Cerita Krimnal
Perkembangan Kasus Pelecehan Guru Seni SMK di Jakarta Utara, Jumlah Korban Sebenarnya Terungkap
Jumlah korban pelecehan H, guru seni budaya di sebuah SMK di Jakarta Utara sempat menjadi perdebatan.
Salah satu upaya penelusuran termasuk mencari dan meyakinkan jika ada korban-korban lain yang ingin bersuara.
"Untuk lebih dari 15 orang itu kita belum bisa prediksi karena ada banyaknya orang yang masih belum mau speak up untuk kejadian ini," katanya.
19 Korban Lapor Polisi
Di sisi lain, jumlah korban yang melaporkan H ke Polres Metro Jakarta Utara mencapai 19 orang.
Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com di Mapolres Metro Jakarta Utara, para korban datang didampingi gurunya untuk melapor ke SPKT.
Mereka tampak masih mengenakan seragam putih abu-abu saat melapor.
Usai menyelesaikan laporan, 19 siswi korban pelecehan seksual itu langsung dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo untuk menjalani proses visum.
19 siswi itu dibawa menggunakan mobil operasional Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak DKI Jakarta.
Adapun dalam laporannya, sebanyak 19 siswi SMKN Jakarta melaporkan H terkait tindak pidana pencabulan.
Laporan ini sudah diterima polisi dan sedang diproses Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara.
" Untuk saat ini polisi langsung proaktif dalam penanganan kasus pelecehan anak di bawah umur yang sudah kita tangani dan saat ini masih dalam proses," kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Utara AKP Ken Rustoko, Selasa malam.
Ken mengatakan, setelah menerima laporan itu, polisi segera mengirimkan 19 siswi itu ke RS Cipto Mangunkusumo untuk divisum.
Ia juga menyebut bahwa dari laporan yang ada, 19 siswi itu sama-sama melaporkan oknum guru yang tak lain adalah H atas dugaan pelecehan seksual.
"Untuk tadi dari korban 19. Yang dilaporkan satu orang," kata Ken.
Diberitakan sebelumnya, guru seni budaya SMK di Jakarta Utara berinisial H, melakukan tindakan tak senonoh terhadap belasan siswi kelas X di ruangan seni budaya.
Pelecehan seksual ini dilakukan saat jam pelajaran seni budaya, di mana H meminta para korban satu per satu masuk ke dalam ruangan itu untuk memainkan alat musik dan menghafal lagu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.