Kualifikasi Piala Dunia
Shin Tae-yong Buka-bukaan Kekalahan Timnas: Bola Bukan Cuma Statistik, Ada Hal Disesali Lawan China
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong akhirnya berani buka-bukaan mengungkap faktor non teknis yang membuat timnya kalah dari China.
TRIBUNJAKARTA.COM – Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong akhirnya berani buka-bukaan mengungkap faktor non teknis yang membuat timnya kalah dari China.
Skuad Garuda harus bertekuk lutut dari China dengan skor tipis 2-1 di Qingdao Youth Football Stadium, pada Selasa (15/10/2024) malam WIB.
Di pertandingan ini, Shin Tae-yong menyebut, bermain sepak bola itu bukan cuma soal menang statistik, ada hal lain yang perlu diperhatikan.
Shin Tae-yong pun turut menyesali satu hal yang menyebabkan Timnas Indonesia bisa kalah dari China.
Berdasarkan catatan statistik, Timnas Indonesia memang tampil lebih mendominasi.
Bahkan angka penguasaan bola di babak kedua, Timnas Indonesi aberhasil unggul lebih dari angka 76 persen berbanding terbalik dengan China yang 24 persen.
Catatan lain yang mengungguli China adalah dari segi peluang.
Indonesia berhasil mendapatkan 14 peluang dibanding 5 dari China.

Namun, tuan rumah berhaisl tampil lebih efektif dalam menciptakan gol.
Shin Tae-yong mengakui Timnas Indonesia memang bisa tampil lebih mendominasi, tapi hasil akhir tak sesuai harapan.
“Sejujurnya pada laga hari ini kami lebih banyak penguasaan bola, 70 persen banding 30 persen. Khususnya di babak kedua,” kata Shin Tae-yong seusai laga kontra China, Selasa (15/10/2024).
Menurut Shin Tae-yong, China bermain lebih beruntung karena bisa menahan gempuran Indonesia.
Sebaliknya, skuad Garuda tidak beruntung karena gagal menambah gol ke gawang China.
“Jadi sedikit ada keberuntungan yang terjadi ketika kami tidak mencetak gol (lebih banyak)," katanya.

"Apapun yang Anda katakan saya pikir kami mendominasi laga ini dan laga selanjutnya di tahun depan, di kandang kami, kami akan lakukan terbaik untuk mengalahkan China,” sambungnya.
Kekalahan 2-1 yang diterima Skuad Garuda, kata Shin Tae-yong, murni karena kesalahan yang dilakukan para pemainnya.
Ia sangat menyayangkan kondisi non teknis kesalahan antisipasi terjadi di lini pertahanannya.
Ia pun berharap pada laga-laga selanjutnya, Jay Idzes dkk. bisa mengambil pelajaran dari hasil ini.
“Karena kita kalah hari ini, saya tak mau banyak alasan tim China yang melakukan classic football, long ball, kick and rush,” kata Shin Tae-yong.
“Tapi alasan kami kebobolan gol pertama adalah karena kesalahan pemain belakang."
"Mungkin ini juga alasan yang bikin kami kalah di laga ini. Laga selanjutnya kami akan mempersiapkan lebih baik,” pungkasnya.
Sementara itu, soal rotasi pemain atau penerapan strategi yang berbeda dari tiga laga sebelumnya dibeberkan Shin Tae-yong karena melihat kondisi para pemainnya,
Penerapan strategi yang lebih menyerang sebenarnya berjalan dengan baik., hanya saja menurut Shin Tae-yong kurangnya peluang yang tercipta hingga kelengahan di lini belakang jadi faktor Timnas Indonesia harus mengakui kemenangan China.
“Tiga pergantian setelah babak pertama, dua di antaranya pemain belakang, alasannya satu pemain belakang kami mengalami cedera engkel."

"Satu bek lainnya diganti karena kurangnya kondisi (kebugaran),” beber Shin Tae-yong.
“Ya kami tak begitu baik lawan Bahrain, khususnya di ball possesion. Setelah laga itu, kami merefleksikan cara bermain kami dan kami mencoba memperbaiki beberapa hal,”
“Jadi kami berlatih cara bermain lawan China. Sebenarnya, flow laga ini seperti yang kami inginkan namun kami tak membuat banyak peluang dan tak mendapat keberuntungan mencetak banyak gol."
"Kami akan membuat lebih banyak usaha untuk lebih baik,” pungkasnya.
Di sisi lain, rating pemain utama yang diturunkan Shin Tae-yong dalam laga ini pun juga cukup buruk.
Sebagaimana misal Asnawi Mangkualam yang diplot sebagai kapten hanya mendapat penilaian 6,5 dari Sofascore.
Lalu, Syahne Pattynama yang dipercaya sebagai starter lagi juga mendapat nilai 5,7 saja.
Witam Sulaeman hingga Nathan Tjoe-A-On juga kompak mendapat penilaian di bawah 7 atas performanya dalam laga ini.
Pemain lain seperti Maarten Paes, Ragnar Oratmangoen hingga Rafael Struick juga tampil di bawah standar.
Penilaian tertinggi hanya didapat Ivar Jenner, Jay Idzes dan Calvin Verdonk sebagai tiga pemain utama dengan rating di atas 7.
Pemilihan line-up utama yang dipilih Shin Tae-yong dalam laga ini pun benar-benar menjadi sorotan tajam.
Terlepas dari hal itu, keputusan Shin Tae-yong tetaplah layak dihargai dan diapresiasi mengingat ia yang paling paham dengan kondisi Timnas Indonesia.
Pada laga berikutnya, Timnas Indonesia akan menghadapi ujian berat melawan Jepang dan Arab Saudi.

Mau tidak mau, Timnas Indonesia harus mampu mencuri poin melawan dua negara langganan Piala Dunia itu untuk menjaga asa lolos ke babak utama.
Dengan hasil ini, maka rekor tanpa kekalahan Timnas Indonesia pun terhenti di pertandingan keempat.
Dalam laga sebelumnya, Skuad Garuda selalu meraih hasil imbang.
Timnas Indonesia menahan imbang Arab Saudi 1-1, bermain 0-0 kontra Australia, serta ditahan Bahrain 2-2.
Kendati kalah dari China, Indonesia tetap berada di urutan kelima klasemen sementara, dengan torehan tiga poin.
Sementara itu, China tetap menjadi juru kunci meski mengoleksi poin sama dengan Timnas Indonesia.
Tim Naga - julukan China, kalah selisih gol dari Timnas Indonesia.
Ya, tim besutan Branko Ivankovic itu masih minus 9 gol.
Sementara itu, selisih gol Skuad Garuda hanya -1.
Pada laga selanjutnya, Timnas Indonesia akan menjamu Jepang, 15 November mendatang.
Dilanjutkan dengan melawan Arab Saudi, empat hari setelahnya.
(TribunJakarta)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.