Petaka Kop Surat Kemendes di Acara Haul, Mendes Yandri Disentil 3 Orang Top
Mendes-PDT Yandri Susanto kena sentil tiga orang top usai menggunakan kop surat kementerian resmi sehari setelah pelantikannya.
TRIBUNJAKARTA.COM - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes-PDT) Yandri Susanto kena sentil tiga orang top usai menggunakan kop surat kementerian resmi sehari setelah pelantikannya.
Politikus PAN itu menggunakan kop surat kementeriannya untuk mengundang aparat desa di Kabupaten Serang, hadir di acara haul mendiang ibundanya, Hj Biasmawati di salah satu
pondok pesantren.
Berikut ini sosok yang menenyentul ulah Yandri:
1. Rocky Gerung
Rocky Gerung menjadi deretan pertama yang memberikan kritik pedas hal ini.
Ia bahkan sampai meminta Yandri melakukan pengunduran diri.
Sebab, birokrasi pada kementerian sudah digunakan untuk kepentingan keluarga sang menteri.
"Kalau misalnya sang menteri yang dari PAN itu merasa ada yang salah, mestinya dia gak tanda tangan surat itu kan. Kelihatannya bahwa penggunaan kapasitas birokrasi sekarang sudah dipakai untuk kepentingan keluarga, dalam hal ini kepentingan sang istri," kata Rocky di akun Youtubenya, Rocky Gerung Official, Selasa (22/10/2024).
Rocky menyebut kontrol etika Yandri sebagai pejabat publik buruk.
Alasannya gegara mengerahkan aparat desa menggunakan hirarki kekuasaan yang lebih tinggi.

"Penjabat publik diberi semacam diskresi untuk memanfaatkan kekuasaannya tapi dengan kontrol etik yang sempurna. Kalau sekedar soal surat menyurat itu tidak dipahami itu artinya kontrol etiknya itu buruk sekali kan. Mengerahkan ASN mengerahkan lingkungan sekitar atas nama menteri karena kedudukan dia yang adalah anggota kabinet."
"Itu sudah memanfaatkan feodalisme, itu sudah memanfaatkan hierarki yang bukan bagian dari etika publik," kata Rocky.
Sehingga ia menilai pengunduran diri bisa membayar pemanfaatan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi.
"Etika publik hanya menghendaki supaya pejabat publik itu tahu diri, kan enggak ada hukumannya, tetapi ketahuandirian itu yang memungkinkan seseorang mundurkan diri justru."
"Karena dianggap bahwa saya memang belum pantas untuk memegang jabatan publik karena di kepala saya masih banyak sekali kepentingan privat," kata rocky.
Yandri juga dinilai telah melanggar arahan Presiden Prabowo yang melantiknya.
Pada pidato perdana sebagai presiden, di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Minggu (20/10/2024), Prabowo sudah menegaskan, kepada setiap pemimpin di level apapun untuk selalu bekerja demi rakyat, bukan atas nama pribadi atau keluarga.
"Kan Pak Prabowo sendiri yang mengancam bahkan bahwa jangan sekali-sekali memakai fasilitas negara untuk kepentingan pribadi, jangan sekali-sekali memakai anggaran termasuk memberi kop surat untuk mencetak undangan atas dasar perintah untuk mengumpulkan orang bukan karena kepentingan negara."
"jadi orang bertanya apa kepentingan negara di dalam peristiwa pengumpulan massa di lokasi itu, kan itu pertanyaan publik utama tuh. Nanti mau dijawab dengan cara apa itu sudah berlangsung dan satu-satunya jawaban adalah mengundurkan diri."
"Jadi etika itu justru akan mengembalikan marwah dari kabinet," kata Rocky.
2. Mahfud MD
Mahfud MD ikut mengkritik surat undangan yang dikeluarkan oleh Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemnendes PDT) untuk kepentingan pribadi Yandri dalam instagram pribadinya.
"Saya tidak tahu apakah itu betul, tapi kalau betul, makanya saya bilang, kalau benar, itu salah, melanggar etika birokrasi," ujar Mahfud MD.
Dengan tegas Mahfud MD menyatakan urusan keluarga dan pribadi tidak bisa dikaitkan dengan urusan kementerian.
"Kan tidak boleh ya urusan pribadi, urusan tahlilan, urusan syukuran gitu, lalu menggunakan kop dan stempel menteri. Karena itu berarti lalu menjadi tugas kementerian," sambungnya.
Selain itu, dalam akun X pribadinya, ia juga mengingatkan Yandri untuk berhati-hati.
"Saran hari ke-2 kpd Menteri Desa. Kalau benar surat di bwh ini dari Menteri, maka ini keliru. Acara keluarga spt. haul Ibu dan peringatan hari agama di ponpes mestinya yg mengundang pribadi atau pengasuh ponpes. Tak boleh pakai kop dan stempel kementerian. Utk ke depannya, hati2," paparnya.
Menimpali, Yandri menjelaskan jikatak ada unsur politik dalam kegiatan haul peringatan hari santri, dan tasyakuran atas pelantikannya sebagai Mendes PDT.
Ia berjanji hal seperti itu tidak akan terulang kembali.
"Kami terima kasih kepada Pak Mahfud yang sudah mengkritik itu, dan insya Allah kami tidak akan ulangi lagi," ujar Yandri.
3. Mayor Teddy
Buntut dari ulah Yandri turut membuat Mayor Teddy turun tangan.
Sekretaris Kabinet (Seskab), Mayor Teddy Indra Wijaya memberikan peringatan seluruh menteri Kabinet Merah Putih.
Peringatan Mayor Teddy sebagai Seskab disampaikan melalui pesan singkat WhatsApp.
"Dalam masa awal kabatan harap berhati-hati dalam membuat surat atas nama/kop/stemple kementerian dan tanda tangan Menteri terkait acara pribadi dan menghindari hal-hal yang berpotensi menjadi polemic di masyarakat," bunyi peringatan tersebut mengutip Kompas.id yang ditayangkan Kompas TV, Rabu (23/10/2024).
Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi mengonfirmasi bahwa pesan tersebut merupakan imbauan Presiden Prabowo Subianto yang disampaikan melalui Mayor Teddy.
"Isi surat tersebut adalah imbauan dari Presiden Prabowo Subianto melalui Sekretaris Kabinet untuk semua Menteri," kata Hasan, dikutip dari Kompas.id.
Saat ditanya apakah peringatan Teddy itu merupakan teguran bagi seluruh menteri, Budi membantahnya. Dia menyebut Teddy hanya mengingatkan semua menteri untuk berhati-hati, khususnya yang terkait kepentingan pribadi dan keluarga.
"Jangan digunakan kementerian ini untuk kepentingan pribadi dan keluarga," jelasnya.
Yandri Kini Bersumpah
Terbaru, Yandri menegaskan tak memakan uang kementerian untuk acara tersebut, sekalipun undangannya memakai kop kementerian.
"Tapi intinya dari acara itu tidak satu sen pun uang Kemendes yang saya gunakan, demi Allah, demi Rasul, enggak ada," terangnya dikutip dari Kompas.com.
Yandri menjelaskan, acara haul ibunya telah digelar setiap tahun.
Selama 15 tahun terakhir dan selalu ramai yang datang. Ia menggabungkan acara tersebut dengan peringatan haul ibunya yang meninggal dua tahun lalu, karena kebetulan hari meninggalnya jatuh pada tanggal yang sama.
"Bukan hanya dari Serang tapi dari Cilegon, dari Kota Serang, dari Tanggerang, dari Pandeglang, Jakarta termasuk unsur-unsur yang datang juga banyak. Ada pihak akademisi, ada pejabat negara, ada alim ulama, para kiai, masyarakat biasa/"
"Memang salah satu yang kami undang itu sebagian kecil kepala desa lebih kurang 30 atau 25 kepala desa, tidak semuanya, ya. Karena punya ikatan emosional sama keluarga kami," kata dia.
Selain itu, Yandri juga berdalih penggunaan kop surat kementerian untuk acara pribadi adalah kesalahan administrasi.
Ia menjelaskan, pada tahun-tahun sebelumnya, undangan hanya disebar melalui aplikasi pesan instan seperti WhatsApp.
"Saya baru belajar menjadi menteri setelah dilantik dua hari lalu, setelah tiga periode menjadi anggota dewan. . Ada diskusi waktu itu di internal kesekjenan perlu ada surat itu. Ya saya karena sedang sibuk, sedang banyak persiapan-persiapan pasca pelantikan, ya saya memang mungkin kurang kontrol saja," kata eks wakil ketua MPR itu.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.