Badan Usaha yang dibentuk khusus untuk mengelola WKP Way Ratai yang merupakan hasil pelelangan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal EBTKE. 

Pelelangan WKP Way Ratai dilaksanakan pada tahun 2023 dan dimenangkan oleh konsorsium PT Pertamina Geothermal Energy dan PT Jasa Daya Chevron dengan dengan komitmen eksplorasi sebesar US$28,850,000.

Rencana pengembangan panas bumi pada WKP Way Ratai adalah sebesar 55 MW yang akan mensuplai kebutuhan listrik pada sistem kelistrikan Sumatera Bagian Selatan.

Pengembangan pada WKP Way Ratai diproyeksikan memiliki nilai investasi sebesar USD 212,46 juta, dengan potensi penyerapan tenaga kerja tetap sebanyak 175 orang (di luar penyerapan tenaga kerja kontraktor pengeboran dan konstruksi PLTP). 

Selain itu, proyek ini akan berkontribusi kepada negara dalam bentuk pajak dan PNBP, serta daerah dalam bentuk bonus produksi kepada daerah penghasil dan program pemberdayaan masyarakat disekitar lokasi.

Pada kesempatan ini, Eniya menyampaikan apresiasi atas sinergi Kementerian Investasi BKPM, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam pelaksanaan proses perizinan online berbasis OSS. 

Juga kepada Pusdatin Kementerian ESDM yang membantu proses integrasi Perizinan Online KESDM (INLINE) dengan OSS BKPM.

“Dengan telah terbitnya IPB ini, PT CAE dapat segera melakukan kegiatan survei geoscience serta rangkaian kegiatan lainnya untuk dapat mengakselerasi pemanfaatan panas bumi dengan beroperasinya PLTP lebih cepat. Kami berharap, PT CAE segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat serta pada  tahap selanjutnya saat kegiatan pengeboran sumur eksplorasi dan pembangunan PLTP dapat memperoleh kemudahan-kemudahan perizinan sebagaimana telah diamanahkan dalam Perpres 112 Tahun 2022 khususnya dalam pasal 22 dan 23,” pungkasnya.