Pilkada DKI 2024

Hasil Survei Belum Buat RK Aman, Ada Kans Disalip Pramono, Waspada Migrasi Pemilih Fase Akhir Pilgub

Hasil survei terbaru Pilkada Jakarta 2024 belum membuat Ridwan Kamil aman. Ada kans disalip Pramono. Waspada migrasi pemilih fase akhir Pilkada.

TRIBUNJAKARTA.COM - Hasil survei terbaru Pilkada Jakarta 2024 belum membuat pasangan Ridwan Kamil-Suswono aman.

Masih ada kans elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno menyalip jagoan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. 

Pakar Politik Ahmad Khoirul Umam meminta pasangan calon mewaspadai migrasi pemilih pada fase akhir Pilkada Jakarta 2024

Hasil survei simulasi paslon versi Poltracking Indonesia  menempatkan Ridwan Kamil (RK)-Suswono unggul dengan angka elektabilitas 47,5 persen.

Sedangkan Pramono-Rano elektabilitasnya 31,5 persen dan Dharma-Kun 5,1 persen. Yang belum menentukan jawaban sebanyak 15,9 persen.

"Hasil survei tadi menjadi kabar gembira dalam konteks Ridwan Kamil-Suswono, tetapi angka itu belum memiliki sebagai kekuatan mutlak kemenangan dalam proses Pilkada," kata Umam dikutip TribunJakarta.com dari Youtube TV One, Minggu (29/9/2024).

Umam mengungkapkan elektabilitas paslon pada angka 48 persen maupun 51 persen belum aman terkait konteks margin of error.

Menurut Umam, angka aman yang harus didapat pasangan Ridwan Kamil-Suswono yakni 58 persen atau 60 persen.

"Karena marginnya tentu harus diamankan di situ nah kemudian di saat yang sama tentu harus dihitung juga bahwa dalam konteks ini pasangan Ridwan Kamil dan juga Suswono  harus  mengkonsolidasikan basis pemilih loyalnya," kata Umam.

Hal itu dilakukan agar tidak terjadi mingrasi pemilih dalam fase akhir Pilkada Jakarta 2024. Pasalnya, kata Umam, Pilkada Jakarta bersifat dinamis dan hasilnya tidak dapat diprediksi.

KLIK SELENGKAPNYA: Ridwan Kamil Dinilai Dirip Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong. Ketum The Jakmania Yakin RK Paham Tidak Bisa Ganti Klub Kebanggaan. Bagaimana Pendapat Tribunners?
KLIK SELENGKAPNYA: Ridwan Kamil Dinilai Dirip Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong. Ketum The Jakmania Yakin RK Paham Tidak Bisa Ganti Klub Kebanggaan. Bagaimana Pendapat Tribunners?

Ia mencontohkan Pilkada 2012 yang diprediksi akan dimenangkan oleh Fauzi Bowo dalam satu putaran. Ternyata hasilnya pasangan Jokowi-Ahok yang memenangkan Pilkada Jakarta.

Kemudian pada Pilkada Jakarta 2017, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dijagokan memenangkan satu putaran. Ternyata, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang menang.

"Hal ini yang kemudian harus dihitung betul secara cermat supaya kemudian betul-betul konsolidasi itu bisa terjaga dengan baik di titik akhir supaya kemudian migrasi Pemilih tidak terjadi kemudian shiftingnya bisa diantisipasi," kata Umam.

Sementara itu, Peneliti Utama Politik BRIN Siti Zuhro mengakui Pilkada Jakarta 2024 masih dinamis.

"Seberapa besar sebetulnya gitu ya masyarakat pemilih gitu ya Jakarta ini yang betul-betul akan gandrung gitu ya menyukai baik sosok maupun visi misi program yang ingin dieksekusi oleh masing-masing pasangan calon," imbuh Siti.

Siti mengungkapkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono sudah masuk dalam lingkaran survei.

Hal itu berbeda dengan pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto dan Pramono Anung-Rano Karno.

Sehingga, kata Siti, Ridwan Kamil sudah lebih lama muncul dalam hasil survei.

"Apakah bisa disalib maka nanti masyarakat juga akan melihat karena belum ada kampanye belum ada debat katakan ya sekecil apapun akan berpengaruh gitu debat mereka masing-masing nanti itu seperti apa lah kalau masyarakat luas," kata Siti.

"Ternyata pemilih di Jakarta ini lebih menyukai katakan ternyata bukan Ridwan Kamil karena Rano Karno dan Pramono Anung itu menarik gitu lah ini tidak tertutup kemungkinan disalip gitu ya," sambung Siti.

Siti juga menuturkan perolehan persentase suara tersebut membuat semakin kecil kemungkinan satu putran.

Siti menuturkan pekan terakhir Pilkada Jakarta menjadi fase menentukan. Karena pada saat ini debat antar paslon belum digelar sehingga suara pemilih masih dinamis.

"Katakan seminggu sebelum (pemilihan) mulai akan bisa dipastikan gitu ya siapa yang memang ternyata unggul dan diminati oleh masyarakat Jakarta untuk memimpin lima tahun ke depan," katanya.

Hasil Survei Poltracking Indonesia

Diketahui, Pilkada Jakarta 2024 diikuti tiga paslon. Mereka pun sudah mendapat nomor urut.

Nomor 1 Ridwan Kamil-Suswono. Paslon tersebut diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus berisi 14 partai Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, NasDem, PSI, PKB, Gelora, PBB, Perindo, PAN, PPP, PKN serta Garuda.

Nomor 2 paslon independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana Abyoto. Paslon ini memenuhi persyaratan dukungan 677.468 KTP warga Jakarta.

Nomor 3 Pramono Anung-Rano Karno, diusung PDIP dan Hanura.

Pada simulasi tunggal Cagub Jakarta, Ridwan Kamil memperoleh angka elektabilitas 48.9 persen, diikuti Pramono Anung 22.1 persen, dan Dharma Pongrekun 4.1 persen.

Sedangkan yang tidak tahu dan tidak jawab sebesar 24,9 persen.

Sementara pada simulasi tunggal Cawagub Jakarta, yang unggul justru Rano Karno dengan elektabilitas 37,6 persen, diikuti Suswono 27,6 persen dan Kun Wardana 4,8 persen. Yang tidak tahu dan tidak jawab 30,0 persen.

"Berbalik beda dengan hampir semua Pilkada yang kami sudah survei, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten."

"Kami juga sudah survei sebagian di Sumatera, Sulawesi sebagian, dan juga Kalimantan, hampir tidak ditemukan, cawagubnya, elektabilitasnya lebih tinggi dari pada cagubnya."

"Kita menemukan di Jakarta, karena faktor popularitas. Ternyata memang Rano Karno elektabilitasnya melampaui si cagubnya, Pramono Anung," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, saat merilis survei ini melalui siaran Youtube Poltracking Indonesia, Jumat (27/9/2024).

Akhirnya, elektabilitas Rano Karno pun membantu cagubnya, Pramono Anung.

"Tentu faktor ini biasanya kontributif secara elektoral bagaimana kita melihat versi akumulasi ketika berpasangan," kata Hanta.

Kendati demikian, elektabilitas cagub lebih mempengaruhi daripada cawagubnya.

Survei ini menggunakan metode stratified multistage random sampling. 

Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 9-15 September 2024. Sampel pada survei ini adalah 1200 responden dengan margin
of error +/- 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Klaster survei menjangkau 6 kabupaten/kota di Daerah Khusus Jakarta secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih.

Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang telah terpilih secara acak.

Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved