HUT ke-79 TNI, Beda Citra Positif di Alam Nyata dengan Komentar di Jagad Maya 

Roy Suryo menilai beda citra positif di alam nyata dengan komentar di jagad maya saat HUT ke-79 TNI. Netizen soroti kemunculan wapres terpilih Gibran.

Kolase Foto Tribun Jakarta/Tribunnews.com
Kolase Roy Suryo dan kemeriahan HUT ke-79 TNI, Sabtu (5/10/2024). Roy Suryo menilai beda citra positif di alam nyata dengan komentar di jagad maya saat HUT ke-79 TNI. Netizen soroti kemunculan wapres terpilih Gibran. 

Oleh: Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes - Pemerhati Telematika, Multimedia, AI & OCB Independen - Jakarta, 06 Oktober 2024

TRIBUNJAKARTA.COM - Kemarin, Sabtu 05/10/2024 bangsa ini memperingati usia 79 tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang pada awal pembentukannya lembaga ini bernama Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Lalu TKR dibubarkan dan kemudian berdirilah Tentara Republik Indonesia (TRI), dan berganti nama menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). 

Kemudian setelah pemisahan antara militer dengan kepolisian maka diubah kembali menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga saat ini.

Pada masa Orde Lama alias Demokrasi Terpimpin hingga masa Orde Baru, TNI pernah digabung dengan Kepolisian. Penggabungan ini dikenal secara kolektif dengan singkatan ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). 

Sesuai Ketetapan MPR nomor VI/MPR/2000 tentang pemisahan TNI dan POLRI serta Ketetapan MPR nomor VII/MPR/2000 tentang peran TNI dan POLRI, maka sejak tanggal 18 Agustus 2000 keduanya kembali terpisah.

Pada awalnya Indonesia pada awal berdirinya sama sekali tidak mempunyai kesatuan tentara. Kemudian dibentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) di sidang PPKI tanggal 22/08/1945 dan diumumkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 23/08/1945. Namun BKR bukanlah tentara sebagai suatu organisasi kemiliteran yang resmi. 

Baru melalui Maklumat Pemerintah tanggal 05/10/1945, BKR diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Pada tanggal 07/01/1946, TKR berganti nama menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Kemudian pada 26/01/1946, diubah lagi menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

Sejak 1959, tanggal 05/10 ditetapkan sebagai Hari Angkatan Perang atau Hari Angkatan Bersenjata, yang saat ini disebut sebagai Hari Tentara Nasional Indonesia, yaitu hari nasional yang bukan hari libur yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16/12/1959 untuk memperingati peristiwa kelahiran angkatan bersenjata Indonesia. 

Oleh karenanya saat ini TNI sudah berusia 79 tahun dihitung saat pembentukan TKR pada 05/10/1945 silam.

Oleh karenanya saat Peringatan HUT ke-79 TNI yang dipusatkan di Monumen Nasional (Monas) kemarin, ditampilkan 1.059 jenis Alutsista (Alat Utama Sistem Pertahanan) dan melibatkan 100.000 prajurit aktif. 

Alutsista modern yang tampil mulai dari milik TNI-AU Pesawat-pesawat Tempur Sukhoi SU-27 Flanker, F-16 Fighting Falcon, T-50 Golden Eagle, Hercules C-130J, HS Hawk 100/200 hingga berbagai jenis Drone (Geospasial, Surveillance, Tactical Combat, Angkut Logistik, hingga Drone CH4). 

Sementara melalui Videotron juga ditampilkan Alutsista milik TNI-AL yang terdiri atas All Terrain Assault Vehicle (ATAV), Indonesian Light Strike Vehicle (ILSV), Rigid/Rubber Hulled Inflatable Boat (RHIB), hingga Explosive Ordnance Disposal (EOD).

Sementara TNI-AD tak kalah garang menampilkan jajaran produksi PINDAD mulai dari Anoa (APC dan Morse), Komodo, Komob Kopassus, P2 Tiger, Panser Badak & Pandur, Panser V-150 Kanon,Tank Harimau,Tank Marder, Tank Armoured Recovery Vehicle (ARV), Tank Armoured Engineer Vehicle (AEV), juga kebanggaan TNI AD Tank Leopard 2 dan Tank Scorpion. 

Ada juga LML (Lightweight Multiple Launcher) dan RapidRanger Multi Mission System (RapidRanger MMS) dengan rudal Starstreak/rudal mistral ATLAS dan Multi Purpose Combat Vehicle (MPCV).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Kardinal Keempat Indonesia

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved