Pilkada DKI 2024
Pakar Ingat RK Ucap Bobotoh Full, RIDO Mesti Hati-Hati Dekati Jakmania Usai Persib Tekuk Persija
Pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) diminta berhati-hati mendekati simpul The Jakmania. Pakar ingat ucapan RK mengaku bobotoh full.
TRIBUNJAKARTA.COM - Pakar Komunikasi Politik Effendi Gazali meminta pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) berhati-hati mendekati simpul The Jakmania.
Apalagi, The Jakmania masih kecewa setelah tim kesayangannya Persija Jakarta ditekuk Persib Bandung skor 0-2 di di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, pada Senin (23/9/2024) sore.
Laga tersebut juga diwarnai kericuhan usai laga saat Bobotoh menyerang steward setelah laga.
Ridwan Kamil yang berstatus Mantan Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat dekat dengan pendukung Persib Bandung.
Effendi Gazali menilai hal tersebut mempengaruhi Pilkada Jakarta 2024.
"Kebetulan Ridwan Kamil pernah mengatakan dirinya bobotoh full, bobotoh atau tidak sama sekali. Itu ada catatannya, dan belum melakukan pendekatan punya waktu untuk melakukan Pendekatan kepada Jakmania," kata Effendi Gazali dikutip TribunJakarta.com dari Youtube TV One, Kamis (26/9/2024).
Effendi Gazali menuturkan ada tiga aspek sepak bola mempengaruhi Pilkada Jakarta 2024.
Pertama, Effendi berhadap Pilkada Jakarta 2024 tidak dipengaruhi emosi yang tak perlu.
Kemudian, survei LSI yang sama sekali tidak menyinggung Jakmania saat rilis mengenai Pilkada Jakarta 2024.
"Sayang survei tadi tidak bertanya sama sekali tentang sepakbola atau secara khusus di kalangan Jakmania. Padahal kalau kita buka saja ada 3,9 juta anggota Jakmania," katanya.
Aspek ketiga, Effendi mengungkapkan sepakbola post truth sebagai komunikasi politik. Dimana terdapat ikatan emosional yang berlangsung panjang.

"Anda bisa bayangkan Manchester City dan Manchester United enggak gampang didamaikan, belum lagi pendukungnya," kata Effendi.
Effendi mengakui dirinya merupakan pecinta Persija Jakarta dan terdaftar sebagai anggota The Jakmania. Ia pun berdiskusi dengan Ketua Umum The Jakmania, Diky Soemarno .
Dimana, Persija meraih gelar juara Liga 1 saat Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur Jakarta.
"Nah itu belum mudah menerima ini, ini merupakan tantangan dan peluang," imbuhnya.
Termasuk, kekalahan Persija atas Persib Bandung pada Senin lalu. Menurut Effendi, pasangan Ridwan Kamil-Suswono harus menanggapinya secara hati-hati.
"Mungkin sudah melakukan pendekatan ke simpul (Jakmania) tapi belum secara langsung," katanya.
Sedangkan Pramono-Rano, kata Effendi, sudah mulai banyak bertemu dengan simpul The Jakmania dan mulai menonton laga sepakbola.
Jakmania Belum Mau Ditemui RK
Sedangkan, Calon gubernur Jakarta, Ridwan Kamil menyinggung Jakmania atau pendukung Persija masih belum mau ditemui dirinya.
Alumnus ITB itu pun menyatakan mereka masih belum mau ditemui karena faktor psikologis.
Namun, RK tidak menjelaskan secara rinci maksud dari faktor psikologis tersebut.
Hal yang pasti, ia tetap akan mecintai meskipun pihak Jakmania masih belum mau bertemu.
"Saya sudah statement berkali-kali, saya kalau terpilih akan mencintai, tapi kalau belum dari sananya ada keluangan waktu dari faktor psikologis saya paham," kata Ridwan Kamil saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2024).
Ridwan Kamil memahami dirinya maju dalam kontestasi Pilkada Jakarta memang memiliki dinamika yang tinggi.
Dia pun masih berupaya untuk membuka komunikasi dengan pihak Jakmania.
"Harus dikomunikasikan karena dari semua calon yang hitungan dinamikanya paling tinggi kan saya, saya juga tahu diri," jelasnya.
Lebih lanjut, Ridwan Kamil menambahkan pihaknya berjanji akan melakukan silaturahmi dengan berbagai pihak seusai maju jadi cagub Jakarta.
Mereka pun akan mendengar berbagai aspirasi mengetahui apa yang diinginkan masyarakat.
"Semua yang saya datangi adalah sumber pembelajaran untuk calon Gubernur. Sebagai orang baru saya tahu diri pengetahuan masih minim, sehingga diperbanyak silahturahmi untuk mengetahui apa sih harapan aspirasi masyarakat," jelasnya.
Diketahui, Pilkada Jakarta 2024 diikuti tiga paslon. Mereka pun sudah mendapat nomor urut.
Nomor 1 Ridwan Kamil-Suswono. Paslon tersebut diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus berisi 14 partai Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, NasDem, PSI, PKB, Gelora, PBB, Perindo, PAN, PPP, PKN serta Garuda.
Nomor 2 paslon independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana Abyoto. Paslon ini memenuhi persyaratan dukungan 677.468 KTP warga Jakarta.
Nomor 3 Pramono Anung-Rano Karno, diusung PDIP dan Hanura.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.